oleh karena itu perusahaan dengan leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas daripada
perusahaan dengan rasio leverage yang rendah.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1 Ringkasan Tinjauan Peneliti Terdahulu
Nama Variabel yang Digunakan
Hasil Penelitian
Ahmad Nurkhin
2009 Variabel Independen:
Kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris,
profitabilitas, ukuran perusahaan dan tipe industri.
Variabel dependen: Pengungkapan CSR.
komposisi dewan komisaris dan profitabilitas berpengaruh
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial,
sedangkan kepemilikan institusional, ukuran perusahaan
dan tipe industri tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial
Angling Mahatma
Pian KS 2010
Variabel Independen: kepemilikan saham pemerintah,
kepemilikan saham asing, tipe perusahaan, ukuran industri,
profitabilitas dan regulasi pemerintah.
Variabel Dependen: Pengungkapan CSR
kepemilikan saham pemerintah, regulasi pemerintah, tipe
perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap pengungkapan CSR, namun kepemilikan saham asing
dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR
Sumber : diolah peneliti 2011 Penelitian ini berpedoman pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Nurkhin 2009 dan KS 2010. Penelitian mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh Nurkhin 2009 bertujuan untuk menjelaskan
Universitas Sumatera Utara
pengaruh dari corporate governance dengan mekanisme kepemilikan institusional dan komposisi dewan komisaris independen dan profitabilitas
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat di
BEI tahun 2007 yang laporan tahunannya berisi tentang aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan dan dapat diakses melalui website BEI, yaitu sejumlah 80
dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel komposisi dewan komisaris independen dan
profitabilitas terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, yang dapat dilihat dari nilai t
hitung
dari masing- masing variabel tersebut 2,019 ; 2,587 dan nilai signifikansi 0,047 ; 0,011
0,05. Hasil pengujian terhadap variabel kepemilikan institusional, profitabilitas, dan tipe industri tidak terbukti berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan dengan nilai t
hitung
masing-masing variabel tersebut - 0,414 ; 0,310 ; 1,955 dan nilai signifikansi 0,680 ; 0,757 ; 0,054 0,05.
KS 2010 melakukan penelitian dengan menggunakan karakteristik perusahaan yang antara lain adalah kepemilikan saham pemerintah, kepemilikan
saham asing, tipe perusahaan, ukuran industri, dan profitabilitas serta sebagai variabel tambahan yaitu regulasi pemerintah. Populasi dari penelitian ini adalah
semua perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2006 dan 2008. Total sampel yang diteliti adalah 96 perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor
kepemilikan saham pemerintah, kepemilikan saham asing, regulasi pemerintah, tipe industri, ukuran perusahaan dan rasio profitabilitas secara simultan berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
positif terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang dibuktikan dengan hasil perhitungan uji F dengan nilai signifikansi 0,000 0,05.
Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa kepemilikan saham pemerintah, regulasi pemerintah, tipe perusahaan dan ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan,
yang dapat dilihat dari nilai t
hitung
dari masing-masing variabel tersebut
2,066 ; - 0,223 ; 4,447 ; 3,036
dan nilai signifikansinya
0,042 ; 0,824 ; 0,000 ; 0,003 0,05.
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis