47
telegram. Kapan
pihak yang
menerima penawaran
mengirimkan telegram adalah sulit diketahui oleh pihak yang menawarkan, sehingga teori pengiriman sangat teoritis,
dimana terjadinya kesepakatan dianggap secara otomatis. c. Teori pengetahuan vernemingstheorie, berpendapat bahwa
kesepakatan terjadi apabila pihak yang menawarkan mengetahui
adanya acceptatie
penerimaan, tetapi
penerimaan itu belum diterimanya atau tidak diketahui secara langsung. Kelemahan teori ini terletak pada
bagaimana orang yang menawarkan mengetahui isi penerimaan itu apabila belum menerimanya.
d. Teori penerimaan ontvangstheorie, menyatakan bahwa kesepakatan terjadi pada saat pihak yang menawarkan
menerima langsung jawaban dari pihak lawan.
76
8. Berakhirnya Perjanjian
Pada dasarnya dalam setiap perikatan yang lahir dari perjanjian adalah perikatan yang dikehendaki oleh para pihak
yang berjanji. Dalam pandangan demikian, maka setiap perjanjian harus dapat diupayakan untuk dapat dilaksanakan
sebagaimana yang
telah diperjanjikan,
sebagai tujuan
dilaksanakannya perjanjian
tersebut. Tidak
dipenuhinya perikatan yang bersumber dari perjanjian, demi hukum
76
Salim H. S., Hukum Kontrak, Op. cit., halaman 40-41.
48
menghapuskan perikatan
tersebut, akan
tetapi tidak
menghapuskan perjanjian yang telah dibuat.
77
Di dalam pasal 1381 KUH Perdata terdapat sepuluh ketentuan berakhirnya
perikatan, yaitu : a. dilaksanakannya pembayaran
b. penawaran pembayaran tunai diikuti dengan peyimpanan atau penitipan
c. pembaharuan utang d. perjumpaan utang atau kompensasi
e. percampuran utang f. pembebasan utang
g. musnahnya barang yang terutang h. kebatalan atau pembatalan perjanjian
i. berlakunya syarat batal sebagaimana yang diatur dalam Bab I KUH Perdata
j. karena daluwarsa. Tidak menutup kemungkinan suatu perjanjian yang
telah dibuat para pihak dapat hapus karena suatu hal, yaitu : a. Telah ditentukan dalam perjanjian oleh para pihak, misalnya
bahwa perjanjian akan berlaku untuk waktu tertentu. b. Undang-undang menentukan batas berlakunya suatu
perjanjian, misalnya dalam pasal 1066 ayat 3 KUH Perdata
77
Gunawan Widjaja dan Kartini Muljadi, Hapusnya Perikatan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003, halaman 3.
49
ditentukan bahwa ahli waris dapat mengadakan persetujuan untuk selama waktu tertentu tidak melakukan pemecahan
harta warisan, tetapi jangka waktu perjanjian tersebut dibatasi oleh pasal 1066 ayat 4 KUH Perdata hanya untuk
lima tahun. c. Para pihak atau undang-undang dapat menentukan bahwa
dengan terjadinya peristiwa tertentu, maka persetujuan akan hapus. Misalnya persetujuan menjadi hapus dengan
meninggalnya salah satu pihak, seperti dalam perjanjian kerja, pemberian kuasa, perjanjian perseroan.
d. Adanya pernyataan menghentikan perjanjian opzegging, yang dapat dilakukan oleh kedua belah pihak atau oleh
salah satu pihak. Opzegging hanya terdapat dalam perjanjian-perjanjian yang bersifat sementara, seperti
perjanjian kerja, perjanjian sewa menyewa. e. Perjanjian hapus karena putusan hakim
f. Tujuan perjanjian telah tercapai g. Perjanjian
hapus karena
persetujuan para
pihak herroeping.
78
78
R. Setiawan, Op. cit., halaman 69.
50
B. Perjanjian Baku 1. Pengertian Perjanjian Baku