Tahun Pelajaran. 2012-2013

Tahun Pelajaran. 2012-2013

memahami proses penilaian kinerja guru. didapatkan karena tidak ada data lengkap di Sementara sebagian guru juga mengatakan BPK PENABUR Pusat. Namun didapatkan data bahwa cukup lancar (25,9%) dan kurang lancar jumlah guru yang naik pangkat dari tahun 2004- (2%). Hal ini sesuai dengan hasil interview yang 2012 dari BPK PENABUR Jakarta. Karena mengatakan bahwa kepala sekolah yang masih seluruh sistem kepangkatan di BPK PENABUR tergolong baru belum memahami proses terpusat maka keadaan BPK PENABUR Jakarta penilaian kinerja guru.

dapat menjadi contoh sebagai data pengambilan Hasil penelitian (lihat Gambar 3) keputusan. Gambar 4 menujukkan data kenaikan menunjukkan kekuranglancaran pada proses di pangkat guru di BPK PENABUR Jakarta. Yayasan (BPK PENABUR Pusat, BPK PENABUR

Pada Gambar 4 data guru yang tidak naik Setempat, dan Rayon), bahkan dari data pangkat sebelum tahun 2007 rata-rata 38% didapatkan keterlambatan proses yang akut sedangkan setelah 2007 rata-rata 4,5%. Hal ini terutama pada proses kenaikan golongan yang menunjukkan bahwa secara kuantitas jumlah melibatkan uji kompetensi guru (UKG). Hal ini guru yang mengalami kenaikan pangkat setelah menjelaskan hasil angket guru yang mengatakan kebijakan diberlakukan (1Juli 2007) lebih banyak ketepatan waktu guru menerima hasil penilaian dari sebelumnya yaitu dengan sistem PAK kinerja rata-rata 66% merupakan rata-rata (Penetapan Angka Kredit). terendah pada kriteria kelancaran pelaksanaan KKPP.

3. Peningkatan kualitas kinerja guru

Hasil wawancara, semenjak diterapkannya

2. Jumlah Guru yang berhasil mencapai penilaian kinerja dengan KKPP, diindikasikan

bahwa keterlambatan guru hadir di sekolah Peningkatan jumlah guru di seluruh BPK diminimalkan, guru berusaha memberikan PENABUR yang berhasil mencapai pembelajaran menggunakan IT/Laptop, kepangkatan yang lebih tinggi dari sebelum semangat guru bertambah, cara mengajar lebih KP dilaksanakan (2007) dan sesudahnya tidak baik, pengumpulan administrasi lebih baik,

kepangkatan yang lebih tinggi.

40 Jurnal Pendidikan Penabur - No.22/Tahun ke-13/Juni 2014

Efektivitas Implementasi Kebijakan Sistem Kepangkatan

Gambar 4: Kenaikan Pangkat Guru BPK PENABUR Jakarta 2004-2012

(tanpa disuruh sudah mengumpulkan), guru 4. Citra mutu sekolah terkait kinerja guru

lebih disiplin, tugas-tugas tambahan dikerjakan a. Menurut kepala sekolah, citra mutu sekolah serius, mendorong guru lebih kreatif, persiapan

terkait kinerja guru: mayoritas (86,7%) mengajar dilakukan lebih baik.

menjawab baik, dan 6,7% menjawab cukup Dalam telaah instrumen penilaian kinerja

baik dan sangat baik 6,7%. Tidak ada yang pada KP Guru diperhitungkan mengenai

menjawab sangat tidak baik dan tidak baik. keterlambatan guru tiba di sekolah, ketertiban

Jawaban rata-rata: 80%. pengumpulan administrasi guru, keikutsertaan

Kinerja guru mayoritas (83,5%) menjawab dan keaktifan mengikuti Musyawarah Guru

baik, dan 8,8% cukup baik, 7,7% sangat baik. Mata Pelajaran (MGMP) / Kelompok Kerja Guru

Tidak ada yang menjawab sangat tidak baik (KKG) atau pelatihan. Demikian juga pada

dan tidak baik. Kinerja guru rata-rata: 80%. instrumen supervisi menilai guru dalam hal

Lihat Gambar 5.

penggunaan IT sebagai media pembelajaran Kompetensi guru: mayoritas (80,0%) serta kreatifitas guru mengajar . Dari fakta ini,

menjawab baik, dan 16,7% cukup baik, 3,3% instrumen penilaian kinerja guru terbukti efektif

sangat baik. Tidak ada yang menjawab dalam meningkatkan kinerja guru secara umum.

sangat tidak baik dan tidak baik. Kompetensi Menurut hasil angket yang diberikan

guru rata-rata: 77%. Lihat Gambar 5. kepada siswa untuk kriteria peningkatan

b. Menurut siswa citra mutu sekolah: mayoritas kualitas kinerja guru menyatakan baik (74%)

menjawab baik (67%), sebagian menjawab (lihat Gambar 5) dan kepala sekolah juga

sangat baik (14%), cukup baik (18%), kurang menyatakan baik (80%) (lihat Grafik 5) .

