Teknik Semidirek Intraoral Indikasi dan Kontraindikasi Restorasi Rigid Resin Komposit

A B Gambar 4. Prinsip preparasi onlayoverlay resin komposit: lebar daerah isthmus 1,5-2,0 mm, lebar dasar gingival 1,0-1,5 mm, preparasi dibuat dengan butt join margin A, kedalaman preparasi daerah fisur 1,5-2,0 mm dan daerah tonjol sekitar 2 mm, dinding dan dasar preparasi rata dan datar dengan divergensi bukal dan lingual 5-10 B 34 3.3 Teknik Pembuatan Restorasi Rigid Resin Komposit Restorasi rigid resin komposit dapat dibuat dengan tiga teknik yaitu semidirek intraoral, semidirek ekstraoral dan indirek. 16,22,29

3.3.1 Teknik Semidirek Intraoral

Teknik semidirek intraoral merupakan pembuatan inlayonlay resin komposit satu kali kunjungan, resin komposit langsung ditumpatkan pada gigi, disinar dari setiap arah dan kemudian dipost-cured sebelum dibonding pada gigi. Langkah-langkah pembuatan inlayonlay dengan teknik semidirek intraoral: 16,22,29 1. Setelah preparasi selesai, aplikasikan lapisan tipis lubricant larut air atau separating medium cairan agar atau gliserin pada gigi. Kemudian tempatkan matrix band, wedge, atau cincin penahan Gambar 5 untuk menghasilkan kontak proksimal yang baik. 16,24 Universitas Sumatera Utara Gambar 5.Preparasi yang telah dilapisi dengan separator larut air dan ditempatkan dalam cincin BiTine. Kemudian diikuti penumpatan berlapis dan penyinaran lapisan translusen warna enamel 16 2. Tumpat resin komposit secara berlapis dan sinari secara terpisah. Sesuaikan anatomi oklusal Gambar 6 dengan menggunakan bur untuk menghasilkan pit dan fisur, inklinasi tonjol dan batas margin yang baik dan sistematis. Gambar 6. Permukaan anatomi oklusal dan proksimal restorasi selesai dibentuk. Kontak proksimal yang kuat seharusnya dapat terasa sewaktu membuka matrix band 16 Universitas Sumatera Utara 3. Bagian oklusal dan aproksimal disinari selama 45 detik kemudian pindahkan wedge dan matrix band. 4. Inlay komposit dilepas dengan sendok atau carver. Jika ada daerah undercut pada gigi, inlay harus dipotong dan diulang kembali. 5. Inlay dipost cure untuk meningkatkan derajat konversi, stabilitas dimensional juga mencegah tekanan penyusutan yang muncul setelah sementasi inlay Gambar 7. Post curing dilakukan dengan unit prosesing inlay dengan temperatur minimum 110 C selama 7 menit. 24 Unit oven panas atau sinar panas juga dapat digunakan. Untuk alasan ekonomi, autoklaf yang umumnya ada dipraktik dokter gigi dapat digunakan sebagai pengganti sementara jika waktu pembuatan yang lama bukan masalah besar untuk pasien dan praktisi. Gambar 7. Inlay dilepas untuk dipost-curing dengan unit prosesing inlay dengan temperatur minimum 110 selama 7 menit 16 6. Inlay dikembalikan pada preparasi dan periksa kontak interproksimal. Karena shrinkage postcure, inlay tiga permukaan mungkin tidak terletak dengan sempurna. Ketika ini terjadi, kurangi sedikit permukaan dalam aksial pada kedua Universitas Sumatera Utara boks proksimal dengan bur mikrofine. Coba masukkan inlay dan ulangi proses sampai inlay terletak sempurna. Jika kontak proksimal terbuka, kasarkan permukaan, tempatkan selapis tipis resin komposit, sinari dan bentuk kontak. 7. Permukaan dalam inlay dietsa dengan 50 μm alumina atau larutan metakrilat untuk meningkatkan ikatan bonding inlay dengan semen komposit, etsa silane untuk permukaan restorasi dan biarkan kering di udara. Kontaminasi permukaan yang dibonding diminimalkan dengan pita adhesif. 8. Tempatkan matriks tofflemire pada gigi yang dipreparasi untuk memastikan bahwa etsa tidak berkontak dengan gigi yang didekatnya Gambar 8, dan memudahkan pembuangan semen curing dari daerah interproksimal. Gambar 8. Kavitas dietsa, dengan dipasangi matrix band untuk menghasilkan semen resin terpolimerisasi yang baik dan bersih di daerah interproksimal 16 9. Kavitas preparasi dietsa dengan gel asam posfor 30-40 selama 20 detik, cuci selama 5 detik dan keringkan dengan udara untuk menjamin etsa enamel yang adekuat. Universitas Sumatera Utara 10. Dentin diremoister dan coat dentin primer ditempatkan beberapa pada dentin yang lembab. 11. Matriks tofflemire dipindahkan. 12. Dual cure adhesive dicampur dan ditempatkan pada permukaan dalam restorasi.yang tidak disinar sebelum penempatan restorasi. 13. Dual cure resin komposit luting cement dicampurkan dan ditempatkan pada preparasi dan permukaan dalam restorasi dengan srynge. 14. Restorasi ditempatkan pada preparasi dan getarkan dengan hand instrument. 15. Komposit luting cement berlebih dibuang dengan brus pada permukaan oklusal dan interproksimal. 16. Restorasi utuh ditempatkan dengan instrumen pada permukaan oklusal secara perlahan, pastikan bahwa butiran komposit luting cement tepat pada semua margin. Pastikan penempatan sudah benar dengan sebuah eksplorer pada margin. 17. Margin interproksimal dibersihkan dengan floss, eksplorer dan pisau scalpel no.12, dengan bantuan asisten memegang restorasi pada tempatnya, jangan sampai menyebabkan pendarahan. Margin interproksimal harus diselesaikan sebelum komposit luting semen polimerisasi. Tinggalkan komposit berlebih pada margin fasial dan lingual, kemudian tutupi seluruh margin interproksimal dengan gliserin. 18. Lengkapi polimerisasi dengan menyinari permukaan oklusal selama 90 detik dan 30 detik pada setiap permukaan proksimal Gambar 9. Universitas Sumatera Utara Gambar 9. Penyinaran pada permukaan oklusal dan proksimal inlay 35 19. Seluruh margin dihaluskan dengan bur carbide 12 fluted, disk dan polis komposit. 20. Rubber dam dilepaskan dan periksa oklusi dengan kertas artikulasi dan fine diamond, sebuah fluted 12 dan bur carbide egg shaped. 21. Akhiri polishing dengan pasta aluminium oksida Gambar 10. Gambar 10. Setelah selesai penyesuaian oklusal, restorasi dipolis dan kavitas margin ditutup dengan sealant komposit 16 22. Etsa dengan asam posfor 30 selama 5 detik dan rebonding. Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Teknik Semidirek Ekstraoral