Diagnosis Penyakit Tropik Tugas 4 Kel 1 PTM Stroke

γ dan TNF-α dapat memperburuk efek yang ditimbulkan stroke, sedangkan Sel T H 2 CD4 + dengan sitokina anti-radang seperti IL-4 , IL-5 , IL- 10 dan IL-13 lebih mempunyai peran protektif.

2.4.6 Pendarahan

Pada percobaan terhadap hewan kelinci , setidaknya sitokina TNF- α atau antibodinya berperan atas terjadinya pendarahan setelah terjadi stroke iskemik yang diinduksi oleh klot 31 . Dalam hal ini terjadi peningkatan prognosis terjadinya pendarahan dari 18,5 menjadi 53,3 dan peningkatan volume pendarahan hingga 87. Disamping itu, penggunaan tissue plasminogen activator tPA dengan dosis standar 3,3 mgkg akan meningkatkan kemungkinan pendarahan dari 18,5 menjadi 76,5, efek tPA ini dapat diredam dengan penggunaan antibodi anti-TNFα. Pemberian EPO setelah 6 jam serangan stroke akan memperburuk pendarahan yang diinduksi tPA dengan mediasi MMP-9 , NF- κB dan interleukin-1 receptor-associated kinase-1 IRAK-1 33 . Pada hewan tikus , TNF-α akan menginduksi ekspresi MMP-9 yang menurunkan kadar protein dalam sawar darah otak seperti okludin 34 , dan meningkatkan permeabilitas pada pembuluh kapiler otak 23 . MMP-9 kemudian memodulas 35 , Gelatinase A untuk membuka sawar darah otak . Pendarahan yang terjadi kemudian direspon tubuh dengan memproduksi urokinase-type plasminogen activator uPA. Ekspresi MMP- 9 juga dapat diinduksi oleh lipopolisakarida 35 .

2.5 Diagnosis

Jenis stroke harus ditentukan. Iskemik stroke disebabkan oleh arteri yang tersumbat di otak. Sebuah pembuluh darah yang pecah menyebabkan stroke hemoragik. Pengobatan untuk stroke iskemik berbeda daripada untuk stroke hemoragik. Stroke iskemik dapat diobati dengan gumpalan-penghilang obat, yang disebut tPA tissue plasminogen activator. Maka, hal ini sangat penting mendapatkan hasil diagnosis yang benar sebelum perawatan dimulai. Untuk mendapatkan obat gumpalan-penghilang pengobatan seperti TPA, dokter harus mendiagnosa stroke iskemik pada pasien stroke dan memperlakukan pasien dalam waktu 3 4,5 jam dari timbulnya gejala stroke. Pengobatan ini pada umumnya berlangsung dalam gawat darurat rumah sakit departemen. Jika lebih dari 4,5 jam berlalu, tPA tidak bisa diberikan 36 . Di ruang gawat darurat, dokter akan menyakan  Kapan gejala stroke muncul Tahap ini merupakan tahap kritis untuk menentukan pengobatan apa yang tepat untuk diberikan pada penderita  Riwayat penyakit  Melakukan pemeriksaan fisik dan neurologis  Telah melakukan tes laboratorium  Lakukan CT Computed Tomography atau MRI Magnetic Resonance Imaging Scan otak. Jenis Tes Diagnostik Tes diagnostik mengkaji bagaimana otak terlihat, karya dan mendapat suplai darah. Kebanyakan aman dan tanpa rasa sakit. Ada dua jenis tes diagnostic, yaitu 36 : 1. Tes Pencitraan  CT Computed Tomography atau CT scan. Menggunakan radiasi untuk membuat gambar seperti X-ray dari otak. Ini biasanya salah satu tes pertama diberikan kepada pasien dengan gejala stroke. hasil tes CT memberikan informasi berharga tentang penyebab stroke dan lokasi dan luasnya cedera otak.  MRI Magnetic Resonance Imaging. Tes ini menggunaka medan magnet besar untuk menghasilkan gambar dari otak. Seperti CT scan, itu menunjukkan lokasi dan luasnya kerusakan otak. Gambar yang dihasilkan oleh MRI lebih tajam dan lebih rinci daripada CT scan, sehingga sering digunakan untuk mendiagnosa kecil, luka yang mendalam.  CTA dihitung angiography tomografi. Di CTA, bahan kontras khusus dye disuntikkan ke vena dan gambar yang diambil dari pembuluh darah mencari kelainan seperti aneurisma.  MRA Magnetic Resonance Angiography. Didalam tes, pembuluh darah dicitrakan melalui magnetik scanner resonansi untuk mencari aneurisma otak 2. Tes Aliran Darah Tes ini memberikan informasi tentang kondisi arteri di kepala dan leher yang mensuplai darah ke otak Anda. Tes ini menggunakan cerebral angiography atau arteriografi serebral. Zat khusus yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah dan X-ray diambil. Tes ini memberikan gambaran aliran darah melalui pembuluh. Hal ini memungkinkan ukuran dan lokasi sumbatan ditinjau. Tes ini sangat berharga dalam mendiagnosis aneurisma dan pembuluh darah rusak 36 .

2.6 Pencegahan