(1%), tidak ada yang menjawab sangat Meskipun tidak ada data yang dapat

kurang. Jawaban rata-rata 79%. Gambar 6 membandingkan kualitas kinerja guru sebelum

menunjukkan data secara lengkap. menggunakan kebijakan KP dan setelah

Hasil analisis, citra mutu sekolah terkait menggunakannya dari hasil penelitian di atas

kinerja guru baik, hal ini dinyatakan oleh dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan

kepala sekolah (prosentase rata-rata 80%) kualitas kinerja guru.

maupun siswa (prosentase rata-rata 79%).

Jurnal Pendidikan Penabur - No.22/Tahun ke-13/Juni 2014

Efektivitas Implementasi Kebijakan Sistem Kepangkatan

Gambar 5: Citra Mutu Sekolah Menurut Kepala Sekolah

Kedua hasil angket menunjukkan secara bermain peran, kuis, observasi lapangan, dll) konsisten kepala sekolah sebagai pengelola sehingga menarik jawaban rata-rata 69%; (6) sekolah dan siswa sebagai penerima jasa Sistematika dalam penyampaian materi sekolah menyatakan citra/mutu sekolah pelajaran sehingga mudah dimengerti jawaban terkait kinerja guru adalah baik. Meskipun rata-rata 75%; (7) Kemampuan guru dalam angket diberikan kepada siswa SLTA saja, menjawab pertanyaan siswa jawaban rata-rata namun dapat dianggap mewakili siswa 81%; (8) Kemampuan guru memotivasi siswa pada umumnya.

dalam belajar jawaban rata-rata 71%; (9) Demikian juga kinerja guru menurut kepala Kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan

sekolah menjawab baik rata-rata (84%) serta rata- menggunakan bahasa yang mudah dimengerti rata kompetensi guru (80%). Sementara siswa siswa jawaban rata-rata 77%; (10) Semangat menjawab baik (rata-rata 74%). Sebagaimana guru dalam mengajar sehingga menghidupkan yang dinyatakan oleh siswa yang menonjol pada kelas jawaban rata-rata 74%; (11) Keramahan guru BPK PENABUR adalah kemampuan dalam guru dalam mengajar jawaban rata-rata 76%; (12) menguasai materi, menjawab pertanyaan siswa Pemanfaatan waktu pembelajaran sehingga dengan jawaban di atas 80%, sedangkan yang tercapai tujuan pembelajaran jawaban rata-rata masih perlu ditingkatkan adalah ketepatan 75%; (13) Memberikan kesimpulan yang jelas waktu mengembalikan pekerjaan siswa (67%) dalam mengakhiri pelajaran jawaban rata-rata dan kemampuan guru mengajar dengan 71%; (14) Terbuka dan adil dalam memberikan berbagai penggabungan metode (diskusi, penilaian jawaban rata-rata 77%; (15) Tepat bermain peran, kuis, observasi lapangan, dll) waktu dalam mengembalikan pekerjaan siswa sehingga pembelajaran menarik (69%).

jawaban rata-rata 67%; (16) Memberikan umpan balik (koreksi) atas pekerjaan/hasil yang dicapai

siswa jawaban rata-rata 70%. Menurut siswa: kinerja dan kompetensi guru

5. Kinerja dan kompetensi guru

baik kompetensi dan kinerja guru jawaban siswa

6. Perbaikan tingkat kesejahteraan guru

rata-rata 74%, diuraikan dalam pernyataan Data perbaikan tingkat kesejahteraan guru sebagai berikut: (1) Kehadiran guru di kelas ditampilkan pada gambar 7. jawaban rata-rata 73%; (2) Kemampuan guru

