benturan kepentingan dan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan perusahaan.
3. Pengawasan perusahaan corporate control, tanggung jawab komite
audit untuk pengawasan perusahaan termasuk di dalamnya pemahaman tentang masalah serta hal-hal yang berpotensi
mengandung risiko dan sistem pengendalian intern serta memonitor proses pengawasan yang dilakukan oleh auditor internal. Ruang
lingkup audit internal harus meliputi pemeriksaan dan penilaian tentang kecukupan dan efektivitas sistem pengawasan intern
Waryanto, 2010.
Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep- 29PM2004 yang termuat dalam peraturan Nomor IX.I.5 disebutkan bahwa komite audit yang
dimiliki oleh perusahaan minimal terdiri dari tiga orang, dimana sekurang- kurangnya satu orang berasal dari komisaris independen dan dua orang
berasal dari anggota lainnya yang berasal dari luar kompleksitas perusahaan dengan tetap memperhatikan efektivitas dalam pengambilan keputusan.
Keberadaan komite audit membantu menjamin pengungkapan dan sistem pengendalian akan berjalan dengan baik. Semakin besar ukuran komite
audit, maka pengawasan yang dilakukan akan semakin baik dan kualitas pengungkapan informasi sosial yang dilakukan perusahaan semakin
meningkat atau semakin luas Collier, 1993 dalam Nasir dan Abdullah, 2004.
c. Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang akan memberikan gambaran tentang tingkat
efektifitas pengelolaan perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas berarti semakin baik, karena kemakmuran pemilik perusahaan meningkat dengan
Universitas Sumatera Utara
semakin tingginya profitabilitas. Menurut teori keagenan, semakin besar perolehan laba yang didapat, semakin luas informasi sosial yang
diungkapkan perusahaan, hal itu dilakukan untuk mengurangi biaya keagenan yang muncul yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat
profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosialnya.Variabel profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return
On Asset ROA yang merupakan ukuran efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
Rasio ini merupakan rasio yang terpenting untuk mengetahui profitabilitas suatu perusahaan.
d. Financial Leverage
Menurut Kasmir 2008:159, financial leverage menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang dengan kekayaan yang
dimilikinya. Perusahaan yang mempunyai proporsi hutang lebih banyak dalam struktur permodalannya akan mempunyai biaya keagenan yang lebih
besar, maka perusahaan dengan leverage yang tinggi mempunyai kewajiban lebih untuk memenuhi kebutuhan informasi krediturnya
Suripto, 1999 dalam Amalia, 2005. Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan
lebih banyak informasi, karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi. Semakin tinggi tingkat leverage, maka
semakin besar kemungkinan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi,
Universitas Sumatera Utara
oleh karena itu perusahaan dengan leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas daripada
perusahaan dengan rasio leverage yang rendah.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1 Ringkasan Tinjauan Peneliti Terdahulu
Nama Variabel yang Digunakan
Hasil Penelitian
Ahmad Nurkhin
2009 Variabel Independen:
Kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris,
profitabilitas, ukuran perusahaan dan tipe industri.
Variabel dependen: Pengungkapan CSR.
komposisi dewan komisaris dan profitabilitas berpengaruh
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial,
sedangkan kepemilikan institusional, ukuran perusahaan
dan tipe industri tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial
Angling Mahatma
Pian KS 2010
Variabel Independen: kepemilikan saham pemerintah,
kepemilikan saham asing, tipe perusahaan, ukuran industri,
profitabilitas dan regulasi pemerintah.
Variabel Dependen: Pengungkapan CSR
kepemilikan saham pemerintah, regulasi pemerintah, tipe
perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap pengungkapan CSR, namun kepemilikan saham asing
dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR
Sumber : diolah peneliti 2011 Penelitian ini berpedoman pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Nurkhin 2009 dan KS 2010. Penelitian mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh Nurkhin 2009 bertujuan untuk menjelaskan
Universitas Sumatera Utara