Alokasi Sampel Per Komoditi Menurut KabupatenKota Metode Pemilihan Sampel

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 17 sampel tidak mencukupi, maka seluruh perusahaanusaha akan dicacah. Sedangkan sampel industri pengolahan dipilih dari kerangka sampel industri pengolahan secara sistematik sampling.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dari perusahaanusahapengusaha terpilih dilakukan melalui wawancara tatap muka antara pencacah dengan responden. Untuk perusahaan-perusahaan yang relatif besar, pengumpulan data mungkin lebih dari satu kali kunjungan. • Jika pada saat pencacahan, perusahaanusaha telah berubah dari pedagang ke produsen maka pengawas harus mencari perusahaanusaha yang memperdagangkan komoditi dan fungsi kelembagaan yang sama untuk dijadikan sebagai sampel pengganti secara purposive • Jika pada saat pencacahan, perusahaanusaha telah berubah dari produsen ke pedagang maka pengawas harus mencari perusahaanusaha yang memproduksi komoditi yang sama untuk dijadikan sebagai sampel pengganti secara purposive • Jika pada saat pencacahan, komoditi dengan yang diperdagangkan bukan merupakan komoditi seperti yang tercantum pada Daftar VPDP12- DSP.PEDAGANG, maka pengawas a. Jika perusahaanusaha merupakan pedagang besar, harus mencari perusahaanusaha yang memperdagangkan komoditi dengan fungsi kelembagaan yang sama untuk dijadikan sebagai sampel pengganti secara purposive b. Jika Perusahaanusaha merupakan pedagang eceran, pengawas harus memeriksa terlebih dahulu keterwakilan komoditi dalam satu provinsi, bila sudah ada wakilnya maka cukup diganti komoditi sesuai dengan yang dijual oleh pedagang harus termasuk dalam 7 komoditi. Jika belum ada keterwakilan komoditi dengan kualitasmerkjenis seperti yang tercantum pada Daftar VPDP13-DSP.PEDAGANG dalam satu provinsi maka harus mencari perusahaanusaha yang memperdagangkan komoditi dengan fungsi kelembagaan yang sama untuk dijadikan sebagai sampel pengganti secara purposive Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 18 Gambar 3. Alur Pencacahan Pedagang • Jika pada saat pencacahan, komoditi yang diproduksi bukan merupakan komoditi seperti yang tercantum pada Daftar VPDP13-DSP.PRODUSEN, maka pengawas harus mencari perusahaanusaha yang memproduksi komoditi yang sama untuk dijadikan sebagai sampel pengganti secara purposive. • Nomor urut perusahaan untuk sampel pengganti dimulai dari 8000 untuk setiap kabupatenkota. • Untuk Perusahaanusaha yang terpilih sampel secara purposive nomor urutnya dimulai dari 9000 untuk setiap kabupatenkota.