Perbaikan tingkat kesejahteraan guru: menguasai kelas sehingga kondusif untuk menurut kepala sekolah,sangat baik 8,8%, baik belajar jawaban rata-rata 75%; (3) Kemampuan 48,4%, cukup baik 35,2%, kurang 6,6%, dan guru dalam menguasai materi yang diajarkan sangat kurang 1,1%, dengan rata-rata 71%. jawaban rata-rata 83%; (4) Kemampuan guru Menurut guru, sangat baik 8,4%, baik 44,5%, menggunakan media bervariasi (alat peraga, cukup baik 33,2%, kurang 11,4%, dan sangat koran, video, audio, akses internet, dll) dalam kurang 2,5%, dengan rata-rata 69%. pembelajaran sehingga menarik jawaban rata-

Hasil analisis, perbaikan tingkat rata 71%; (5) Kemampuan guru mengajar dengan kesejahteraan guru: cukup baik (69%). Hasil

berbagai penggabungan metode (diskusi, wawancara kepala sekolah menyatakan

42 Jurnal Pendidikan Penabur - No.22/Tahun ke-13/Juni 2014

Efektivitas Implementasi Kebijakan Sistem Kepangkatan

perbaikan tingkat kesejahte- raan guru cukup baik, dan hasil KP memicu semangat terutama bagi yang muda, tetapi ada juga yang apatis (kebanyakan dari yang sudah berumur, karena malas meningkatkan diri).

Ada beberapa catatan yang dikemukakan oleh kepala sekolah perihal perbaikan tingkat kesejahteraan guru, dikatakan tingkat kesejahte- raan guru masih dianggap kurang, meski demikian guru bangga dengan mendapat poin

3, untuk prestasi mereka.

aw

Kepala sekolah umumnya

is

mengatakan kenaikan salary

kecil pada gaji pokok, tidak

ru u

signifikan (kurang lebih dua

en

puluh ribu rupiah untuk

kenaikan kuarter, dan naik

o lah

ruang seratus ribuan). Menurut

ek

Kepala sekolah BPK PENA-

BUR Jakarta, kenaikan gaji

tu u

karena penilaian KP ini

a tidak terlalu signifikan namun

itr

karena dihubungkan dengan

C bonus prestasi (BPK PENA-

BUR Jakarta memberikan

ar

b bonus tiap tahun sesuai deng-

am

an prestasi yang dicapai guru

G dan karyawan berdasar-kan penilaian KKPP) maka kenaik-

an dirasakan baik oleh guru. Seolah-olah ada kontra- diksi antara hasil angket kepala sekolah dan guru dengan hasil wawancara, hal ini menurut peneliti faktor yang memicu kepuasan atau ketidakpuasan guru dalam proses kenaikan pangkat mereka adalah kebanggaan dan loyalitas bukan semata- mata salary yang didapatkan. Menurut Rivai dan kawan- kawan (2011: 461), pemberian insentif yang tepat dapat

Jurnal Pendidikan Penabur - No.22/Tahun ke-13/Juni 2014

Efektivitas Implementasi Kebijakan Sistem Kepangkatan

Gambar 7: Perbaikan Tingkat Kesejahteraan Guru

meningkatkan dan mungkin akan menambah memikirkan ulang bentuk-bentuk insentif atau perilaku yang orang-orang kita lakukan sampai reward kepada guru agar kebijakan KP Guru mencapai tingkat tertentu yang kita inginkan. ini makin efektif, demikian sehingga dapat Pendapat yang sama dikatakan Wibowo (2013: diharapkan guru memiliki perilaku yang 347) sistem yang dipergunakan organisasi diharapkan oleh Yayasan dengan sistem dalam memberikan imbalan dapat memengaruhi penilaian dan reward yang tepat. Jika guru motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan. merasa puas dengan hasil penilaian kinerja Hasil analisis menyatakan perbaikan tingkat mereka serta memperoleh insentif yang kesejahteraan guru: cukup baik (69%). Guru yang memuaskan maka dampak kebijakan ini akan menyatakan sangat kurang dan kurang ada 3% memenuhi tercapainya tujuan Yayasan yaitu dan 11%, berarti masih ada lebih dari 10% guru memiliki guru yang kompeten dan profesional yang merasa bahwa perbaikan tingkat dibidangnya. Lebih lanjut dijelaskan Colquitt, kesejahteran mereka masih kurang baik. Meski Lepine, dan Wesson (2011: 104) bahwa “If demikian mayoritas guru dan kepala sekolah employees are very satisfied with their jobs and menjawab baik dan cukup baik. Hal ini experience positive emotions while working, they may menegaskan bahwa BPK PENABUR perlu perform their jobs better and choose to remain with

