commit to user
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Musim hujan menjadi musim yang banyak membawa manfaat bagi kehidupan manusia. Namun belakangan ini musim hujan menyebabkan bencana banjir
sehingga mengganggu kegiatan manusia. Banjir tahunan yang terjadi di beberapa daerah cukup meresahkan penduduk. Terlebih jika tidak ada penanganan lebih
lanjut, setidaknya untuk melakukan analisis terhadap banjir tahunan yang akan terjadi di suatu daerah. Menanggapi kondisi ini, kita perlu memahami kembali
teori siklus air yang menguraikan bagaimana proses perputaran air di bumi. Dalam siklus hidrologi volume air yang mengalir di permukaan bumi ditentukan
oleh tingkat curah hujan dan tingkat peresapan air ke dalam tanah. Siklus hidrologi ini dipengaruhi oleh beberapa peristiwa salah satu diantaranya adalah
banjir. Banjir adalah suatu kondisi di mana tidak tertampungnya air dalam saluran pembuang palung sungai atau terhambatnya aliran air di dalam saluran
pembuang, sehingga meluap menggenangi daerah dataran banjir sekitarnya
Suripin, 2004
. Sungai Bengawan Solo menjadi sumber air yang penting bagi sebagian penduduk
di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Khususnya bagi penduduk di daerah Wonogiri yang merupakan daerah aliran sungai Bengawan Solo. Ketika musim
banjir datang, daerah tersebut yang akan terkena dampaknya. Oleh karena itu penting untuk mengkaji karakteristik banjir tahunan yang terjadi di wilayah sungai
Bengawan Solo. Analisis banjir tahunan ini akan dilakukan di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Hulu Sub DAS Bengawan Solo Hulu 3.
commit to user
2 Penelitian ini akan membahas besarnya debit banjir tahunan yang kemungkinan
terjadi di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Sub DAS Bengawan Solo Hulu 3 dari data hujan di setiap stasiun pencatat hujan terdekat. Hal ini bertujuan agar
pengendalian banjir di wilayah tersebut lebih pasti dan akurat. Dari data hujan stasiun Batureto dan Watugede selama 13 tahun yaitu dari tahun 1999-2011, bisa
dilakukan analisis banjir tahunan yang di sebabkan oleh hujan harian, hujan 2 harian dan hujan bulanan maksimum tahunan. Debit banjir dengan periode ulang
2, 5, 10, 20, 50, 100, 200, 1000 th akan dibandingkan dengan debit banjir 2 tahunan dan debit banjir bulanan. Sehingga akan lebih memudahkan untuk
melakukan sosialisai terhadap resiko terjadinya banjir bagi penduduk yang tinggal di wilayah Wonogiri yang dilewati oleh sungai bengawan solo.
1.2 Rumusan Masalah