Pengisian Daftar VPDP-13.PEDAGANG

34 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

1. Kegiatan utama perusahaanusaha:

Kode KBLI PERDAGANGAN BESAR GULA PASIR ……………………………………………………………………………………………………………………. diisi oleh pemeriksa Contoh: 1.`PERDAGANGAN BESAR GULA PASIR 2.`PEDAGANG ECERAN BERAS 3.`PEDAGANG ECERAN DAGING SAPI LOKAL Rincian 2: Komoditi yang dijual: Lingkari salah satu kode jenis komoditi yang diteliti sesuai dengan yang ditentukan dalam VPDP13-DSP. Contoh: Rincian 3: Fungsi perusahaanusaha dalam lembaga usaha perdagangan Lingkari salah satu kode fungsi perusahaanusaha dalam lembaga usaha perdagangan yang sesuai dengan komoditi yang diteliti. Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 11M- DAGPER32006 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Agen atau Distributor Barang dan atau Jasa, yang dimaksud dengan: • Distributor adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak untuk dan atas namanya sendiri berdasarkan perjanjian yang melakukan pembelian, penyimpanan, penjualan serta pemasaran barang danatau jasa yang dimilikidikuasai. • Sub Distributor adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak sebagai perantara untuk dan atas namanya sendiri berdasarkan penunjukan atau perjanjian dari distributor atau distributor tunggal untuk melakukan pemasaran.

