TINJAUAN PUSTAKA

6. MENYOG OGA (Pencelupan ke 2)

Gam m bar 3.8 N yoga Sumber : http://v ://vieinstyle.com/batik

Merupa pakan proses yang paling banyak mem makan waktu. Jika menggunak akan soga alam tidak cukup dikerjakan s satu dua kali saja, harus beru rulang-ulang. Ditiap pencelupan harus d di dahului dengan pengeringan gan di udara. Dengan memakai soga sin sintetis, waktu dapat diperperpen endek sampai paling lama setengah jam jam. Istilah meyoga berasal dar dari soga yaitu jenis pohon yang kulitny tnya dapat memberi warna cokla klat jika direndam dalam air.

7. NGOLO LOROT (menghilangkan malam)

Gam bar 3.9 Ngl glorot Sumber : http://vieinstyle.com om/batik

keteraturan yang tercipta dari prinsip proporsi, di mana teori-teori proporsi sebenarnya ditujukan untuk m enciptakan suasana yang teratur di antara unsur–unsur suatu konstruksi visual. – DK Ching-

1 Nama motif : Sido Luhur Daerah : Kraton Surakarta Jenis Batik : Batik Kraton Dikenakan : Temanten Putri (malam pengantin) Makna : Dua jiwa menjadi satu

2 Nama motif : Sido Asih Daerah : Kraton Surakarta Jenis Batik : Batik Kraton Dikenakan : Temanten Putri (malam pengantin) Makna : Dua jiwa menjadi satu

3 Nama motif : Bondhet Daerah : Kraton Surakarta Jenis Batik : Batik Kraton Dikenakan : Temanten Putri (malam pengantin) Makna : Dua jiwa menjadi satu

4 Nama motif : Sekar Jagad Daerah : Yogyakarta Jenis Batik : Batik Petani Dikenakan : Orang Tua Temanten Makna : Hatinya gembira semarak

5 Nama motif : Sido Mulyo Daerah : Banyumas Jenis Batik : Batik pengaruh Kraton Dikenakan : Temanten Pria atau putri Makna : Bahagia, rejeki melimpah

6 Nama motif : Semen Rante Daerah : Surakarta Jenis Batik : Batik Petani Dikenakan : Utusan Makna : Panah mengena dan diikat

7 Nama motif : Sido Mukti Daerah : Surakarta Jenis Batik : Batik Petani Dikenakan : Temanten Putra/Putri (Resepsi /Pahargan) Makna : Bahagia, berkecukupan

8 Nama motif : Wahyu Tumurun Daerah : Pura Mangkunegaran Jenis Batik : Batik Kraton

9 Nama motif : Sido Wirasat Dikenakan : Orang tua temanten Makna : Orang tua memberi nasehat

10 Nama motif : Parang Kusumo Daerah : Surakarta Jenis Batik : Batik Kraton Dikenakan : Calon temanten putri (tukar cincin) Makna : Hatinya berbunga-bunga

11 Nama motif : Truntum Daerah : Kraton Surakarta Jenis Batik : Batik Kraton Dikenakan : Orang tua temanten Makna : Orang tua memberi tuntunan

12 Nama motif : Kawung Daerah : Kraton Yogyakarta Jenis Batik : Batik Kraton Dikenakan : keluarga kraton Makna : raja dengan keempat pengawalnya

Pendekatan metafora dalam mendisain biasanya d ilakukan dengan analogi. Dalam me encari bentuk arsitektur ketika meranca cang, tidak jarang kita akan menggun nakan analogi dari sebuah benda untuk uk diterjemahkan ke dalam bentuk- -bentuk arsitektur. Dengan melakukan n ini, kita seolah memindahkan kara akter pada benda yang sebelumnya ke d dalam arsitektur, sehingga bentuk arsitektur yang muncul adalah peng ggambaran dari karakteristik terseb but.

Metode ini d dilakukan dengan mengambil suatu mak kna tertentu yang akan ‘dibawa’ oleh h suatu bentuk arsitektur. Seringkali ke emudian, bentuk arsitektural yang m muncul melambangkan makna yang dike enakan padanya tersebut.

