18
Pernyataan ini dapat dipahami bahwa kepala sekolah, bersama staf dan masyarakat diberikan peluang menentukan prioritas dalam memanfaatkan sumber
daya untuk membuat perencanaan pendidikan untuk meningkatkan mutu sekolah. Berdasarkan berbagai definisi di atas dapat dilihat esensi MBS adalah
otonomi sekolah yang lebih besar dalam mengelola sumber daya pendidikan di sekolah dengan melibatkan semua warga sekolah dan stakeholder untuk
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dalam koridor ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Tujuan MBS
Umaedi 2000: 5 berpendapat MBS bertujuan untuk memandirikan dan memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan, pemberian tanggung
jawab, pekerjaan yang bermakna, pemecahan masalah sekolah secara team work, variasi tugas, hasil kerja yang terukur, kemampuan untuk mengukur kinerjanya
sendiri, tantangan, kepercayaan, didengar, ada pujian, menghargai ide-ide, mengetahui bahwa ia adalah bagian penting bagi sekolah, kontrol luwes,
dukungan, komunikasi efektif, umpan balik yang bagus, sumber daya yang dibutuhkan ada, warga sekolah diberdayakan sebagai makhluk ciptaan-Nya yang
memiliki martabat tinggi. MBS bertujuan untuk meningkatkan kinerja sekolah melalui pemberian
kewenangan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada sekolah yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola sekolah yang baik yaitu
partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas. Dengan MBS, sekolah diharapkan
19
makin berdaya dalam mengurus dan mengatur sekolahnya dengan tetap berpegang pada koridor-koridor kebijakan pendidikan nasional.Depdiknas, 2007: 16
Tujuan MBS menurut Permadi Syafaruddin, 2008:158 adalah pemberian otonomi sekolah dan peningkatan partisipasi masyarakat yang tinggi untuk
mencapai efesiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan. Efesiensi dicapai melalui keleluasaan pengelola sumber daya sekolah, partisipasi masyarakat dan
penyerderhanaan birokrasi. Dewan sekolah bersama masyarakat memberikan dukungan bagi peningkatan mutu sekolah, pengembangan profesionalisme guru,
dan peningkatan gaji atau insentif untuk mendukung pencapaian hasil pendidikan lulusan yang bermutu.
Menurut Widiastono Zainuddin, 2008: 63 apapun namanya, pada prinsipnya MBS bertujuan untuk memberdayakan sekolah dalam menetapkan
berbagai kebijakan internal sekolah yang mengarah pada peningkatan mutu dan kinerja sekolah secara keseluruhan.
Pada intinya tujuan MBS adalah mendorong sekolah melakukan perubahan ke arah yang bermutu dan kompetitif. Untuk itu perlu pembenahan dukungan
sumber daya manusia seperti kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya di sekolah. Seiring dengan pembenahan sumber daya manusia juga
dibenahi sarana dan fasilitas yang mendukung penguatan terhadap layanan belajar.
6. Prinsip MBS