2. Komoditi yang dijual:

5 Daging Sapi Lokal 1 Gula Pasir 5 Daging Sapi Impor 2 Kedelai Lokal 6 Beras Premium 3 Kedelai Impor 7 Beras Medium 4 Pengisian Rincian 3 s.d. Blok VI, pertanyaannya berhubunganterkait dengan komoditi yang diteliti pada rincian 2 di atas • Jika karena suatu hal responden meminta daftar isian untuk ditinggal terlebih dahulu tidak langsung wawancara pada saat itu, maka Rincian 2 harus sudah dilingkari dan diisi oleh pencacah. • Referensi waktu pada VPDP-13.PEDAGANG adalah setahun yang lalu yaitu dari 1 Januari s.d. 31 Desember 2012. Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 35 • Agen adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak sebagai perantara untuk dan atas nama prinsipal berdasarkan perjanjian untuk melakukan pemasaran tanpa melakukan pemindahan hak atas fisik barang dan atau jasa yang dimiliki dikuasai oleh prinsipal yang menunjuknya. • Sub Agen adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak sebagai perantara untuk dan atas nama prinsipal berdasarkan penunjukan atau perjanjian dari agen atau agen tunggal untuk melakukan pemasaran. Prinsipal adalah perorangan atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum diluar negeri atau didalam negeri yang menunjuk agen atau distributor untuk melakukan penjualan barang danatau jasa yang dimilikidikuasai. • Perkulakan Grosir, adalah perorangan atau badan usaha yang membeli dalam partai besar berbagai macam barang dari berbagai pihak dan menjual dalam partai besar barang tersebut sampai kepada Sub Distributor danatau Pedagang Eceran KepMenPerindag No.23MPPKep11998 Tentang Lembaga-Lembaga Usaha Perdagangan. • Pedagang pengumpul adalah pedagang yang umumnya membeli komoditi dari petani dan setelah terkumpul dengan volume tertentu dijual ke produsen atau pedagang lain. • Eksportir adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan ekspor dalam wilayah hukum NKRI, baik sendiri maupun secara bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi yang mendapat pengakuan sebagai eksportir terdaftar dari Menteri Perdagangan melalui Dirjen Perdagangan Luar Negeri Buku Kebijakan Umum Bidang Ekspor, Departemen Perdagangan RI, 2008. Eksportir terdaftar adalah perusahaanperorangan yang telah mendapat pengakuan dari Menteri Perdagangan untuk mengekspor barang tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. • Importir adalah perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan impor atau memasukkan barang ke dalam Daerah Pabean Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di 36 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen. Importir yang dicakup pada penelitian ini adalah yang memiliki Angka Pengenal Importir UmumAPI-U. Buku Kebijakan Umum Bidang Impor, Departemen Perdagangan RI, 2008. API-U wajib dimiliki oleh setiap perusahaan dagang yang melakukan impor. • Pedagang eceran adalah perorangan atau badan usaha yang bertindak atas namanya sendiri danatau atas nama pihak lain yang menunjuknya untuk menjalankan kegiatan dengan cara membeli, menyimpan dan menjual barang dalam partai kecil secara langsung kepada konsumen akhir. BLOK III: DISTRIBUSI PERDAGANGAN Blok ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang distribusi asal pembelian dan penjualan barang dagangan berdasarkan fungsi perusahaan dalam lembaga usaha perdagangan, serta wilayah pembelian dan pemasaranpenjualan. Disamping itu juga untuk memperoleh informasi mengenai aspek-aspek yang berkaitan dengan distribusi barang dagangan. Rincian 1: Pembelian barang dagangan selama tahun 2012 Isikan besarnya persentase pembelianasal barang dagangan selama Januari sampai dengan Desember 2012 menurut fungsi perusahaan dalam lembaga usaha perdagangan pada Rincian 1.a s.d. Rincian 1.k. Jika ada rincian yang kosong, pada kotak persentase dituliskan 0 nol atau dikosongkan. Jumlah dari Rincian 1.a s.d. Rincian 1.k harus 100 persen. Jika di dalam isian ada bilangan pecahan desimal, maka bilangan tersebut dibulatkan sesuai dengan kaidah yang berlaku, dan tuliskan ke kotak yang tersedia. Contoh: 1. Pembelian barang dagangan selama tahun 2012: No. Asal pembelian barang dagangan Persentase 1 2 a. Impor langsung ………………………………………………………………………………… a. 2 b. Importir …………………………………………………………………………………………… b. c. Produsen ………………………………………………………………………………………… c. 5 d. Distributor ………………………………………………………………………………………… d. 2 e. Sub distributor …………………………………………………………………………………… e. f. Agen ……………………………………………………………………………………………… f. 1 g. Sub agen ………………………………………………………………………………………… g. h. Pedagang grosir ………………………………………………………………………………… h. i. Pedagang pengumpul ………………………………………………………………………… i. j. Pedagang eceran ……………………………………………………………………………… j. k. Perorangan ……………………………………………………………………………………… k. Jumlah 1 3 BLOK III: DISTRIBUSI PERDAGANGAN Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 37 Penjelasan: • Impor langsung adalah impor yang dilakukan oleh perusahaanusaha itu sendiri tanpa melalui pihak lain. • Perorangan adalah suatu bentuk usaha pribadi, dimana seluruh kegiatan usaha serta resikonya merupakan tanggung jawab pribadi pula. • Penjelasan mengenai Importir, Distributor, Agen, Pedagang grosir, Pedagang pengumpul, dan Pedagang eceran dapat dilihat pada penjelasan pengisian Daftar VPDP13-PEDAGANG Blok II Rincian 3. Rincian 2: Wilayah pembelian barang dagangan selama tahun 2012 Isikan nama kabupatenkotanegara wilayah pembelian barang dagangan, serta persentasenya. Jika lebih dari tujuh baris, maka tuliskan wilayah pembelian lainnya kabupatenkotanegara beserta persentasenya pada kertas tambahan dan lampirkan, kemudian coret tulisan ‘lainnya’ yang terdapat di rincian h dan nilai 100 yang terdapat pada kolom 4. Jumlah dari Rincian 2 harus 100 persen termasuk yang ada di lampiran, jika ada. Kode kabupatenkotanegara diisi oleh editor pengolahan. Contoh penulisannya adalah sebagai berikut: Rincian 3: Penjualan barang dagangan selama tahun 2012: Isikan besarnya persentase penjualan barang dagangan menurut fungsi perusahaan usaha dalam lembaga usaha perdagangan pada Rincian 4.a s.d Rincian 4.o. Jika ada rincian yang kosong, pada kotak persentase dituliskan 0 nol atau dikosongkan.

2. Wilayah pembelian barang dagangan selama tahun 2012:

No. KabupatenKotaNegara Kode Persentase 1 2 3 4 a. 2 3 b. 1 9 c. 1 7 d. 1 2 e. 1 f. 6 g. 4 h. Lainnya terlampir KOTA TANGERANG 3 Jumlah: 1 Kode KabupatenKotaNegara diisi oleh pengawaskoordinator lapangan. KABUPATEN BOYOLALI KABUPATEN BANDUNG KABUPATEN KARAWANG KABUPATEN CIREBON KABUPATEN KEDIRI KABUPATEN SEMARANG KABUPATEN BEKASI

2. Wilayah pembelian barang dagangan selama tahun 2012:

No. KabupatenKotaNegara Kode Persentase 1 2 3 4 i. 4 j. 2 k. Jumlah: 1 Kode KabupatenKotaNegara diisi oleh pengawaskoordinator lapangan. KABUPATEN LAMONGAN KABUPATEN TANGERANG 38 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 Jumlah dari Rincian 4.a s.d Rincian 4.o harus 100 persen. Jika di dalam isian ada bilangan pecahan desimal, maka bilangan tersebut dibulatkan sesuai dengan kaidah yang berlaku, dan tuliskan ke kotak yang tersedia. Penjelasan: • Ekspor langsung adalah ekspor yang dilakukan oleh pedagang itu sendiri tanpa melalui pihak lain. Contoh: Perusahaan eksportir beras di Kota Karawang mengekspor beras ke Malaysia dan Singapura. • Supermarketswalayan dalam kegiatan ini meliputi supermarketswalayan itu sendiri, hypermarket dan minimarket. Definisi dari ketiga jenis swalayan tersebut adalah sebagai berikut: Hypermarket adalah saranatempat usaha untuk melakukan penjualan barang-barang kebutuhan rumah tangga termasuk sembilan bahan pokok secara eceran langsung kepada konsumen akhir. Di dalamnya terdiri dari pasar swalayan, toko serba ada yang menyatu dalam satu bangunan dan pengelolaannya dilakukan secara tunggal serta memiliki luas lantai usahanya lebih dari 4.000 m 2 dan paling besar maksimal 8.000 m 2 . Seperti: Hypermart, Carrefour, Giant, Lotte Mart, dan lain-lain. Supermarket adalah saranatempat usaha untuk melakukan penjualan barang- barang kebutuhan rumah tangga termasuk kebutuhan sembako secara eceran dan langsung kepada konsumen akhir dengan cara swalayan yang luas lantainya maksimal 4.000 m 2 . Seperti: Hero Supermarket, Tip Top, dan lain-lain. Mini SwalayanMini Market adalah saranatempat usaha untuk melakukan penjualan barang-barang kebutuhan sehari-hari secara eceran dan langsung kepada konsumen akhir dengan cara swalayan yang luas lantai usahanya paling besar 200 m 2 . Seperti: Alfa Mart, Indomaret, Super Indo, 7 Eleven, dan lain-lain. • Industri Pengolahan adalah kegiatan pengubahan bahan dasar bahan mentah menjadi barang jadisetengah jadi danatau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, baik secara mekanis, kimiawi, dengan mesin ataupun dengan tangan. Termasuk juga kegiatan jasa industri yang menerima upah maklon sumber Peraturan Kepala BPS RI No. 57 tahun 2009 tentang KBLI. Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 39 • Definisi distributor, agen, dan pedagang grosir dapat dilihat pada penjelasan Blok II Rincian 3. • Kegiatan Usaha Lainnya adalah kegiatan selain yang disebutkan di atas, seperti: rumah makan, restoran, hotel, rumah sakit, dll. • Pemerintah dan Lembaga Nirlaba, Pemerintah seperti panti asuhan pemerintah, rumah sakit pemerintah, instansi. Lembaga Nirlaba seperti: yayasan panti asuhan, panti jompo dan rumah sakit non profit. Lembaga Nirlaba adalah lembaga non profit, jika contoh tersebut sudah memperhitungkan keuntungan maka masuk ke kegiatan usaha lainnya. Rincian 4: Wilayah penjualan barang dagangan selama tahun 2012: Isikan nama kabupatenkotanegara, serta besarnya persentase pada wilayah penjualan barang dagangan. Jika ada sebelas