BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dasar hubungan hukum antara nasabah pemegang kartu kredit dengan bank
penerbit adalah perjanjian baku, sebab dokumen yang mengandung klausula perjanjian sudah disiapkan dan ditentukan terlebih dahulu oleh penerbit bank
sebagai kreditur sehingga pemegang kartu kredit hanya menerima atau tidak terhadap semua klausula yang ditentukan take it or leave it. Jika nasabah
sebagai pemegang kartu kredit menyetujui isi atau klausula perjanjian tersebut, maka nasabah hanya mengisi formulir aplikasi dan menandatangani
formulir aplikasi tersebut yang telah disiapkan oleh bank penerbit kartu kredit. 2.
Hak dan kewajiban para pihak dalam hal perlindungan konsumen telah ditetapkan di dalam UUPK, yaitu hak untuk bebas memilih, memperoleh
kenyamanan, keamanan dan keselamatan dari produk atau jasa yang dipergunakan. Apabila terdapat penyimpangan yang merugikan, konsumen
khususnya pemegang kartu kredit berhak untuk didengar, memperoleh advokasi, pembinaan, perlakuan yang adli, kompensasi, sampai memperoleh
ganti rugi. Hak-hak tersebut secara otomatis menjadi kewajiban bagi pihak produsen atau pihak bank. Sedangkan kewajiban pemegang kartu kredit yang
menjadi hak dari pihak bank adalah mematuhi dan mengikuti segala peraturan dan prosedur yang ditetapkan, beritikad baik, melakukan pembayaran sesuai
Universitas Sumatera Utara
kesepakatan dan mengikuti upaya-upaya penyelesaian secara hukum apabila terjadi sengketa. Semua kewajiban pihak bank di sisi lain dapat dipandang
sebagai hak dari pemegang kartu kredit, begitu juga sebaliknya seluruh hak dari pihak bank dapat dipandang sebagai kewajiban dari pemegang kartu
kredit. 3.
Pasal 2 UUPK memberikan batasan mengenai asas perlindungan hukum bagi konsumen, yaitu perlindungan konsumen diselenggarakan sebagai usaha
bersama seluruh pihak yang terkait baik masyarakat, pelaku usaha dan pemerintah berdasarkan 5 lima asas yaitu manfaat, keadilan, keseimbangan,
keamanan dan keselamatan konsumen, dan kepastian hukum. Untuk
mewujudkan perlindungan terhadap konsumen, maka Pasal 44 Bab IX UUPK
telah diatur tentang lembaga perlindungan konsumen. Salah satu lembaga yang ada dalam mewujudkan perlindungan konsumen tersebut adalah Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia YLKI.
B. Saran