bertindaknya pemimpin dengan bantuan alat-alat fisik dan macam-macam kemampuan psikis untuk mewujudkan kepemimpinannya.
2.6 Fasilitas Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan
suatu kegiatan, tujuannya yaitu untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana melalui sistem perencanaan secara hati-hati dan seksama kemudian mengupayakan
pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan efisien. Dan juga dapat membantu personil dalam memberi layanan secara profesional dan dapat meningkatkan efektivitas
dan efisiensi kerja personil.
2.7 Motivasi Kerja Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang agar mereka mau bekerja sama, efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Seorang pemimpin perusahaan harus mengetahui
seluk beluk motivasi karena hal ini berkaitan erat dengan tingkah laku bawahannya yang harus dibina ke arah tercapainya tujuan organisasi perusahaan.
2.8 Data Data adalah bahan baku yang jika diolah melalui berbagai analisis dapat melahirkan
informasi, dimana dengan informasi tersebut dapat diambil suatu keputusan. Data merupakan komponen utama dalam statistika.
2.8.1 Data Menurut Sifatnya Menurut sifatnya data terbagi atas dua bagian, yaitu:
a. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang sifatnya hanya menggolongkan saja dan yang kemungkinannya tidak dinyatakan dalam angka-angka. Yang termasuk dalam klasifikasi
data kualitatif adalah data yang berskala ukur nominal dan ordinal. Contohnya: Tinggi, Rendah
b. Data Kuantitatif
Adalah data yang berbentuk angka. Yang termasuk dalam klasifikasi data kuantitatif adalah data yang berskala ukur interval dan rasio. Sebagai contoh data kuantitatif adalah
data hasil pengukuran tinggi badan mahasiswa matematika, data tersebut berbentuk angka.
2.8.2 Data Menurut Sumbernya Menurut sumbernya data terbagi atas dua bagian pula, yaitu:
a. Data Internal
Adalah data yang didapat dari dalam perusahaan atau organisasi dimana riset dilakukan. Sebagai contoh: catatan akuntansi, catatan produksi, catatan inventaris, dan lainnya.
b. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan keadaan di luar perusahaan atau organisasi. Data eksternal terbagi atas dua bagian, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang memakai data tersebut. Data ini diperoleh dari hasil
wawancara atau kuesioner. Dalam metode pengumpulan data primer, peneliti melakukan sendiri observasi di lapangan maupun di laboratorium. Pelaksanaannya
dapat berupa survei atau percobaan. Data yang disajikan oleh penulis adalah data primer
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data primer yang diperoleh dari pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan. Data sekunder pada umumnya
digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap atau diproses lebih lanjut. Data sekunder didapat dari hasil penelitian dari
beberapa sumber seperti Badan Pusat Statistika, Media Massa, Lembaga Pemerintahan dan sebagainya.
2.8.3 Data Menurut Jenisnya
Menurut jenisnya data terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. Data kontiniu
Data kontiniu adalah data dalam bentuk angka bilangan yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Data ini dapat berbentuk bilangan bulat atau pecahan tergantuk jenis skala
yang digunakan. Contohnya: Berat badan Tomy 70 kg, Tinggi badan Tomy 180.
b. Data diskrit
Data diskrit adalah data dalam bentuk angka bilangan yang diperoleh dari hasil perhitungan. Contohnya: Jumlah siswa perempuan di SMA Bunga sebanyak 300 orang.
2.9 Skala Pengukuran
Skala merupakan suatu prosedur pemberian angka atau simbol lain kepada sejumlah ciri dari suatu objek agar dapat menyatakan karakteristik angka pada ciri tersebut. Skala
pengukuran dibagi atas 4 bagian, yaitu:
a. Skala Nominal
Skala nominal adalah skala pengukuran yang paling sederhana yang dilambangkan dengan kata-kata, huruf, simbol, atau bilangan. Skala ini digunakan untuk
mengklasifikasikan objek-objek atau kejadian-kejadian kedalam kelompok yang terpisah untuk menunjukkan kesamaan atau perbedaan ciri-ciri tertentu dari objek yang diamati.
Pada skala nominal hasil pengukurannya dapat dibedakan tetapi tidak dapat diurutkan mana yang lebih tinggi, rendah, dan mana yang dikesampingkan. Skala nominal
merupakan skala yang paling rendah atau jenis pengukurannya terbatas, misalnya jenis kelamin yang hanya ada 2 kategori.
b. Skala Ordinal Rangking
Adalah skala pengukuran yang selain mempunyai ciri untuk membedakan juga mempunyai ciri untuk mengurutkan pada rentangan tertentu. Dengan menggunakan skala
ordinal objek-objek juga dapat digolongkan dalam kategori tertentu. Angka atau huruf yang diberikan mengandung tingkatan, sehingga dari kelompok yang terbentuk dapat
dibuat peringkat yang menyatakan hubungan lebih dari atau kurang dari menurut aturan penataan tertentu. Contoh: Seorang anggota ABRI dapat dikelompokkan menurut
pangkatnya, yakni Mayor, Kapten, Letnan dll.
c. Skala Interval
Skala interval adalah skala pengukuran yang mengelompokkan objek-objek ke dalam kelas-kelas yang mempunyai urutan dan perbedaan dalam jarak yang sama. Misalnya:
Suhu tertinggi pada bulan lalu berturut-turut 30, 32 derajat celcius.
d. Skala Rasio Nisbah
Skala ini skala pengukuran yang memiliki 4 ciri, yakni membedakan, mengurutkan, jarak yang sama, dan memiliki titik nol tulen titik nol yang berarti sehingga dapat
menghitung rasio atau perbandingan antar nilai. Semua ciri skala interval menjadi ciri skala rasio, perbedaan antara nilai-nilai diketahui dan bernilai tetap, kategori-kategori
nilai juga bersifat lepas. Hanya saja skala rasio mempunyai titik nol yang berarti dalam rasio perbandingan antara dua nilai juga berarti, misalnya Tina makan 2 apel dari meja
sementara Dani makan 4 apel, jadi Dani makan 2 apel lebih banyak dari Tina.
2.10 Skala Untuk Instrumen Model Skala Sikap