Definisi Istilah
B. Definisi Istilah
Etika Advokat terdiri dari dua kata yaitu kata “etika” dan kata “advokat”. Etika merupakan karakter, watak, kesusilaan. Etika sangat erat berkaitan dengan profesi, baik secara individu maupun secara kelompok. Etika berhubungan dengan nilai dalam berinteraksi menjalankan profesi atas
kepentingan individu ataupun kelompok. Pemakaian etika dapat dirumuskan dalam arti nilai-nilai dan norma-norma 32 moral sebagai pegangan untuk
mengatur tingkah laku. Etika juga dapat dipakai dalam asas atau moral. Demikian pula etika dapat dipakai dalam arti ilmu, dan etika inilah yang sama dengan filsafat moral.
Etika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang segala soal kebaikan dalam hidup manusia semuanya, mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan perasaan sampai mengenai tujuan yang dapat merupakan perbuatan. Ilmu etika ini tidak membahas kebiasaan semata-mata yang berdasarkan tata adab, tetapi membahas tata sifat-sifat dasar, atau adat istiadat yang terkait tentang baik dan buruk dalam tingkah laku manusia untuk menemukan nilai-nilai itu
32 Faisal Badroen, dkk, Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Kencana, 2007, h. 7-8, menyatakan bahwa norma secara etimologis bermakna an authoritative standar atau principle of
right action bidding upon he members of a group dan serving to guide, control regulate proper and acceptable behavior. Artinya bahwa norma merupakan alat ukur dan standar yang punya kekuatan yang dapat mengarahkan anggota kelompok, mengontrol, dan mengatur perilaku baiknya. Norma menjadi kaidah dan aturan bagi sebuah pertimbangan dan penilaian. Bandingkan dengan Achmad Charris Zubair Kuliah Etika, Jakarta: Rajawali Pers, 1990, h. 20-21, menyatakan bahwa norma adalah nilai yang menjadi milik bersama, tertanam, dan disepakati semua pihak dalam masyarakat, yang berangkat dari nilai-nilai yang baik, cantik atau berguna yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan kemudian menghadirkan ukuran atau norma. Artinya norma bermula dari right action bidding upon he members of a group dan serving to guide, control regulate proper and acceptable behavior. Artinya bahwa norma merupakan alat ukur dan standar yang punya kekuatan yang dapat mengarahkan anggota kelompok, mengontrol, dan mengatur perilaku baiknya. Norma menjadi kaidah dan aturan bagi sebuah pertimbangan dan penilaian. Bandingkan dengan Achmad Charris Zubair Kuliah Etika, Jakarta: Rajawali Pers, 1990, h. 20-21, menyatakan bahwa norma adalah nilai yang menjadi milik bersama, tertanam, dan disepakati semua pihak dalam masyarakat, yang berangkat dari nilai-nilai yang baik, cantik atau berguna yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan kemudian menghadirkan ukuran atau norma. Artinya norma bermula dari
Adapun kata “advokat” yang dimaksud adalah ahli hukum yang berwenang bertindak sebagai penasehat atau pembela perkara di pengadilan. 34
Jadi, “etika advokat” yang dimaksud dalam judul tesis ini adalah nilai-nilai dan norma-norma moral sebagai pegangan untuk mengatur tingkah laku
advokat sebagai petunjuk dan pedoman perilaku dalam memberikan jasa hukum kepada pencari keadilan (klien), baik di dalam pengadilan (litigasi) maupun di luar pengadilan (non litigasi) berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan nilai-nilai yang hidup di masyarakat.
Frase “dalam penyelesaian sengketa” yang dimaksud dalam judul tesis ini adalah dalam proses atau upaya untuk mengembalikan hubungan para pihak yaitu anggota keluarga yang bersengketa dalam keadaan seperti semula. Dengan pengembalian hubungan tersebut, para pihak atau anggota keluarga yang bersengketa dapat mengadakan hubungan, baik hubungan sosial maupun hubungan hukum antara satu dengan yang lainnya.
Frase “hukum keluarga” yang terdapat pada judul tesis ini mengandung makna, pertama, hukum keluarga mencakup bidang kajian hukum perkawinan dan perceraian, hukum waris, hukum perlindungan anak, dan sebagainya. Kedua, hukum keluarga dalam pengertian hukum perdata Barat, hukum adat, dan hukum Islam. Ketiga, kaidah-kaidah dan norma- norma yang mengatur hak dan kewajibannya masing-masing sebagai anggota
33 Ibid., h. 5. 34 Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa Departemen 33 Ibid., h. 5. 34 Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Frase “Islam” yang terdapat dalam judul tesis ini merupakan agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, 35 yang bersumber dari kitab suci
Alquran dan hadis. Jadi etika advokat dalam penyelesaian sengketa hukum keluarga Islam dalam tesis ini merupakan kajian penelitian mengenai pedoman perilaku advokat sebagai profesi hukum dalam menyelesaikan atau mengembalikan hubungan pihak yang bersengketa dalam hubungan keluarga yang sesuai dengan ajaran agama Islam dengan bersumber dari Alquran dan hadis.