Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara semiterstruktur/mendalam (in-depth interview), teknik pengamatan langsung dan teknik analisis dokumen.
1. Wawancara mendalam (in-depth interview)
Esterberg dalam Sugiyono mendefinisikan interview sebagai berikut, “ a
meeting of two persons to exchange information and idea throught queation and responses, resulting in communication and joint construktion of meaning about particular topic” (2005: 72) . Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Tujuan wawancara
semistruktur/mendalam (in-depth interview) adalah untuk menemukan
commit to user
pendapat, dan ide-idenya. Dalam penelitian, sumber data yang paling penting adalah informan. Wawancara dilakukan secara bebas, dalam suasana informal dan pertanyaan tidak terstruktur namun tetap mengarah pada fokus masalah penelitian. Informan yang dipilih adalah informan yang dianggap tahu tentang topik permasalahan yang bersangkutan. Peneliti menerapkan teknik face to face sehingga peneliti dapat mengungkap secara langsung keterangan dari informan tanpa melalui perantara.
Kedudukan peneliti dalam penelitian ini adalah partisipatif artinya peneliti mencatat informasi yang diberikan oleh informan dan mendiskusikan informasi yang belum jelas tanpa memberikan pengaruh terhadap informan mengenai jawaban yang diberikan. Fungsi utama dari wawancara adalah deskripsi dan eksplorasi. Deskripsi di sini adalah informasi yang diperoleh dari wawancara bermanfaat dalam menetapkan pemahaman ke dalam lingkungan terbatas dari realitas sosial. Data yang diperoleh dari wawancara sangat berguna sebagai alat pengurai dan memperluas wawasan sosiologis terhadap fakta-fakta dari data yang ada. Sedangkan eksplorasi di sini adalah memberikan pemahaman dalam dimensi- dimensi yang belum tergali dari suatu topik. Jadi, di sini peneliti bertugas untuk mengeksplorasi suatu topik yang belum tergali dan terkesan ditutupi sehingga akan mendapatkan informasi baru yang sangat mendukung data yang diperoleh.
Dalam penelitian ini, informan yang dapat memberikan keterangan secara langsung antara lain mahasiswa, dosen, pimpinan FKIP (dekanat), keluarga informan dan pegawai tempat perbelanjaan.
2. Pengamatan langsung (Participant Observation)
Marshall dalam Sugiyono menyatakan bahwa “ through observation, the researcher learn a bout behavior and the meaning attached to those behavior” (2005: 64). Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.
Kegiatan observasi dilakukan untuk memperoleh pemahaman
mengenai proses dan tindakan suatu objek yang diteliti yaitu manusia, tempat dan
commit to user
situasi sosial. Sutopo menjelaskan bahwa “teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data berupa peristiwa, tempat/lokasi, benda dan
rekaman gambar”(2002: 64). Dalam penelitian ini peneliti mengunakan teknik observasi partisipan atau
peneliti berperan serta dan terlibat secara lansung dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek penelitian. Observasi partisipan dimaksudkan untuk memperkuat data hasil wawancara, data yang didapat dari observasi partisipan meliputi:
a. Penampilan fisik informan
b. Tingkah laku dan ekspresi subjek penelitian pada saat penelitian dilakukan.
Susan Stainback dalam Sugiyono menyatakan “in participant observation, the researches observes what people do, listent to what they say, and participates in their activities”(2005: 65) . Dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka.
3. Teknik Analisis Dokumen
Sugiyono (2005: 82) menyatakan dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen berbentuk karya misalnya karya seni dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
Sama halnya dengan Sutopo (2002: 54) yang mendefinisikan dokumen atau data sekunder merupakan bahan tertulis yang berhubungan dengan sesuatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Ia merupakan rekaman tetapi juga berupa gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu aktivitas/peristiwa tertentu.
Sumber data sekunder pribadi dalam penelitian ini adalah rekaman hasil wawancara. Sedangkan sumber data sekunder masyarakat yaitu buku pedoman FKIP UNS dan buku-buku lain yang relevan dan mendukung penelitian.
commit to user