Gambar 8: Kepuasan Batiniah Guru

44 Jurnal Pendidikan Penabur - No.22/Tahun ke-13/Juni 2014

Efektivitas Implementasi Kebijakan Sistem Kepangkatan

the company for a longer period of time ”. Guru yang (75%) dan guru merasa puas atas hasil penilaian kompeten dan baik akan betah bekerja di BPK tersebut (75%). Menurut guru sistem KP ini PENABUR jika mereka merasa puas dan memili- memberi dampak rasa bangga menjadi guru ki hubungan emosional positif kepada Yayasan. (73%), mampu meningkatkan kompetensi (75%),

Dikemukakan oleh kepala sekolah bahwa serta guru merasa dihargai (73%). Hal ini faktor yang memicu kepuasan atau menunjukkan bahwa dalam implementasi ketidakpuasan guru dalam proses kenaikan kebijakan terhadap penilaian kinerja yang pangkat mereka adalah kebanggaan dan dilakukan telah memuaskan dan berdampak loyalitas bukan semata-mata salary yang positif bagi guru dan profesi mereka. Dikatakan didapatkan. Hal ini sangat tepat seperti yang oleh Rivai dan kawan-kawan (2011: 5) bahwa dikatakan Colquitt, Lepine, dan Wesson (2011: penilaian kinerja pada dasarnya merupakan 109), bahwa salah satu penentu kepuasan kerja faktor kunci guna mengembangkan suatu adalah kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri organisasi secara efektif, efisien, dan produktif. “Satisfaction with work itself…”. Sebagian besar Sejalan dengan hal itu BPK PENABUR dapat guru di BPK PENABUR telah menjalankan mengembangkan penilaian kinerja tersebut profesinya dengan setia dan merasa bahwa untuk meningkatkan kinerja organisasi. pekerjaan guru sangat mulia maka kebanggaan dan loyalitas mereka masih sangat kental.

Kesimpulan

7. Kepuasan batiniah guru/keluarga guru Jumlah guru yang berhasil mencapai

kepangkatan yang lebih tinggi lebih banyak Kesimpulan hasil analisis: baik dengan jawaban dengan menggunakan sistem KKPP, serta ada guru rata-rata 74%. Lihat Gambar 8.

terhadap hasil KP

peningkatan kualitas kinerja guru. Adanya

a. Hasil penilaian kinerja oleh kepala sekolah peningkatan kualitas kinerja guru diungkapkan menggambarkan kualitas kinerja anda. oleh kepala sekolah sebagai berikut: Jawaban guru rata-rata 75%. Sangat kurang keterlambatan hadir di sekolah diminimalkan, tidak ada, kurang 2,3%, cukup 27,3%, baik pembelajaran dengan menggunakan IT/laptop, 61,8%, sangat baik 8,6%.

semangat guru bertambah, cara mengajar lebih

b. Kepuasan anda menerima hasil penilaian baik dan kreatif, pengumpulan administrasi kinerja anda. Jawaban guru rata-rata 75%. baik, guru lebih disiplin, tugas tambahan Sangat kurang 0,2%, kurang 5,5%, cukup dikerjakan dengan serius, persiapan mengajar 22,7%, baik 62,5%, sangat baik 9,1%

dilakukan dengan baik.

c. Sistem KP Guru memberi dampak rasa Meskipun kelancaran proses kenaikan bangga menjadi guru. Jawaban guru sangat pangkat guru di tingkat Yayasan masih banyak kurang 0,5%, kurang 9,1%, cukup 25,6%, menemui kendala namun guru puas terhadap baik 55,8%, sangat baik 9,1%, dengan rata- hasil penilaian. Penilaian kinerja guru rata 73%.

dirasakan terbuka, adil serta berdasarkan fakta

d. KP Guru berdampak pada peningkatan dan data. Kebijakan KP Guru berdampak kompetensi guru. Jawaban guru sangat pada peningkatan kompetensi dan penghargaan kurang 0,2%, kurang 6,6%, cukup 24,2%, terhadap profesi guru. baik 56,1%, sangat baik 12,9%, dengan rata-

Citra/mutu sekolah terkait kinerja guru baik. rata 75%.