Metafora da apat mendorong arsitek untuk memerik ksa sekumpulan pertanyaan yang muncul dari tema rancangan dan seiring dengan timbulnya interpreta asi baru.

Ada tiga kategori d dari metafora yaitu:

1) Intangible Meta aphor (metafora abstrak) Yang term masuk dalam kategori ini misalnya suatu konsep,

sebuah ide, ko ondisi manusia atau kualitas-kualitas kh husus (individual, naturalistis, komu unitas, tradisi dan budaya). Rancangan arsitektur yang

mengacu kepada da hal-hal yang bersifat abstrak d an tidak dapat dibendakan, misa alnya: sosial, budaya, kondisi manu sia. Rancangan arsitektur yang menggunakan metafora ini adalah N Nagoya City Art Museum karya K Kisho Kurokawa yang membawa uns sur sejarah dan budaya didalamny ya.

2) Tangible Metap phors (metafora konkrit) Dapat dira asakan dari suatu karakter

visual atau mate erial. Rancangan arsitektur yang mengacu k kepada benda-benda nyata dan

dapat

dirasakan d secara

visual.

Rancangan yang menggunakan metafora ini Rancangan yang menggunakan metafora ini

3) Combined Meta aphors (penggabungan antara keduanya) ya) Dimana sec ecara konsep dan visual saling mengisi i sebagai unsur-

unsur awal dan n visualisasi sebagai pernyataan untuk uk mendapatkan kebaikan kualitas dan dasar. Rancangan arsitektur yang m memiliki metafora abstrak dan konkrit k didalamnya. Rancangan

arsitektur a yang menggunakan me etafora ini adalah EX Plaza Indonesia ia karya Budiman Hendropurnomo yang menjadikan gaya kinetik pada a sebuah mobil sebagai konsepn nya, yang diterjemahkan menjadi guba ahan masa lima kotak yang miri ing sebagai ekspresi gaya kinetik mob bil, kolom-kolom penyangganya se ebagai ban mobil.

Arsitektur y yang berdasarkan prinsip-prinsip Me etafora, pada umumnya dipakai ji jika :

1) Mencoba ata au berusaha memindahkan keterangan d dari suatu subjek ke subjek lai in.

2) Mencoba at tau berusaha untuk melihat suatu subj jek seakan-akan sesuatu hal yang lain.

3) Mengganti fo okus penelitian atau penyelidikan area konsentrasi atau penyelidikan n lainnya (dengan harapan jika dib andingkan atau melebihi pe erluasan kita dapat menjelaskan subje ek yang sedang dipikirkan de engan cara baru).

Kegunaan penerapan Metafora dalam Arsitektur sebagai salah satu cara atau metode sebagai perwujudan kreativitas Arsitektural, yakni sebagai berikut :

1) Memungkinkan untuk melihat suatu karya Arsitektural dari sudut pandang yang lain.

2) Mempengaruhi untuk timbulnya berbagai interprestasi pengamat.

3) Mempengaruhi pengertian terhadap sesuatu hal yang kemudian dianggap menjadi hal yang tidak dapat dimengerti ataupun belum sama sekali ada pengertiannya.

4) Dapat menghasilkan Arsitektur yang lebih ekspresif. Melalui metafora, terutama ketika dicapai dengan teknik penggantian

konsep, seseorang bisa mengaplikasikan pengetahuan dan interpretasi yang dimengarti untuk kasus nama pengganti dalam satu pekerjaan seseorang. Yang melihat dan menilai serta menikmati suatu karya arsitektur adalah pengguna, pengamat, dan pengkritisi. Merekalah yang dapat mengukur sejauh mana tema metafora diterapkan ke dalam bangunan dan apakah metafora yang dimaksud oleh perancang sama dengan metafora yang dilihat oleh pengguna

Begitulah metafora dalam arsitektur yang mengibaratkan arsitektur sebagai sebuah bahasa yang dapat mengandung sebuah pesan di dalamnya. Ketika kata dan imaji tidak mampu lagi menyampaikan pesan, arsitektur dalam bahasa metafora menjawabnya dengan bentuk, ruang dan fungsi.