wilayah penjualan maka tulisan ’lainnya terlampir’ dicoret kemudian tuliskan nama kabupatenkotanegara, serta besarnya persentase pada wilayah penjualan barang dagangan. Bila wilayah penjualan lebih dari sebelas maka lanjutkan pengisian nama kabupatenkotanegara beserta persentasenya pada kertas tambahan dan lampirkan. Jumlah dari Rincian 4 harus 100 persen termasuk yang ada di lampiran, jika ada. Kode kabupatenkotanegara diisi oleh editor pengolahan. BLOK IV: KENDALA PENGADAAN DAN PEMASARAN BARANG DAGANGAN Blok ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang kendala yang dialami perusahaanusaha dalam pengadaan dan pemasaran barang dagangan. Rincian 1.a: Apakah ada kendala dalam pengadaan barang dagangan selama tahun 2012? Lingkari kode 1 jika perusahaanusaha mengalami kendala dalam pengadaan barang dagangan selama Januari sampai dengan Desember 2012, dan kode 2 jika perusahaan tidak mengalami kendala. Jika kode 2, pertanyaan langsung ke Rincian 2. Rincian 1.b: Jika Ya, jenis kendala Kendala yang dialami perusahaanusaha dalam pengadaan barang dagangan bisa lebih dari satu. Lingkari kode jawaban yang tersedia, jika jawaban lebih dari satu jumlahkan kodenya dan tuliskan pada kotak yang tersedia. 40 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 Penjelasan: Kendala kelangkaan barang seperti: barang dagangan sulit untuk diperoleh. Kendala harga seperti: harga barang dagangan mahal. Kendala transportasi seperti: jalan rusak, alat transportasi belum atau kurang tersedia, belum ada jalan penghubung, bongkar muat di pelabuhan lama, dsb. Kendala infrastruktur perdagangan seperti: perbankan, birokrasi perdagangan perijinan, belum ada pasar, dsb. Kendala faktor alam seperti: banjir, curah hujan yang tinggi, badai, gelombang laut tinggi, tanah longsor, gempa bumi dan lainnya. Kendala lainnya seperti: BBM bahan bakar, modal, mesin, faktor geografis jalan curam, terjal, dsb. Rincian 1.c: Kendala utama Jika perusahaanusaha mengalami lebih dari satu kendala, tanyakan dan tuliskan kendala yang utama. Kode pada rincian ini merupakan salah satu kode yang dilingkari pada Rincian 1.b. Rincian 2.a: Apakah ada kendala dalam pemasaran barang dagangan selama tahun 2012? Lingkari kode 1 jika perusahaanusaha mengalami kendala dalam pemasaran barang dagangan selama Januari sampai dengan Desember 2012, dan kode 2 jika perusahaan tidak mengalami kendala. Jika kode 2, pertanyaan langsung ke Blok V. Rincian 2.b: Jika Ya, jenis kendala: Kendala yang dialami perusahaanusaha dalam pemasaran barang dagangan bisa lebih dari satu. Lingkari kode jawaban yang tersedia, jika jawaban lebih dari satu jumlahkan kodenya dan tuliskan pada kotak yang tersedia. Penjelasan: Kendala persaingan pasar seperti: banyak pedagang menjual komoditi yang sama. Kendala rantai distribusi seperti: terlalu panjang jalurrantai distribusi barang sampai ke tujuan. Kendala transportasi, kendala infrastruktur perdagangan, kendala faktor alam, dan kendala lainnya lihat penjelasan pada Rincian 1.b. Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 41 Rincian 2.c: Kendala utama: Jika perusahaanusaha mengalami lebih dari satu kendala, tanyakan dan tuliskan kendala yang utama. Kode pada rincian ini merupakan salah satu kode yang dilingkari pada Rincian 2.b. BLOK V: PEMBELIAN DAN PENJUALAN Blok ini mencatat penjualan dan pembelian barang dagangan yang terjual selama tahun 2012 Januari sampai dengan Desember 2012. Rincian 1: Pembelian dan penjualan barang dagangan selama tahun 2012 Rincian 1.a Kolom 1: Stok Awal sisa akhir 2011 Isian Rincian 1.a adalah stok awal barang yaitu sisa stok dari barang dagangan pada awal tahun 2012 1 Januari 2012. Kolom 2: Volume: Isikan pada kolom 2 volume barang pada awal tahun 2012. Kolom 3: Satuan Isikan pada kolom 3 satuan dari barang yang volumenya diisikan pada kolom 2 yaitu volume barang pada awal tahun 2012. Satuan yang digunakan harus merupakan satuan standar. Contoh: ton, kwintal, kg. Kolom 4: Nilai Rp Isikan pada kolom 4 nilai dari volume barang pada awal tahun 2012. Rincian 1.b Kolom 1: Pembelian Isian Rincian 1.b adalah pembelian dari barang dagangan selama tahun 2012. Kolom 2: Volume: Isikan pada kolom 2 volume barang yang dibeli selama tahun 2012. Kolom 3: Satuan Isikan pada kolom 3 satuan dari barang yang volumenya diisikan pada kolom 2 yaitu yang dibeli selama tahun 2012. Satuan yang digunakan harus merupakan satuan standar. Contoh: ton, kwintal, kilogram. 42 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 Kolom 4: Nilai Rp Isikan pada kolom 4 nilai dari pembelian barang selama tahun 2012. Perlu diingat bahwa nilai pembelian barang dagangan yang terjual bukan nilai seluruh barang dagangan yang dibeli selama tahun 2012, tetapi hanya nilai pembelian barang yang terjual saja. Rincian 1.c Kolom 1: Dikonsumsi sendiri: Isian Rincian 1c. adalah barang dagangan yang digunakan sendiri oleh perusahaan usaha selama tahun 2012. Termasuk juga barang dagangan yang diberikan kepada karyawan atau pihak lain hibah. Kolom 2: Volume: Isikan pada kolom 2 volume barang yang dikonsumsi sendiri selama tahun 2012. Kolom 3: Satuan Isikan pada kolom 3 satuan dari barang yang dikonsumsi sendiri selama tahun 2012. Rincian 1.d Kolom 1: Rusakhilang: Isian Rincian 1d. adalah barang dagangan yang rusakhilang selama tahun 2012. Kolom 2: Volume: Isikan pada kolom 2 volume barang yang rusakhilang selama tahun 2012. Kolom 3: Satuan Isikan pada kolom 3 satuan dari barang yang rusakhilang selama tahun 2012. Rincian 1.e: Kolom 1: Penjualan: Isian Rincian 1.e adalah penjualan barang dagangan selama tahun 2012. Kolom 2: Volume: Isikan pada kolom 2 volume barang yang terjual selama tahun 2012. Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 43 Kolom 3: Satuan Isikan pada kolom 3 satuan dari barang yang terjual selama tahun 2012. Kolom 4: Nilai Rp Isikan pada kolom 4 nilai dari barang yang terjual selama tahun 2012. Rincian 1.f: Kolom 1: Stok Akhir sisa 2012: Isian Rincian 1.f adalah stok akhir tahun atau sisa barang dagangan pada akhir tahun 2012. Kolom 2: Volume: Isikan pada kolom 2 volume sisa barang dagangan pada akhir tahun 2012. Kolom 3: Satuan Isikan pada kolom 3 satuan dari sisa barang dagangan pada akhir tahun 2012. Kolom 4: Nilai Rp Isikan pada kolom 4 nilai dari sisa barang dagangan pada akhir tahun 2012. Rincian 2a: Apakah ada biaya transportasi dalam pembelian danatau penjualan barang dagangan selama tahun 2012: Biaya angkutan yang dicatat adalah biaya angkutan untuk membeli dan menjual barang dagangan selama tahun 2012. Lingkari kode 1 jika ada biaya transportasi dalam pembelian danatau penjualan selama tahun 2012, dan kode 2 jika tidak ada biaya transportasi. Rincian 2b: Jika ya, berapa nilainya: Jika ada biaya transportasi dalam pembelian danatau penjualan tuliskan nilainya. Catatan: Biaya Angkut Pembelian Barang Dagangan Bila angkutan disediakan oleh pemasok, besarnya biaya angkut pembelian barang dagangan tidak perlu diperkirakan. 44 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

