Manifestasi Klinik Stroke berdasarkan Pengklasifikasiannya

7. Kecerdasan menurun dan sering mengalami vertigo serta menjadi pelupa atau demensia 8. Penglihatan terganggu, sebagian lapangan pandang tidak terlihat, gangguan pandangan tanpa rasa nyeri, penglihatan gelap atau ganda sesaat hemianopsia 9. Tuli satu telinga atau pendengaran berkurang 10. Emosi tidak stabil, seperti mudah menangis dan tertawa, serta kelopak mata susah dibuka dan selalu ingin tertidur 11. Gerakan tidak terkoordinasi, seperti : kehilangan keseimbangan 12. Biasanya diawali dengan Transiet Ischemic Attack TIA atau serangan stroke sementara 13. Gangguan kesadaran, seperti pingsan bahkan sampai koma

2.2.2 Manifestasi Klinik Stroke berdasarkan Pengklasifikasiannya

1. Stroke Iskemik Stroke iskemik secara klinis adalah defisit neurologis fokal yang timbul akut dan berlangsung lebih lama dari 24 jam dan tidak disebabkan oleh perdarahan.Stroke iskemik disebabkan adanya kejadian yang menyebabkan aliran darah menjadi menurun atau bahkan terhenti sama sekali pada area tertentu di otak. Trombosis dan emboli merupakan penyebab dari stroke iskemik. Trombosis merupakan proses pembekuan darah pada jaringan. Jika trombosis terjadi di dalam pembuluh darah menuju otak, maka bekuan darah tadi akan dapat menyumbat aliran darah yang mensuplai otak sehingga terjadi stroke iskemik. Emboli adalah benda asing yang terlepas dan mengikuti aliran darah yang dapat berhenti di suatu tempat sempit yang tidak bisa dilewati. Emboli atau embolisme selebri termasuk urutan kedua dari penyebab utama stroke. Penderita embolisme biasanya lebih muda dibandingkan dengan penderita trombosis 20 . Penurunan aliran darah ini mengakibatkan neuron berhenti berfungsi sehingga aliran darah kurang dari 18 ml100gmenit yang menyebabkan terjadinya iskemia neuron bersifat ireversibel. Aliran darah pada otak yang terhambat mengakibatkan sel saraf dan sel lainnya mengalami gangguan dalam suplai oksigen dan glukosa. Apabila gangguan suplai tersebut melewati batas toleransi sel, maka akan terjadi kematian sel. Namun, apabila aliran darah dapat diperbaiki segera, kerusakan dapat bersifat minimal 10 . Berdasarkan perjalanan klinisnya, stroke iskemik terdiri dari : a. Transient Ischemic Attack TIA, yaitu serangan stroke sementara yang berlangsung kurang dari 24 jam. b. Reversible Ischemic Neurologi Defisit RIND, yaitu gejala neurologis yang akan menghilang antara lebih dari 24 jam sampai 3 minggu. c. Progressing stroke atau Stroke in evolution, yaitu kelainan neurologis yang berlangsung secara bertahap dari ringan sampai berat. d. Completed stroke stroke komplit, yaitu kelainan neurologis yang sudah menetap dan sudah tidak berkembang lagi 2. Stroke Hemoragik Stroke hemoragik secara klinis disebabkan oleh perdarahan suatu arteri selebris yang disebut hemoragi. Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan perdarahan intrakranial non traumatik. Perdarahan intrakranial yang sering terjadi adalah perdarahan intraselebral PIS dan perdarahan subarakhnoid PSA. Darah yang keluar dari pembuluh darah dapat masuk ke dalam jaringan otak, sehingga terjadi hematom. Hematom ini menyebabkan tekanan tinggi intrakranial yang terjadi pada perdarahan intrakranial 10 . Secara umum perdarahan diklasifikasikan berdasarkan lokasi dalam kaitanya dengan jaringan otak : a. Perdarahan Intraserebral PIS Perdarahan intraserebral disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah intraserebral sehingga darah keluar dari pembuluh darah kemudian masuk ke dalam jaringan otak.Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan tekanan intrakranial atau intraserebral, sehingga terjadi penekanan pada pembuluh darah otak secara menyeluruh yang mengakibatkan penurunan aliran darah otak yang berujung pada kematian sel saraf sehingga timbul gejala klinis defisit neurologis. Perdarahan intraserebral PIS 60-70 biasanya terjadi karena hipertensi yang berlangsung lama, sehingga terjadi kerusakan dinding pembuluh darah. Faktor pencetus lain adalah stres fisik, emosi, peningkatan tekanan darah mendadak sehingga mengakibatkan pecahnya pembuluh darah. Gejala klinis perdarahan intraserebral yaitu : 1 Sakit kepala, muntah, pusing vertigo, gangguan kesadaran; 2 Gangguan fungsi tubuh defisit neurologis tergantung lokasi perdarahan; 3 Lumpuh sebelah badan sisi berlawanan hemiparesis kolateral 4 Lemah sebelah badan hemiplegi 5 Koma perdarahan luas b. Perdarahan Subarakhnoid PSA Perdarahan subarakhnoid adalah masuknya darah ke ruang subarakhnoid baik dari tempat lain subarakhnoid sekunder maupun perdarahan dari ruang subarakhnoid itu sendiri subarakhnoid primer. Insiden PSA di negara maju sebesar 10-15 kasus setiap 100.000 penduduk. Umumnya PSA timbul spontan, 10 disebabkan karena tekanan darah yang naik dan biasanya terjadi saat sedang melakukan aktivitas 21 . Perdarahan subarakhnoid yang terjadi akan direspon oleh tubuh untuk menghentikan perdarahan dengan cara melakukan kontraksi pembuluh darah yang dirangsang oleh zat-zat yang bersifat vasokonstriktor seperti, serotonin, prostaglandin dan produk pecahan darah lainnya. Keadaan ini akan memicu ion kalsium untuk masuk kedalam sel otot polos pembuluh darah dan akibatnya kontraksi akan semakin hebat dan lambat laun akan mencapai puncaknya sehingga terjadi penutupan lumen atau saluran pembuluh darah secara total dan darah tidak dapat mengalir ke saraf yang bersangkutan sehingga terjadi kematian sel saraf. Gejala klinis PSA, yaitu : 1 Serangan mendadak dengan nyeri kepala hebat didahului suatu perasaan ringan atau ada sesuatu yang meletus di dalam kepala. 2 Kaku kuduk merupakan gejala spesifik yang timbul beberapa saat kemudian. 3 Kesadaran dan fungsi motorik jarang terganggu. 4 Cairan serebrospinal CSS berwarna merah yang menunjukkan perdarahan dengan jumlah eritrosit lebih dari 1000mm 3 . 2.3 Patogenesis 2.3.1 Patogenesis Umum