E. Analisis Data
Data yang sudah terkumpul kemudian diklasifikasikan berdasarkan jenis kalimat Bahasa Jawa. Setelah selesai pengklasifikasian jenis kalimat, data yang
berupa kalimat Bahasa Jawa tersebut dianalisis struktur struktur kalimatnya.
F. Keabsahan Data
Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas di sini menggunakan uji validitas konteks. Maksud dari
konteks dalam hal ini adalah kalimat bahasa Jawa yang digunakan dalam metode utawi iki-iku dalam membaca kitab Safinatun Naja. Untuk menambah kevalidan
data, peneliti dalam hal ini juga menggunakan uji validitas dengan teori triangulasi, yaitu dengan mencocokan data dengan teori yang ada yakni teori
tentang jenis kalimat dan struktur kalimat Bahasa Jawa. Selain itu, dalam penelitian ini digunakan reliabilitas intrarater, yaitu
dilakukan dengan cara cek ricekkajian berulang. Kajian berulang dilakukan dengan cara, peneliti melakukan pembacaan berulang-ulang terhadap data yang
dihasilkan, sehingga diperoleh data yang benar-benar sesuai atau valid dan absah atau ajeg. Teknik selanjutnya adalah expert judgement atau pertimbangan ahli.
Pertimbangan ahli dilakukan dengan cara peneliti mengadakan diskusi dengan dosen pembimbing dan peneliti lain yang mengetahui tentang permasalahan dari
data-data yang diperoleh peneliti. Dalam teknik ini diharapkan dapat menentukan keabsahan data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, pada bagian ini akan dibahas hasil analisis berupa jenis kalimat dan struktur kalimat bahasa Jawa dalam
pembacaan kitab Safinatun Naja dengan metode utawi iki-iku. Hasil yang akan dibahas berupa jenis kalimat berdasarkan kelengkapan fungtor, jumlah klausa, dan
pernyataan pikiran atau isi kalimat. Selain itu, pada bab ini juga akan dibahas struktur kalimat.
Anilisis jenis kalimat dan struktur kalimat bahasa Jawa dalam pembacaan kitab Safinatun Naja dengan metode utawi iki-iku dilakukan dengan cara meneliti
setiap kalimat berdasarkan teori yang telah dipaparkan, yakni menganalisis kalimat berdasarkan kelengkapan fungtor yang menyusun kalimat. Setelah itu cara
selanjutnya adalah meneliti kalimat berdasarkan jumlah klausa, kemudian meneliti kalimat berdasarkan pernyataan pikiran atau isi kalimat. Setelah selesai meneliti
jenis kalimat, cara yang selanjutnya yang dilakukan adalah memilah-milah unsur kalimatsatuan lingual yang menduduki masing-masing fungtor. Hasil analisis
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.