1. Pembelian dan penjualan barang dagangan selama tahun 2012:

a. Stok awal sisa 2011 2 kwintal b. Pembelian kwintal c. Dikonsumsi sendiri 1 kwintal d. Hilangrusak 1 kwintal e. Penjualan kwintal f. Stok akhir sisa 2012 kwintal Satuan yang digunakan: ton, kwintal, kg 2. a. Apakah ada biaya transportasi dalam pembelian danatau penjualan barang dagangan selama tahun 2012? Ya 1 Tidak 2 1 b. Jika Ya, berapa nilainya? Rp. 2.800.000 1.600.000 1500 1.200.000.000 1480 1.480.000.000 20 16.000.000 1 2 3 4 BLOK V: PEMBELIAN DAN PENJUALAN Uraian Volume Satuan Nilai Rp Bila barang dagangan tersebut diantardikirim oleh pemasok dengan biaya yang dibebankan kepada perusahaanusaha, besarnya biaya angkut dicatat dalam Blok V Rincian 2.b Bila pembelian barang dagangan diangkut sendiri dengan kendaraan milik perusahaanusaha maka pengeluaran bahan bakar dicatat dalam Blok V Rincian 2.b Bila pembelian barang dagangan menggunakan angkutan pihak lain, besarnya biaya angkut dicatat dalam Blok V Rincian 2.b Biaya Angkut Penjualan Barang Dagangan Bila pembeli mengangkut sendiri, besarnya biaya angkut penjualan barang dagangan tidak perlu diperkirakan. Bila penjualan barang dagangan diangkut dengan kendaraan milik perusahaanusaha maka pengeluaran bahan bakar dicatat dalam Blok V Rincian 2.b Bila penjualan barang dagangan menggunakan angkutan pihak lain, besarnya biaya angkut dicatat dalam Blok V Rincian 2.b Contoh pengisian: BLOK VI: CATATAN Memuat catatan petugas yang sifatnya memperjelas masalah yang ada kaitan dengan kesulitan dalam pengisian kuesioner dan informasi penting lainnya dari responden yang perlu dicatat. Catatan ditulis dengan singkat dan jelas. Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 45 BLOK VII: KETERANGAN CONTACT PERSON Blok ini pada hakikatnya merupakan pengesahan bahwa jawaban yang diberikan dalam daftar diberikan oleh yang bertanggung jawab pada perusahaanusaha tersebut. Sertakan informasi nama contact person, jabatan, nomor telepon, tanggal pengisian, dan tanda tangan. Informasi tersebut sangat berguna apabila dibutuhkan adanya kunjungan ulang. BLOK VIII: KETERANGAN PETUGAS Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang melakukan pencacahan maupun pengawasan.

5.4 Pengisian daftar VPDP-13.PRODUSEN

Pada kuesioner VPDP-13.PRODUSEN sebelah kanan atas terdapat lima kotak kode KBLI. Isian kotak ini disalin dari Daftar VPDP13-DSP.PRODUSEN kolom 6. Pengisiannya dilakukan oleh pencacah sebelum turun ke lapangan. BLOK I : PENGENALAN TEMPAT Blok ini terdiri dari 7 rincian, digunakan untuk mencatat nama dan alamat perusahaan sebagai responden. Tidak semua rincian disalin dari Daftar VPDP13-DSP. PRODUSEN, sebagian dilengkapi pada saat pencacahan di lapangan. Rincian 1 s.d. Rincian 2: disalin dari Daftar VPDP13-DSP. PRODUSEN. Rincian 3: disalin dari Daftar VPDP13-DSP. PRODUSEN atau dilengkapi pada saat pencacahan di lapangan. Rincian 4: dilengkapi pada saat pencacahan di lapangan. Rincian 5 s.d. Rincian 7: disalin dari Daftar VPDP13-DSP. PRODUSEN, kolom 2 s.d. kolom 4. Jika nama dan alamat perusahaan pada Rincian 6 dan 7 tidak sesuai dengan kondisi di lapangan atau tidak lengkap, maka perbaikilengkapi sesuai dengan kondisi terakhir di lapangan. Referensi waktu pada VPDP-13.PRODUSEN adalah selama tahun 2012 yaitu dari 1 Januari s.d 31 Desember 2012.