dalam hal-hal yang normal Direksilah yang bertindak mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan dalam hal gugatan ini diajukan oleh pemegang
saham. Ada beberapa syarat yang memungkinkan dilakukannya derivative action
yaitu :
87
1. Pemegang saham tidak dapat mengajukan gugatan dalam bentuk derivative
action, jika yang digugat adalah tindakan atau perbuatan Direksi yang disahkan oleh RUPS berdasarkan persetujuan sederhana ordinary resolution.
88
2. Walaupun tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh Direksi Perseroan
tersebut adalah tindakan atau perbuatan yang tidak dapat disahkan oleh RUPS karena merupakan tindakan yang dikategorikan sebagai fraud of the
minority
89
B. Tinjauan Pelanggaran Duty of Loyalty
, derivative action hanya berhasil jika Direksi yang melakukan tindakan atau perbuatan yang melanggar fiduciary duty tersebut adalah Direksi
yang dominan dan memegang kembali dalam Perseroan, dalam hal tersebut telah disetujui sebagai pemegang saham independen.
Duty of Loyalty merupakan suatu kewajiban dalam menjalankan Perseroan dengan prinsip itikad baik untuk semata-mata demi kepentingan dan tanggung
jawab Perseroan dan tidak boleh mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri.
87
Paul L.Devies, Op.Cit, hal 670 dikutip dalam buku Gunawan Widjaja, Tanggung Jawab Direksi atas Kepailitan Perseroan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003
88
Persyaratn ini diberikan dengan tujuan untuk menghindari kerugian bagi Perseroan itu sendiri sebagai akibat gugatan untuk dan atas nama Perseroan oleh satu atau lebih pemegang
saham yang tidak puas dengan tindakan Direksi Perseroan yang menurut pertimbangan pemegang saham tersebut tidak sesuai dengan kepentingannya.
89
Fraud on minority adalah keputusan dalam RUPS yang tidak dilakukan dengan “Bonafide for benefit of the company as a whole”.
Universitas Sumatera Utara
Memang tidak ada standar yang baku mengenai duty of loyalty ini. Akan tetapi, standar yang terdapat pada pengertian duty of loyalty diatas adalah adanya
hal berikut: 1.
Itikad yang baik good of faith 2.
Loyalitas yang tinggi hight degree of loyality 3.
Kejujuran honesty Seorang direksi dikatakan sudah melanggar prinsip duty of loyalty
seperti:
90
1. Melakukan transaksi untuk diri sendiri self dealing dengan Perseroan.
2. Melakukan tidakan yang sebenarnya merupakan kesempatan Perseroan
corporate opportunity. 3.
Berkompetisi dengan perusahaannya. 4.
Membuat profit rahasia yang sebenarnya merupakan profit untuk perusahaan. Beberapa prinsip hukum yang terbit dari adanya duty of loyalty dari
Direksi adalah sebagai berikut : 1.
Secara hukum seorang direktur Perseroan tidak akan bertanggung jawab semata-mata atas salah dalam mengambil keputusan mere error of
judgement. Bahkan, asalkan dia beritikad baik dan cukup berhati-hati, keputusan yang salah tidak dapat dibebankan kepada Direksi, sungguhpun
kesalahan tersebut akibat kurang pengalaman atau kurang komprehensif dalam mengambil keputusan. Dengan demikian, suatu honest mistake yang
90
Munir Fuady, Op.Cit, hal 87
Universitas Sumatera Utara
dilakukan oleh Direksi masih dapat ditoleransi oleh hukum. Bahkan, hakim tidak diperkenankan untuk melakukan penilaian bisnis yang berbentuk second
guess terhadap keputusan Direksi. Ini sesuai pula dengan prinsip-prinsip hukum yang terdapat dalam “teori keputusan bisnis” business judgement
rule. 2.
Secara hukum, seorang direktur tidak diharapkan tingkat keahlian degree of skill kecuali hanya setingkat yang diharapkan secara wajar dari orang yang
sama pengetahuan dan sama pengalaman dengannya, atau yang dalam bahasa hukum popular dengan istilah degree of skill that many reasonably be
expected from a person of his knowledge and experience. 3.
Terhadap tugas-tugas Direksi yang dapat didelegasikan kepada bawahannya, maka berlaku asumsi hukum bahwa pihak bawahan telah melakukan tugasnya
secara jujur kecuali ada kekurangan sebaliknya. 4.
Direksi akan bertanggung jawab secara hukum manakala dia gagal dalam mengarahkan failure to direct bawahannya dan jalannya perusahaan.
5. Direksi akan bertanggung jawab secara hukum manakala dia mengetahui,
membantu atau ikut melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum, sungguhpun hal tersebut semata-mata untuk kepentingan Perseroan yang
dipimpinya.
91
Jadi apabila Direksi tidak dapat memenuhi duty of care dan duty of loyalty, maka dia telah melakukan pelanggaran terhadap prinsip fiduciary duty yang
diembannya. Dasar dari kewajiban dalam hubungan kepercayaan fiducia
91
Ibid, hal 88
Universitas Sumatera Utara
tersebut adalah kewajiban untuk loyal duty of loyalty yang berarti bahwa seorang pemegang fiducia tidak dibenarkan mengorbankan kepentingan pemberi
fiducia beneficiary dengan mendahulukan kepentingannya sendiri. Pemegang fiducia wajib melaksanakan duty of loyalty. Kegagalan untuk melaksanakan duty
of loyalty tersebut dengan sendirinya merupakan pelanggaran terhadap fiduciary duty tanpa memeperhatikan apakah perbuatan tersebut sebenarnya menimbulkan
kerugian pada pemberi fiducia.
C. Pembelaan Direksi dan Komisaris dalam Tuntutan Pelanggaran Prinsip Fiduciary Duty