3. BEBERAPA ALASAN PEMILIHAN KONSEP METAFORA

a. Metafora dalam hal ini digunakan untuk memenuhi fungsinya sebagai sarana pengkomunikasian kesan dan pesan berkaitan dengan bangunan dari perancang kepada masyarakat luas.

b. Pemilihan tema metafora akan membantu dalam menghasilkan konsep-konsep baru. Sehingga arsitektur dapat dilihat dalam sudut pandang yang baru, dan dapat tampil lebih ekspresif. Komunikasi b. Pemilihan tema metafora akan membantu dalam menghasilkan konsep-konsep baru. Sehingga arsitektur dapat dilihat dalam sudut pandang yang baru, dan dapat tampil lebih ekspresif. Komunikasi

c. Konsep metafora diambil dan diterapkan pada perancangan Solo Batik Center ini untuk menciptakan suatu bangunan yang mampu menarik perhatian orang, mampu memberi kesan dan citra tersendiri, serta mampu menggugah persepsi dan imajinasi orang yang melihatnya. Selain agar mampu menampilkan bentuk semenarik mungkin sehingga dapat memberikan nilai estetika tersendiri terhadap kawasan sekitar.

4. PRESEDEN ARSITEKTUR METAFORA

a. Museum of Fruit Salah satu perancang yang menggunakan metafora sebagai

konsep rancangannya adalah Itsuko Hazegawa. Tema ini tampak pada salah satu karyanya yaitu Museum of Fruit yang berlokasi di Jepang tepatnya di kota Yamanshi. Bangunan ini didirikan pada tahun 1996, berfungsi sebagai museum dan green house dengan material baja dan kaca).Berlokasi sekitar 30 km dari Gunung Fuji, Museum of Fruit berada pada salah satu daerah gempa bumi yang paling aktif di dunia.

Pusat pengetahuan ini memiliki tiga struktur shell yang terbuat dari baja dengan tinggi sampai 20 meter dan bentang 50 meter yang dihubungkan oleh bangunan bawah tanah. Sebagian dari dome ini dilapisi kaca dan terbentuk dari baja yang berbentuk pipa. Dimensi

typical adalah 40 meter dengan bentang 20 meter. Sebagian dari dome ini dilapisi kaca dan terbentuk dari baja yang berbentuk pipa. Dimensi typical adalah 40 meter dengan bentang 20 meter .

Kompleks bangunan ini terdiri dari tiga massa utama, yaitu: Fruit Plaza, green house, dan workshop. Ketiga massa ini ditata menyebar seolah-olah berupa bibit yang disebar disebuah lahan.

yaitu siput binatang laut, didukung ole h lokasinya di tepian air yang sangat luas terbuka membuat Sydney Opera House terlihat monumental.

Sydney Opera House memiliki lebih dari 1000 ruang yang diantaranya : • Concert Hall, merupakan ruang utama terbesar dengan kapasitas 2679 orang • Opera Theatre, teridir dari 1547 kursi • Drama theatre, dengan kapasitas 544 orang • Playhouse, Studio, reception Hall, Foyer, digunakan untuk

seminar, kuliah, dengan kapasitas 398 orang • Lima auditorium, lima studio, empat restaurant, enam bar theatre, 60 ruang ganti, perpustakaan, kantor administrasi dan ruang utilitas.

Atap pada Opera House merupakan bentuk metafora dengan menerapkan system shell free form. Dimana bentuk shell yang ada tidak mengikuti pola geometri tetapi terikat secara structural yang dalam hal ini bentuk geometri tetap ada tetapi bukan merupakan faktor utama. Dalam konteks Sydney Opera House, terdapat 3 unit terpisah, semua beratap rumah siput unit yang besar bertumpuk dengan arah mencuat berlawanan mengarah ke air dan lainnya ke darat.