METODE PENELITIAN

D. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan melalui wawancara secara mendalam. Sedangkan data sekunder yaitu data-data yang dikumpulkan dari instansi atau lembaga yang Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan melalui wawancara secara mendalam. Sedangkan data sekunder yaitu data-data yang dikumpulkan dari instansi atau lembaga yang

Tabel 3. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan

Sifat Data

Sumber Data

Pr Sk Kn Kl

Data Pokok

1. Informan

a. Dinas pertanian

X X Dinas Pertanian Kab. Sragen

b. Koordinator BPP

X X BPP Plupuh

2. Subyek

a. PPL

X X Kecamatan Plupuh

b. Ketua Kelompok Tani

X X Kecamatan Plupuh

c. Petani

X X Kecamatan Plupuh

3. Arsip/Dokumen

X X X Kecamatan Plupuh

Data Pendukung

1. Keadaan Alam

X X X Kecamatan Plupuh

2. Keadaan Penduduk

X X X Kecamatan Plupuh

3. Keadaan Pertanian

X X X Kecamatan Plupuh

1. Informan Informan adalah seseorang yang memiliki informasi mengenai objek yang sedang diteliti, kemudian dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut (Amirin, 2009). Adapun informan dalam penelitian ini antara lain : Koordinator BPP Kecamatan Plupuh dan Dinas Pertanian Kabupaten Sragen

2. Subyek Subjek penelitian adalah sesuatu yang di dalam dirinya melekat atau terkandung objek penelitian (Amirin, 2009). Subyek merupakan 2. Subyek Subjek penelitian adalah sesuatu yang di dalam dirinya melekat atau terkandung objek penelitian (Amirin, 2009). Subyek merupakan

a. Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) BPP Condrodimuko Kecamatan Plupuh dengan pertimbangan karena merupakan pihak yang berkaitan langsung dengan adanya kegiatan penyuluhan.

b. Ketua kelompok tani

c. Petani yang terlibat langsung dalam kegiatan

3. Arsip atau dokumen Dokumen atau arsip biasanya merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu, sumber ini kebanyakan merupakan rekaman tertulis namun juga berupa gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu aktivitas atau peristiwa tertentu (Sutopo, 2006).

Arsip atau dokumen yang di analisis pada penelitian ini yaitu yang berasal dari BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Kecamatan Plupuh. Dokumen tersebut antara lain seperti programa penyuluhan BPP dan data monografi Kecamatan Plupuh.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Goetz dan Le Compte (1984) dalam Sutopo (2002) menyatakan strategi pengumpulan data dalam penelitian kualitatif secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua cara, yaitu metode atau teknik pengumpulan data yang bersifat interaktif dan non interaktif. Metode interaktif meliputi wawancara mendalam dan observasi. Sedang yang non interaksi meliputi kuisioner, mencatat dokumen atau arsip (content analysis) dan juga observasi tak berperan.

Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data. Instrumen diperlukan karena peneliti dituntut untuk dapat menemukan data yang diangkat dari peristiwa tertentu atau dokumen tertentu. Data kemudian diolah diberi makna melalui interpretasi, dianalisis untuk selanjutnya menarik kesimpulan (Danim, 2002).

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan content analysis :

1. Wawancara adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara secara tidak terstruktur atau wawancara secara mendalam dimana pertanyaan yang diajukan bersifat mengarah pada kedalaman informasi. Wawancara tidak terstruktur bertujuan untuk memperoleh bentuk-bentuk tertentu informasi dari semua responden, tetapi kata-kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap responden. Informasi yang digali dalam penelitian ini terkait dengan pelaksanaan SL-PTT, partisipasi petani serta kondisi intern dan ekstern petani. Wawancara tidak terstruktur bersifat luwes, susunan pertanyaannya dan susunan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat wawancara. Instrumen yang digunakan adalah paduan wawancara.

2. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Dalam penelitian ini akan dilakukan observasi berperan pasif dimana kehadiran peneliti diketahui oleh orang yang akan diteliti. Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan mendatangi lokasi penelitian secara langsung. Kegiatan ini juga dilakukan bersamaan dengan wawancara dengan informan. observasi dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan sekolah lapang, selain itu peneliti juga mendatangi lahan percontohan yang digunakan petani sebagai tempat belajar, serta kegiatan evaluasi yang diberikan. Instrumennya adalah alat perekam dan kamera. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan hasil observasi.

