pelepasan hak atas kepemilikan orang atas tanah danatau benda-benda yang ada di atasnya yang dilakukan secara sukarela untuk kepentingan umum
6
. Dari beberapa pengertian pengadaan tanah di atas terdapat persamaan
karakter yaitu: -
Adanya kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan melepaskan hak atas tanah menjadi milik Negara;
- Adanya pemberian ganti kerugian.
Berdasarkan uraian dari unsur pengadaan tanah tersebut, menurut penulis pengadaan tanah pada intinya merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan tanah dari pemilik tanah. Jadi pengadaan tanah dilakukan dengan cara pelepasan atau penyerahan hak atas tanah dengan cara pemberian ganti rugi
kepada pemegang hak atas tanah.
4.2. Kepentingan Umum
Adanya kepentingan umum merupakan prinsip dasar jika ditinjau dari berbagai peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan pengadaan tanah
di Indonesia. Secara eksplisit kata kepentingan umum didapati pada Pasal 18 UUPA yang berbunyi:
“Untuk kepentingan umum, termasuk kepentingan bangsa dan Negara serta kepentingan bersama dari rakyat, hak-hak atas tanah dapat dicabut dengan
memberi ganti kerugian yang layak dan menurut cara yang diatur dengan Undang-undang
.” Dalam UU No. 20 Tahun 1961 tentang Pecabutan Hak-hak Atas Tanah dan
Benda-benda yang Ada di Atasnya, dalam pengertian kepentingan umum ditambahkan dengan kepentingan pembangunan. Dalam peraturan ini ketentuan
6
Gunanegara, Rak yat Negara, Dalam Pengadaan Tanah Untuk Pembanguan , PT.Tatanusa, Jakarta, 2008, h. 2.
hukum yang terkait dengan kepentingan umum adalah Pasal 6 UUPA yang berbunyi:
“semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial”. Pasal tersebut mengandung arti bahwa setiap pemegang hak atas tanah atau pemilik tanah harus
merelakan tanahnya apabila diperlukan atau dicabut oleh negara demi
kepentingan umum. Setiap hak yang dikuasai atau dimiliki oleh seseorang tidak dibenarkan apabila dipergunakan hanya untuk kepentingan pribadinya. Maka dari
itu, penggunaan tanah harus disesuaikan dengan keadaan dan sifatnya sehingga dapat bermanfaat bagi pemiliknya atau pemegang haknya maupun bermanfaat
bagi masyarakat, bangsa dan Negara. Demikian juga dalam PMDN No. 15 Tahun 1975 tidak memberikan
pengertian tentang kepentingan umum, hanya dalam konsideran disebutkan tentang pembebasan tanah yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan akan
tanah dalam usaha-usaha pembangunan yang dilakukan oleh instansibadan pemerintah maupun kepentingan swasta khususnya untuk keperluan pemerintah.
Dalam hal ini berarti pembangunan yang dilakukan adalah pembangunan untuk kepentingan umum maupun masyarakat luas.
Menurut Michael G Kitay, doktrin kepentingan umum dalam berbagai negara diungkapkan dalam dua cara yaitu
7
: a.
Pedoman Umum General Guide Negara hanya menyatakan bahwa pengadaan tanah dibutuhkan
untuk kepentingan umum atau yang secara umum menyebutkan bahwa pengadaan tanah harus berdasarkan kepentingan umum Public
Purpose. Istilah Public menjadi social, general, commom, atau
7
Andrian Sutedi, Implementasi Prinsip Kepentingan Umum Dalam Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum, Cet ke-1, Sinar Grafika: Jakarta, h. 68.
collective. Sedangkan, kata purpose diganti menjadi need, necessity, interest, function, utility, atau use. Negara yang menggunakan
pedoman umum ini, biasanya tidak secara eksplisit mencantumkan kegiatan yang termasuk kepentingan umum.
a. Ketentuan-Ketentuan Daftar
Penyebutan kepentingan umum dalam suatu daftar kegiatan yang secara jelas mengidentifikasikan tujuannya. Daftar ini secara eksplisit
mengidentifikasi kepentingan itu. Kepentingan yang tidak terdaftar dalam daftar tersebut, tidak dapat dijadikan dasar pengadaan tanah.
Maria Sumardjono menyatakan bahwa kepentingan umum dapat dijabarkan dalam 2 hal yakni
8
: -
Berupa pedoman umum yang menyebutkan bahwa pengadaan tanah dilakukan berdasarkan alasan kepentingan umum melalui
berbagai istilah. Karena berupa pedoman, hal ini dapat mendorong eksekutif secara bebas menyatakan suatu proyek memenuhi
persyaratan kepentingan umum. -
Penjabaran kepentingan umum dalam daftar kegiatan. Dalam prakteknya pengadaan tanah yang dilakukan berdasarkan alas an
kepentingan umum melalui berbagai istilah dan pengadaan tanah yang dilakukan dengan cara penjabaran kepentingan umum dalam daftar kegiatan, di tempuh
secara bersamaan.
8
Maria S.W. Sumardjono, Perpres No 36 2005: Dampaknya Bagi Kepentingan Umum, Kompas 16 Juni 2005.
Selain pengertian kepentingan umum di atas, dalam UU No. 2 Tahun 2012 terdapat pengertian tentang kepentingan umum yang tercantum dalam Pasal 1 ayat
6 yang berbunyi: “Kepentingan Umum adalah kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat yang
harus diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan sebesar-besarnya untuk k
emakmuran rakyat.” Berdasarkan beberapa pengertian pengadaan tanah untuk kepentingan
umum dalam Keppres No. 55 Tahun 1993, Perpres No. 36 Tahun 2005, Perpres No. 65 Tahun 2006 dan UU No. 2 Tahun 2012, maka kegiatan yang dapat di
kategorikan sebagai kepentingan umum ada 5 lima unsur yaitu
9
: a.
Adanya kepentingan seluruh lapisan masyarakat; b.
Dilakukan dan dimiliki oleh Pemerintah; c.
Tidak digunakan untuk mencari keuntungan; d.
Masuk dalam daftar kegiatan yang telah ditentukan; e.
Perencannya sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.
4.3. Musyawarah