PERSYARATAN DAN ATURAN PENYUSUNAN USULAN 2.1. Persyaratan Administratif

penyampaian usulan sampai penyusunan laporan akhir PKM dan presentasi di PIMNAS dapat dipelajari pada butir 4.3.3. di halaman 25.

II. PERSYARATAN DAN ATURAN PENYUSUNAN USULAN 2.1. Persyaratan Administratif

1. Peserta PKM adalah kelompok mahasiswa yang sedang aktif mengikuti program pendidikan S1 atau Diploma. Mahasiswa pengusul dapat berasal dari berbagai fakultasprogram studi yang berbeda atau dari satu fakultasprogram studi yang sama, bergantung pada bidang kegiatan dan topik yang akan dilaksanakan, namun masih dalam satu perguruan tinggi yang sama. Keanggotaan mahasiswa dalam kelompok harus berasal dari minimal 2 dua angkatan yang berbeda. Dimungkinkan keanggotaan kelompok berasal dari 2 dua Perguruan Tinggi yang berbeda, tetapi secara administratif pengelolaan program dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi dimana Ketua Kelompok berasal. 2. Seorang mahasiswa hanya dibenarkan masuk dalam satu kelompok Pelaksana PKM yang disetujui untuk didanai. Hal ini didasarkan pada kewajaran alokasi waktu bagi pelaksanaan kegiatan PKM dan kegiatan belajar mahasiswa. Di samping memberi kesempatan sebanyak mungkin mahasiswa yang terlibat. 3. Seorang dosen pembimbingpendamping hanya diperkenankan diusulkan sebagai pembimbing maksimum 3 tiga judulkelompok pelaksana PKM. 4. Usulan PKM diberi sampul sesuai dengan ketentuan yang tertulis dalam butir 3.1. di halaman 6. 5. Menyertakan halaman pengesahan institusi pengusul sesuai format pada butir 3.2. halaman 7. 6. Pengajuan usulan dilakukan perguruan tinggi secara kolektif. Bagi mahasiswa yang berasal dari PTS, harus memberikan surat tembusan pada Kopertis. 7. Setiap usulan yang mencantumkan dana pendamping harus menyertakan Surat Pernyataan Pembiayaan dengan meterai yang berlaku dari instansi yang menyediakan dana pendamping tersebut. 8. Setiap usulan PKM-T dan PKM-M wajib menyertakan SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN BEKERJASAMA dengan meterai yang berlaku dari pihak mitra yang disebutkan. 9. Usulan yang dinyatakan didanai akan diumumkan di Situs Web Dikti dan melalui surat yang dikirimkan ke setiap perguruan tinggi. Dalam surat pemberitahuan akan diberikan keterangansaran perbaikan yang harus dilakukan bagi setiap usulan yang dinyatakan lolos. Bagi pengusul yang usulannya memerlukan perbaikan, pengusul diwajibkan untuk memperbaiki usulan sesuai saran dan mengirimkan usulan yang telah diperbaiki paling lambat 3 tiga minggu setelah diumumkan lihat butir 4.3.3. di halaman 25. Usulan yang telah direvisi dijilid dengan kulit muka sebagaimana usulan awal dan diberi tulisan “REVISI” pada sudut kiri atas. 5 2.2. Aturan Penulisan Usulan 1. Usulan ditulis mengikuti sistematika penulisan sesuai kriteria yang tercantum dalam buku Pedoman ini. Perhatikan perbedaan mendasar dari masing-masing PKM. 2. Bahasa Indonesia yang digunakan hendaknya baku dengan tata bahasa dan ejaan yang disempurnakan, sederhana, dan jelas. 3. Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, namadaftar anggota kelompok, halaman pengesahan, diberi nomor halaman menggunakan angka Romawi kecil dan diketik di sebelah kanan bawah i, ii, dan seterusnya. 4. Bagian utama naskah artikel diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 satu dan diketik di sebelah kanan atas. 5. Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan nomor tabel menggunakan angka Arab. 6. Gambar, baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan penomoran gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul gambar ditulis di bawah gambar dengan nomor gambar menggunakan angka Arab. 7. Khusus PKMP, PKMT, PKM-AI, dan PKM-GT penyebutan sumber pustaka dalam naskah serta penulisan daftar pustaka hendaknya mengikuti aturan penulisan yang berlaku, yaitu mengikuti sistem Vancouver atau sistem Harvard contoh bisa dilihat dalam bagian khusus PKM-AI, atau sistem lainnya yang berlaku universal.

III. FORMAT dan STRUKTUR USULAN PKM-P, PKM-T, PKM-K, PKM- M

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

ANALISIS FAKTOR YANGMEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR DI DESA SEMBORO KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER TAHUN 2011

2 53 20

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh pemahaman fiqh muamalat mahasiswa terhadap keputusan membeli produk fashion palsu (study pada mahasiswa angkatan 2011 & 2012 prodi muamalat fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 22 0

Pendidikan Agama Islam Untuk Kelas 3 SD Kelas 3 Suyanto Suyoto 2011

4 108 178

TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 10

ANALISIS NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BANK INDONESIA, POLRI, DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 SEBAGAI MEKANISME PERCEPATAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERBANKAN KHUSUSNYA BANK INDONESIA SEBAGAI PIHAK PELAPOR

1 17 40

KOORDINASI OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DENGAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) DAN BANK INDONESIA (BI) DALAM UPAYA PENANGANAN BANK BERMASALAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

3 32 52