Telah diteliti bahwa ekstrak dari Cinnamomum burrnanii memiliki senyawa bioaktif antibakteri. Hal ini tampak dari Pengujian aktivitas antibakteri yang telah
dilakukan terhadap bakteri-bakteri Salmonella fyphosa, Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri paling
kuat diberikan oleh fraksi n-heksan Suherlan, 1995
Penelitian terhadap minyak atsiri dari Cinnamomum burmannii yang berasal dari Guangzhou
,
China yang dilakukan oleh Wang dkk 2009 melaporkan bahwa komponen mayor minyak atsiri yang terkandung adalah transsinamaldehid 60,72,
eugenol 17,62 dan kumarin 13,39.
Dari uraian diatas , penulis tertarik untuk mengisolasi senyawa kimia bahan alam hayati dari golongan minyak atsiri yang terkandung pada daun kayu manis.
1.2. Permasalahan
1. Apakah minyak atsiri yang terdapat dalam daun kayu manis dapat diperoleh dengan alat sthal
2. Apakah komponen kimia minyak atsiri yang dihasilkan dari daun kayu manis dapat diidentifikasi secara GC – MS.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengisolasi minyak atsiri dari daun kayu manis dan mengetahui komponen kimia minyak atsiri yang Terkandung di dalam daun kayu manis
dengan menggunakan GC – MS.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumber informasi mengenai komponen kimia minyak atsiri dalam daun kayu manis.
Universitas Sumatera Utara
.1.5. Metodologi Percobaan
Penelitian yang dilakukan bersifat eksperiment. Minyak Atsiri dari daun kayu manis diisolasi melalui proses destilasi dengan alat stahl dan kemudian dilakukan uji
penentuan struktur kimia dan komposisi kimia yang terkandung dalam minyak atsiri dengan menggunakan GC – MS
1.6. Lokasi Penelitian
Penelitian untuk destilasi stahl dilakukan di laboratorium Kimia Organik FMIPA USU Medan, penelitian untuk uji identifikasi tumbuhan dilakukan di
laboratorium Herbarium Medanense FMIPA USU Medan dan analisis GC-MS dilakukan di laboratorium Kimia Organik FMIPA UGM Yogyakarta
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kayu Manis
Nama ilmiah : Cinnamomum burmani Nees. BI. Nama asing: Kaneelkassia, Cinnamomum tree inggris xiang cina. Nama daerah : Sumatera: Holim, holim
manis, modang siak–siak Batak, kanigar, kayu manis Melayu, madang kulit manih Minang kabau. Jawa: Huru mentek, kiamis Sunda, kanyengar Kangean. Nusa
tenggara: Kesingar, kecingar, cingar bali, onte Sasak, Kaninggu Sumba, Puu ndinga Flores.
Dibudidayakan untuk diambil kulit dan daun kayunya, di daerah pegunungan sampai ketinggian 1.500 m. Tinggi pohon 1-12 m, daun lonjong atau bulat telur,
warna hijau, daun muda berwarna merah. Kulit berwarna kelabu; dijual dalam bentuk kering, setelah dibersihkan kulit bagian luar, dijemur dan digolongkan menurut
panjang asal kulit dari dahan atau ranting Haris, 1990. Cinnamomum burmanii
merupakan jenis tanaman berumur panjang penghasil kulit yang ada di Indonesia disebut dengan kayu manis. Kulit kayu manis sangat berlainan sifat dan daya guna.
Sebelum masehi, kulit cinnamomum dikenal sebagai sumber pewangi untuk membalsam mumi raja-raja mesir serta peningkat cita rasa masakan dan minuman.
Kloppenburg Versteegh menganjurkan bahwa kayu manis dapat dijadikan jamu untuk penyakit disentri dan singkir angin. Bianchini, Corbetta, dan Kiangsui mengatakan
bahwa minyak kayu manis sudah ratusan tahun dikenal di belahan dunia barat dan timur sebagai penyembuh reumatik, mencret, pilek sakit usus, jantung, pinggang dan
darah tinggi. Cinnamomum burmanii yang bersinonim dengan Cinnamomum chinese, Cinnamomum dulce, dan Cinnamomum kiamis ini berasal dari Indonesia. Tanaman
akan tumbuh baik pada ketinggian 600 – 1500 m.
Universitas Sumatera Utara
Kayu manis merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak dijumpai di Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Utara, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur dan Maluku.
2.1.1. Klasifikasi dan Morfologi Kayu Manis