Fasilitator Pengelolaan Keuangan

c. Fasilitator Pengelolaan Keuangan

Lembaga pembiayaan juga berperan untuk memberikan bantuan teknis dalam hal pengelolaan keuangan. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa UMKM memiliki kelemahan dalam pengelolaan keuangan. Seringkali tidak ada pemisahan antara rekening pribadi dengan rekening usaha, sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk usaha akhirnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dalam hal pengelolaan keuangan, lembaga pembiayaan berperan sebagai fasilitator dalam pengelolaan keuangan. Bentuk fasilitasi ini dapat dalam bentuk membuat pembukuan dan laporan keuangan, pelatihan dan pendampingan misalnya pelatihan perpajakan dan pendampingan pemanfaatan dana. Semua peran ini dilakukan dalam rangka meningkatkan usaha sehingga penghasilan UMKM misalnya dalam bentuk omzet juga meningkat.

Terkait dengan peran lembaga pembiayaan sebagai fasilitator dalam pembuatan pembukuan dan laporan keuangan, 100% UMKM merespon bahwa lembaga pembiayaan saat ini belum melakukan hal ini. Pembuatan pembukuan dan laporan keuangan penting bagi UMKM. Dengan adanya pembukuan dan laporan keuangan, UMKM dapat melihat perkembangan usaha yang dimilikinya. Apabila usaha sedang naik, maka UMKM dapat melakukan rencana pengembangan. Sebaliknya, jika dilihat perkembangannya mengalami penurunan, maka dengan cepat UMKM dapat melakukan tindakan pencegahan agar usahanya tidak terus mengalami penurunan.

Pentingnya pembukuan dan laporan keuangan ini juga dirasakan UMKM pada saat akan mengajukan pinjaman kepada lembaga pembiayaan. Hampir semua lembaga pembiayaan mensyaratkan adanya data keuangan usaha. Untuk itu UMKM mengharapkan lembaga pembiayaan membantu UMKM membuat pembukuan dan laporan keuangan. Meskipun ada juga yang tidak mengharapkan bantuan ini dengan alasan lebih senang mengerjakannya sendiri.

Tabel 4.12

Membantu Membuat Pembukuan dan Laporan Keuangan

Kondisi Diharapkan Pernyataan

Peran Lembaga

Kondisi Saat Ini (%)

Membuat Tidak Pernah

Sangat Jarang

Sangat Sering

41,4 Laporan Keuangan

Membuat Tidak Pernah

Sangat Jarang

Sangat Sering

Sumber: Data Olahan, 2013

Selain fasilitasi pembuatan pembukuan dan laporan keuangan, lembaga pembiayaan juga berperan dalam melakukan fasilitasi pelatihan dan pendampingan bagi UMKM. Pelatihan yang terkait dengan keuangan misalnya pelatihan perpajakan. Seperti yang telah diketahui, bahwa saat ini pemerintah berencana untuk mengenakan pajak kepada UMKM. Sebagian besar UMKM telah memiliki NPWP, oleh sebab itu, UMKM juga berwajiban untuk melaporkan pajak penghasilan dari usahanya. Agar tidak salah dalam pembayaran dan pengisian pajak, lembaga pembiayaan dapat menfasilitasi di bidang perpajakan dengan mengadakan pelatihan perpajakan bagi UMKM.

Walaupun penting, saat ini lembaga pembiayaan tidak atau sangat jarang mengadakan pelatihan perpajakan. UMKM (28,8%) mengharapkan adanya pelatihan perpajakan bagi UMKM.

Selain pelatihan, lembaga pembiayaan juga melakukan pendampingan bagi UMKM untuk mengawasi pemanfaatan dana yang dipinjam. Pendampingan yang dilakukan dapat dalam bentuk formal melalui pemeriksaan secara berkala. Selain itu pendampingan juga dapat dilakukan dalam bentuk informal yang diistilahkan dengan coachinng atau mantri untuk lembaga pembiayaan tertentu.

Seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah, bahwa 81% responden mengatakan bahwa lembaga pembiayaan tidak pernah melakukan pendampingan pemanfaaatan dana yang dipinjam. Hal ini menjadi suatu risiko baik bagi UMKM maupun bagi lembaga pembiayaan tersebut. Bagi UMKM, risiko yang dihadapi adalah kemungkinan dana digunakan untuk konsumtif dan bukan untuk produktif. Bagi lembaga pembiayaan, risiko yang dihadapi adalah adanya kemungkinan kredit macet. Hanya 10,3% lembaga pembiayaan yang telah melakukan pendampingan pemanfaatan dana.

Harapan UMKM (32,70%) akan peranan lembaga pembiayaan, selain memberikan dana pinjaman, lembaga pembiayaan juga melakukan pendampingan pemanfaatan dana secara berkala. Sebagian lainnya 22,4% UMKM mengharapkan lembaga pembiayaan melakukan pendampingan pemanfaatan dana minimal setahun sekali. Sedangkan sisanya beranggapan tidak memerlukan adanya pendampingan penggunaan dana.