lxxiii
6. Pembinaan Paguyuban Paru Sehat dan pelatihan Pengawas Minum Obat PMO.
7. Menyelenggarakan seminar-seminar TB paru. 8. Pembuatan artikel kesehatan paru pada media masa.
9. Peliputan kegiatan pelayanan melalui media elektronik. 10.
Pembuatan leaflet, brosur dan media informasi lainnya tentang kesehatan paru.
11. Bekerjasama dengan RRI Semarang untuk siaran tentang kesehatan paru setiap bulan.
12. Bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk penelitian dan
pengembangan ilmu penyakit paru.
C. Alur Pelayanan Pasien di BP4
Pelaksanaan pelayanan kesehatan paru yang dilakukan di BP4 Semarang, merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari unit
penunjang sampai unit produksi. Pasien datang pertama kali pasien baru ke loket sub unit rekam
medik untuk dilakukan pendaftaran dan pencatatan identitas serta membayar tarif sesuai Perda Rp. 5.000,-. Oleh sub unit rekam medik
pasien dibuatkan kartu status kemudian pasien menunggu panggilan di klinik umum sementara kartu status diantarkan petugas ke klinik umum.
Pelayanan di klinik umum berupa anamnesa dan pemeriksaan fisik. Jika dari pemeriksaan fisik tadi pasien di duga mengidap penyakit
tuberkulosis TB maka pasien dibuatkan pengantar untuk pemeriksaan radiologi ke unit radiologi dan pemeriksaan sputum dahak ke unit
lxxiv
laboratorium. Sebelum melakukan pemeriksaan ke 2 unit tadi, pasien kembali ke loket untuk di daftarkan ke dua unit tadi dan membayar biaya
pemeriksaan radiologi dan laboratorium sesuai tarif. Pada hari berikutnya jika pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan sputum pasien telah
tertegakkan diagnosanya menderita penyakit TB maka pasien dan PMO Pengawas Minum Obat akan diberikan motivasi untuk berobat secara
teratur dan berkesinambungan. Pasien juga ditawarkan akan mengikuti program pengobatan dimana
yang dikehendaki pasien Puskemas atau RSU terdekat. Jika pasien menghendaki pengobatan di luar BP4 maka akan dirujuk. Jika pasien
menghendaki pengobatan di BP4 maka akan dibuatkan kartu TB1 dan TB2 serta diberikan resep untuk diambil di apotik. Jika pasien yang datang klinik
umum tidak dicurigai menderita penyakit TB maka pasien langsung diberi resep. Pasien yang menderita penyakit paru lainnya selain TB seperti
Bronchopneumoniae, bronchitis, pharingitis, nyeri dada, asma, ISPA akan dirujuk ke Klinik Non TB tanpa harus membayar karcis lagi.
Sedangkan pasien yang menderita penyakit paru yang memerlukan pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan EKG untuk
mengetahui gangguan jantung, spirometri tes fungsi paru maka akan dirujuk ke klinik spesialis paru. Untuk pemeriksaan penunjang tersebut
pasien harus membayar kembali biaya yang diperlukan untuk pemeriksaan penunjang tersebut. Demikian pula halnya dengan pasien yang memerlukan
tindakan medis berupa Nebuleser melebarkan jalan nafas, Punctie Pleura mengeluarkan cairan yang ada di paru pasien akan dirujuk ke klinik
spesialis paru.
lxxv
Alur pelayanan pasien di BP4 digambarkan pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.2. Skema Alur Pelayanan Pasien di BP4 Semarang
Keterangan gambar : 1. Pasien melakukan pendaftaran
2. Pasien menyelesaikan pembayaran ke kasir 3. Pasien diperiksa di klinik Umum, UGD, TB, Non TB.
4. Jika diperlukan, maka kepada pasien akan dilakukan pemeriksaan penunjang laboratorium, radiologi, pemeriksaan penunjang lainnya.
Kasir Klinik Umum
UGD
Klinik TB
Klinik Non TB
Klinik Spesialis
Laboratorium
Radiologi
Pemeriksaan Penunjang
lain
Loket Obat
4 6
7
8 3
5 1
2
PASIEN
PENDAFTARAN
lxxvi
5. Untuk pemeriksaan penunjang tersebut, maka pasien harus terlebih dahulu melunasi administrasi pembayaran 5 dan 6.
6. Dengan data yang diperoleh dari pemeriksaan penunjang, maka klinik akan menetapkan diagnosa dan penetapan terapi kepada pasien.
7. Pasien mengambil obat ke Loket Obat.
D. Output pelayanan