Eksitotoksisitas asam glutamate Stres oksidatif

produksi asam arakidonat , sitotoksisitas dengan sitokina , aktivasi sistem komplemen , disrupsi sawar darah otak , aktivasi sel glial dan infiltrasi leukosit 26 . Pusat area otak besar yang terpapar iskemia akan mengalami penurunan aliran darah yang dramatis, menjadi cedera dan memicu jenjang reaksi seperti lintasan eksitotoksisitas yang berujung kepada nekrosis yang menjadi pusat area infark dikelilingi oleh penumbra zona peri-infarksi. Menurut morfologi , nekrosis merupakan bengkak selular akibat disrupsi inti sel , organel , membran plasma , dan disintegrasi struktur inti dan sitoskeleton . Di area penumbra, apoptosis neural akan berusaha dihambat oleh kedua mekanisme eksitotoksik dan peradangan 27 , oleh karena sel otak yang masih normal akan menginduksi sistem kekebalan turunan untuk meningkatkan toleransi jaringan otak terhadap kondisi iskemia, agar tetap dapat melakukan aktivitas metabolisme . Protein khas CNS seperti pancortin-2 akan berinteraksi dengan protein modulator aktin , Wiskott-Aldrich syndrome protein verprolin homologous-1 WAVE-1 dan Bcl-xL akan membentuk kompleks protein mitokondrial untuk proses penghambatan tersebut. Riset terkini menunjukkan bahwa banyak neuron di area penumbra dapat mengalami apoptosis setelah beberapa jam hari sebagai bagian dari proses pemulihan jaringan pasca stroke dengan 2 lintasan, yaitu lintasan ekstrinsik dan lintasan intrinsik. Iskemia tidak hanya mempengaruhi jaringan parenkima otak, namun berdampak pula kepada sistem ekstrakranial . Oleh karena itu, stroke akan menginduksi imunosupresi yang dramatis melalui aktivasi berlebih sistem saraf simpatetik, sehingga memungkinkan terjadiny infeksi bakterial seperti pneumonia .

2.4.1 Eksitotoksisitas asam glutamate

Asam glutamat merupakan asam amino neurotransmiter eksitatorial utama di otak , akan menumpuk di ruang ekstraselular dan mengaktivasi pencerapny 26 . Aktivasi pencerap glutamat akan mempengaruhi konsentrasi ion intraselular, terutama ion Na + dan Ca 2+ . Peningkatan influx ion Na + dapat membuat sel menjadi cedera pada awal mula terjadinya iskemia, namun riset menunjukkan bahwa sebagian besar kerusakan sel yang ditimbulkan oleh toksisitas asam glutamat saat terjadi iskemia lebih disebabkan oleh peningkatan berlebih influx ion kalsium intraselular yang kemudian menimbulkan efek toksik.

2.4.2 Stres oksidatif

Sepanjang proses stroke, terjadi peningkatan radikal bebas seperti anion superoksida , radikal hidroksil dan NO . Sumber utama senyawa radikal bebas turunan oksigen yang biasa disebut spesi oksigen reaktif dalam proses iskemia adalah mitokondria . Sedangkan produksi senyawa superoksida saat pasca iskemia adalah metabolisme asam arakidonat melalui lintasan siklo-oksigenase dan lipo-oksigenase . Radikal bebas juga dapat diproduksi oleh sel mikroglia yang teraktivasi dan leukosit melalui sistem NADPH oksidase segera setelah terjadi reperfusi di jaringan iskemik. Oksidasi tersebut akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut di jaringan dan merupakan molekul yang penting untuk memicu apoptosis setelah stroke iskemik. NO umumnya dihasilkan dari L- arginina dengan salah satu isoform NO sintase , dan merupakan kluster diferensiasi neuron di seluruh bagian otak dengan sebutan nNOS. Aktivasi nNOS memerlukan kalsium kalmodulin . Di sisi lain, ekspresi iNOS bahasa Inggris : inducible NOS terdapat di sel radang seperti sel mikroglia dan monosit . Kedua isoform nNOS dan iNOS memiliki peran yang merusak otak pada rentang waktu iskemia. Namun isoform yang ketiga eNOS bahasa Inggris : endothelial NOS memiliki efek vasodilasi dan tidak bersifat merusak. Aktivasi pencerap NMDA saat iskemia akan menstimulasi produksi NO oleh nNOS. NO yang terbentuk akan masuk ke dalam sitoplasma dan bereaksi dengan superoksida dan menghasilkan sejenis spesi oksigen yang sangat reaktif yaitu peroksinitrita ONOO-. Pasca iskemia, kedua jenis spesi oksigen reaktif dan spesi nitrogen reaktif kemudian berperan untuk mengaktivasi beberapa lintasan metabolisme seperti radang , apoptosis , dan penurunan pasokan oksigen yang berdampak kepada peningkatan asam laktat melalui glikolisis anaerobik atau asidosis . Selain itu, akan tampak ekspresi gen iNOS di sel vaskular maupun sel yang mengalami peradangan dan ekspresi gen COX-2 di sel saraf di area antara infark dan penumbra. Kedua gen radang ini akan meningkatkan kerusakan iskemik 28 . 2.4.3 Peroksidasi lipid Selain menghasilkan berbagai senyawa ROS , lintasan asidosis juga turut serta dalam proses sintesis protein intraselular. Peroksidasi lipid di membran sel yang menginduksi apoptosis terhadap neuron, akan menghasilkan senyawa aldehida yang disebut 4- hidroksinonenal 4-HNE yang akan bereaksi dengan transporter membran seperti Na + K + ATPase , transporter glutamat dan transporter glukosa . Kerusakan di transporter membran, yang menyebabkan influx berlebih ion Ca 2+ dan radikal bebas, lebih lanjut akan mengaktivasi faktor transkripsi neuroprotektif seperti NF-κB , HIF-1 dan IRF-1 . Aktivasi faktor transkripsi ini akan menginduksi produksi sitokina radang seperti IL-1 , IL- 6 , TNF-α , kemokina seperti IL-8 , MCP-1 , molekul adhesi sel seperti selektin , ICAM-1 , VCAM-1 dan gen pro-radang lainnya seperti IIP-10 .

2.4.4 Disfungsi sawar darah otak