Kinerja guru yang dianggap sudah baik adalah

e. KP Guru berdampak pada penghargaan kemampuan menguasai materi dan menjawab terhadap profesi guru. Jawaban guru sangat pertanyaan siswa, sedangkan yang masih perlu kurang 0,9%, kurang 8,6%, cukup 26,3%, ditingkatkan adalah ketepatan waktu mengem- baik 50,6%, sangat baik 13,6%, dengan rata- balikan pekerjaan siswa, serta kemampuan guru rata 73%.

menyajikan pembelajaran menarik dengan Guru mengatakan bahwa hasil penilaian berbagai penggabungan metode (diskusi, kinerja kepala sekolah terhadap mereka baik bermain peran, kuis, observasi lapangan, dll).

Jurnal Pendidikan Penabur - No.22/Tahun ke-13/Juni 2014

Efektivitas Implementasi Kebijakan Sistem Kepangkatan

Perbaikan tingkat kesejahteraan guru cukup

Daftar Pustaka

baik dan kepuasan batiniah guru terhadap hasil KP baik. Hasil penilaian kinerja oleh kepala

Badan Pendidikan Kristen PENABUR 2008. sekolah menggambarkan kualitas kinerja guru, Pedoman kepangkatan dan kenaikan pangkat guru puas menerima hasil kenaikan pangkat, pegawai (KKPP) BPK PENABUR. Jakarta. sistem KP memberikan dampak rasa bangga Colquitt, Jason A., Jeffery A. Lepine, dan Michael menjadi guru, dan sistem KP berdampak pada J. Wesson. (2010). Organizational behavior, peningkatan kompetensi guru, serta berdampak improving performance and commitment in pada penghargaan terhadap profesi guru. the worldplace. New York: Mc Graw-Hill Faktor yang memicu kepuasan atau

Irwin,

ketidakpuasan guru dalam proses kenaikan Jackson, Susan E., Randall S. Schuler, dan Steve pangkat adalah kebanggaan dan loyalitas bukan Werner. (2011). Pengelolaan sumber daya semata-mata salary yang didapatkan. Sebagian manusia, buku 2, managing human resources , besar guru di BPK PENABUR telah menjalankan terjemahan Benny Prihartanto. Jakarta: profesinya dengan setia dan merasa bahwa Penerbit Salemba Empat pekerjaan guru sangat mulia maka kebanggaan Nugroho, Riant. (2011). Public policy, dinamika dan loyalitas mereka masih sangat kental. kebijakan – analisis kebijakan – manajemen Implementasi kebijakan KP Guru sudah kebijakan. Jakarta: Penerbit Elex Media mengantarkan guru BPK PENABUR menjadi

Komputindo

kompeten dan profesional. Rivai, Veithzal, dkk. , (2011). Corporate Hasil penelitian menunjukkan bahwa performance management, dari teori ke implementasi Kebijakan KP Guru di BPK praktik. Bogor: PT Ghalia Indonesia PENABUR telah menghasilkan guru yang Schermerhorn Jr., John R. Management. New York: kompeten sesuai dengan strategi Yayasan maka John Wiley & Sons, Inc., 1996. kebijakan ini sangat layak untuk diteruskan. Stufflebeam, Daniel L., dan Anthony J. Shinkfield. Sungguhpun demikian , untuk meningkatkan (2007). Evaluation theory, models, & hasil serta dampak kebijakan organisasi, applications . San Fransisco: Jossey Bass penelitian ini merekomendasikan: (1) menepati Subarsono, A. G. (2010). Analisis kebijakan publik, jadwal yang telah dibuat dan menindaklanjuti konsep, teori dan aplikasi. Yogyakarta: keterlambatan yang sangat parah dengan Penerbit Pustaka Pelajar memberikan kewenangan yang jelas bagi petugas Suwarni, Sini. “Analisis Kebijakan Nasional baik di BPK PENABUR Pusat, BPK PENABUR tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Setempat, Rayon maupun sekolah, (2) Kredit pada SMA Negeri di DKI Jakarta .” menyediakan SDM yang kompeten untuk Jurnal ATIKAN, 1(1) 2011. atikan- mengimplementasikan kebijakan dikarenakan j ur na l . c o m /w p- c o n te n t/ up l o a ds /. . . / masih banyak petugas yang kurang terampil 08.sini_.atikan.jun_.11.pdf ( diakses 28 Juni dengan pelatihan yang lebih intensif, dan (3)

menyediakan dana dan strategi yang tepat Wibowo. Manajemen kinerja. (2013). Jakarta: PT dalam remunerasi agar guru yang kompeten Rajagrafindo Persada merasa dihargai.

46 Jurnal Pendidikan Penabur - No.22/Tahun ke-13/Juni 2014

Meningkatkan Kepuasan Kerja Guru Penelitian