lxx
2. Peralatan diagnostik khusus antara lain spirometri, EKG, Bronkoskopi yang terdapat di Klinik Spesialis. Peralatan radiologi
yang terdapat di Unit Radiologi. 3. Peralatan laboratorium seperti incubator, autoclave, inspisator,
microscope yang berada di laboratorium. 4. Peralatan tindakan medik seperti tabung oksigen, Punctie Pleura,
Nebuleser yang berada di Unit Gawat Darurat Paru 5. Obat-obatan dan reagensia
b. Peralatan non medis: 1. Mebeuler: Meja, Kursi, Lemari dan tempat tidur
2. Kendaraan : 1 unit mobil ambulance, 2 unit mobil operasional, 3 kendaraan roda dua.
3. AVA: Overhead Projector, Tape Recorder, Layar Film, Televisi. 4. Alat-alat elektronik seperti : Kulkas, Kipas Angin, AC, Komputer,
Exhaust Fan, Mesin Ketik elektronik.
B. Hasil Kegiatan
Sebagaimana unit pelayanan kesehatan pemerintah lainnya, BP4 melayani kesehatan paru masyarakat umum, ASKES maupun keluarga
miskin GAKIN. Jumlah BP4 di seluruh Propinsi Jawa Tengah ada 10 BP4 dan 1 RS. Tuberkulosis Paru RSTP Ngawen. Wilayah kerja BP4
Semarang terdiri 13 KabupatenKota di Jawa Tengah yaitu: Kota Semarang, Pekalongan, dan Tegal serta Kabupaten Semarang, Kendal,
Batang, Pekalongan, Tegal, Pemalang, Brebes, Cilacap, Kebumen,
lxxi
Banyumas dan Banjarnegara. Meskipun demikian pasien yang datang juga berasal dari kabupaten lain di Jawa Tengah.
Pelayanan di BP4 dibagi menjadi dua, meliputi : pelayanan dalam gedung dan luar gedung. Pelayanan dalam gedung dilaksanakan oleh unit
pelayanan dibawah ini. 1. Klinik Umum : Pelayanan dilaksanakan oleh 3 orang dokter umum, 1
orang SKM dan 6 orang perawat. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan keluhan pada gangguan pernafasan dan nyeri dada
serta tidak menutup kemungkinan dengan keluhan lain 2. Klinik Tuberculosis TB: Pelayanan dilaksanakan oleh 2 orang dokter
umum, 1 orang SKM dan 8 orang perawat yang terlatih dalam melaksanakan program penanggulangan penyakit TB. Memberikan
pelayanan kepada pasien yang terdiagnosa TB ringan atau berat. Penderita TB Paru BTA + diberikan penyuluhan mengenai
penyakitnya, pencegahan agar tidak menular kepada keluarga, cara minum obat, konseling gizi dan diberikan makanan tambahan. Pada
tahun 2004 ada suatu program baru bagi anak balita penderita TB Paru dilakukan pemantauan status gizinya dan pemberian makanan
tambahan pemulihan selama 90 hari. 3. Klinik NonTB : Pelayanan dilaksanakan oleh 2 orang dokter umum dan
2 orang perawat. Memberikan pelayanan kepada pasien yang telah didiagnosa penyakit paru selain TBC antara lain Bronchitis,
Bronchopneumoni, asma Bronchiale, Penyakit Paru Obstruksi Kronis PPOK dan lain-lain.
lxxii
4. Klinik Spesialis : Pelayanan dilaksanakan oleh Dokter Spesialis Paru, dan 2 orang perawat. Memberikan pelayanan kepada pasien penyakit
paru yang dikonsultasikan oleh dokter umum atau pasien yang langsung minta pelayanan Dokter Spesialis Paru.
5. Laboratorium : Pelayanan dilaksanakan oleh 3 orang analis, 3 orang asisten dengan penanggung jawab dokter umum. Memberikan
pelayanan pemeriksaan hematologi, mikrobiologi dan kimia klinis. 6. Unit Gawat Darurat Paru : Pelayanan dilaksanakan oleh dokter dan
perawat yang telah terlatih tentang kegawatdaruratan paru. Memberikan pelayanan kepada pasien yang memerlukan tindakan
cepat, misalnya : penderita asma, Bronchopneumonia, PPOK Penyakit Paru Obstruksi Kronik, bila diperlukan dapat melakukan
rawat inap sementara one day care. 7. Radiologi : Pelayanan dilaksanakan oleh 2 orang peƱata Rotgen, 3
orang asisten dan 1 orang dokter spesialis radioliogi sebagai penanggung jawab. Pelayanan yang diberikan adalah foto thorax 1
posisi. Sedangkan pelayanan luar gedung meliputi :
1. Penyuluhan kelompok tentang kesehatan paru masyarkat termasuk bahaya merokok bagi kesehatan.
2. Kunjungan rumah untuk perawatan kesehatan paru masyarakat bagi penderita TB yang terancam drop out
3. Pelatihan penjaringan suspek 4. Pelatihan pelaporan manajemen suspek
5. Fasilitasi Senam Asma Indonesia
lxxiii
6. Pembinaan Paguyuban Paru Sehat dan pelatihan Pengawas Minum Obat PMO.
7. Menyelenggarakan seminar-seminar TB paru. 8. Pembuatan artikel kesehatan paru pada media masa.
9. Peliputan kegiatan pelayanan melalui media elektronik. 10.
Pembuatan leaflet, brosur dan media informasi lainnya tentang kesehatan paru.
11. Bekerjasama dengan RRI Semarang untuk siaran tentang kesehatan paru setiap bulan.
12. Bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk penelitian dan
pengembangan ilmu penyakit paru.
C. Alur Pelayanan Pasien di BP4