3. Content Analysis merupakan pencatatan dokumen penting yang tersurat dalam arsip atau dokumen serta memberikan makna yang tersirat. Dokumen tersebut berupa data monografi kecamatan, buku petunjuk pelaksanaan SL- PTT dan data pelaksana kegiatan SL-PTT.

F. Validitas Data

Untuk menguji kualitas data yang telah diperoleh maka diperlukan uji validitas data. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Untuk menguji kualitas data yang telah diperoleh maka diperlukan uji validitas data. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Trianggulasi Sumber. Teknik trianggulasi sumber menurut istilah Patton (1984) dalam Sutopo (2006) juga disebut sebagai trianggulasi data. Cara ini mengarahkan peneliti agar dalam mengumpulkan data, ia wajib menggunakan beragam sumber data yang berbeda-beda yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Dengan demikian apa yang diperoleh dari sumber yang satu, bisa lebih teruji kebenarannya bilamana dibandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber lain yang berbeda, baik kelompok sumber sejenis atau sumber yang berbeda jenisnya. Teknik trianggulasi sumber bisa menggunakan satu jenis sumber data seperti misalnya informan, namun beberapa informan atau narasumber yang digunakan harus perlu diusahakan posisinya dari kelompok atau tingkatan yang berbeda-beda. Trianggulasi sumber yang memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis disini tekanannya pada perbedaan sumber data, bukan pada teknik pengumpulan data atau yang lain. Peneliti bisa memperoleh dari narasumber yang berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara mendalam, sehingga informasi dari narasumber yang satu bisa dibandingkan dengan informasi dari narasumber lainnya. Teknik trianggulasi sumber dapat pula dilakukan dengan menggali informasi dari sumber-sumber data yang berbeda jenisnya misalnya dari narasumber, dari kondisi lokasinya, dari aktivitas yang menggambarkan perilaku orang atau warga masyarakat, atau dari sumber yang berupa catatan atau arsip dan dokumen yang memuat catatan yang berkaitan dengan data yang dimaksudkan peneliti.

Trianggulasi Metode. Teknik trianggulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan cara mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Disini yang ditekankan adalah penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya. Trianggulasi peneliti adalah hasil penelitian baik data ataupun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti lain. Trianggulasi teori dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahn yang dikaji.

Dalam penelitian ini, digunakan trianggulasi data dan trianggulasi metode. Trianggulasi data yaitu di dalam mengumpulkan data, peneliti wajib menggunakan data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

Gambar 2. Skema Trianggulasi Data Sedangkan trianggulasi metode dilakukan dengan mengumpulkan data

yang sejenis tetapi menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Adapun bagan trianggulasi metode dapat dilihat dari gambar berikut:

Wawancara

Data

Content analysis

Sumber data

observasi

Gambar 3. Skema Trianggulasi Metode Review informan kunci dilakukan pada waktu peneliti sudah

mendapatkan data yang cukup lengap dan berusaha menyusun sajian datanya, walaupun mungkin masih belum utuh dan menyeluruh, maka unit-unit laporan yang telah disusunnya perlu dikomunikasikan dengan informannya, khususnya yang dipandang sebagai informan pokok (key informan). Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah laporan yang ditulis tersebut merupakan pernyataan atau deskripsi sajian yang bisa disetujui mereka (Sutopo, 2006).

G. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong, 2001).

Miles da Huberman (1984) dalam Sutopo (2006) mengatakan bahwa dalam proses analisis terdapat tiga komponen utama yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan serta verifikasinya.

1. Reduksi Data Reduksi data merupakan komponen yang pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi dari semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan (fieldnote).

2. Sajian Data Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi lengkap yang untuk selanjutnya memungkinkan 2. Sajian Data Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi lengkap yang untuk selanjutnya memungkinkan

3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan verifikasi yang merupakan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat. Verifikasi juga dapat berupa kegiatan yang dilakukan dengan lebih mengembangkan ketelitian. Verivikasi bahan juga dapat dilakukan dengan usaha yang lebih luas yaitu dengan melakukan replikasi dalam satuan data yang lain. Pada dasarnya makna data harus diuju validitasnya supaya simpulan penelitian menjadi lebih kokoh dan lebih bisa dipercaya.