18
Buku Guru Kelas V SD
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain:
1
Karya siswa adalah benar-benar karya siswa itu sendiri
Guru melakukan penelitian atas hasil karya siswa yang dijadikan bahan penilaian portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya yang dibuat oleh siswa itu
sendiri. 2
Saling percaya antara guru dan siswa
Dalam proses penilaian guru dan siswa harus memiliki rasa saling percaya, saling memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung
dengan baik. 3
Kerahasiaan bersama antara guru dan siswa
Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan siswa perlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan sehingga
memberi dampak negatif proses pendidikan 4
Milik bersama antara siswa dan guru
Guru dan siswa perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga siswa akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus
meningkatkan kemampuannya. 5
Kepuasan
Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan dorongan siswa untuk lebih meningkatkan diri.
6
Kesesuaian
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi yang tercantum dalam kurikulum.
7
Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru tentang kinerja dan karya siswa.
8
Penilaian dan pembelajaran
Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk
melihat kelebihan dan kekurangan siswa.
Teknik Penilaian Portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut: 1Jelaskan kepada siswa bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan
kumpulan hasil kerja siswa yang digunakan guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh siswa sendiri. Dengan melihat portofolio siswa dapat mengetahui
kemampuan, keterampilan, dan minatnya. 2Tentukan bersama siswa sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
Portofolio antara siswa yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda. 3Kumpulkan dan simpanlah karya-karya siswa dalam satu map atau folder di rumah
masing atau loker masing-masing di sekolah. 4Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan siswa
sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
19
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
5Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para siswa. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para siswa.
6Minta siswa menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing siswa, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan
kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.
7Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka siswa diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara siswa dan guru perlu dibuat
“kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.
Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua siswa dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua
dapat membantu dan memotivasi anaknya.
F. Lingkup Kompetensi Kelas V
Siswa kelas V yang berada di rentang usia 10-11 tahun seringkali tergolong usia kritis, usia berkelompok, dan usia penyesuaian diri. Hal ini bisa kita lihat bahwa anak-anak usia
ini seringkali disebut anak yang selalu bertanya dan kadang tidak pernah puas dengan sebuah jawaban singkat dan pendek. Anak usia ini juga dikenal sangat menikmati kegiatan
berkelompok sehingga terbentuklah kelompok-kelompok karena satu kelas, satu wilayah tempat tinggal, senang dengan olah raga, memiliki kegemaran, idola yang sama, dan
sebagainya.
Penjelasan awal tentang karakteristik siswa kelas V ini diperlukan untuk memikirkan topik-topik dan merancang kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Mengacu pada tujuan PAK seperti tersebut di atas, maka perumusan Kompetensi Dasar KD untuk kelas V dimulai dengan memahami hakikat manusia yang berdosa dan
membutuhkan pertobatan. Untuk mencapai KD ini, materi pembelajaran yang dibahas adalah mengapa manusia berdosa dan dampak dosa dalam kehidupan manusia. Pemahaman
ini penting supaya siswa memahami hakikat manusia dalam perspektif kekristenan. Manusia dapat jatuh dan melakukan perbuatan dosa dan menerima dampak dari perbuatannya yang
berdosa tersebut. Siswa pun diajak untuk menemukan contoh-contoh perbuatan dosa serta sikap yang seharusnya ia miliki sebagai wujud komitmen pengakuan akan keberdosaannya
dan komitmen agar tidak melakukan perbuatan dosa lagi.
Selanjutnya membahas tentang karya penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus yang mengharapkan perubahan cara hidup. Pada bagian ini, siswa memperoleh pemahaman
bahwa meskipun manusia berdosa dan tidak layak di hadapan Allah, Allah tetap mengasihi dan malah menyelamatkan manusia. Allah menyelamatkan manusia dengan mengutus anak-
Nya, yaitu Yesus Kristus. Karena itu, mereka yang percaya kepada karya penyelamatan itu akan memperoleh keselamatan. Allah mengampuni manusia yang bertobat dan mengakui
kesalahannya. Bagian ini berusaha menunjukkan relasi Allah dan manusia. Allah mengasihi manusia dan Allah mengharapkan manusia mau merespons kebaikan dan karya keselamatan
Allah itu dengan meninggalkan perbuatan dosa.
Bagian berikutnya adalah menghayati dan mensyukuri peran Roh Kudus dalam kehidupan manusia, terutama pertobatan manusia. Roh Kudus menolong manusia untuk bertobat,
berproses menjadi manusia baru dan hidup dengan cara hidup baru. Ada beberapa kisah
20
Buku Guru Kelas V SD
Alkitab yang akan dipakai sebagai contoh karya Roh Kudus dalam proses pertobatan manusia. Dari kisah-kisah itu siswa akan diajak memahami dan menghayati peran Roh Kudus dalam
kehidupannya. Bagian akhir kelas V ini banyak membahas contoh-contoh konkrit manusia baru yang
telah bertobat dan memiliki cara hidup baru. Diharapkan melalui pelajaran-pelajaran ini siswa ditolong untuk mengembangkan sikap-sikap dan gaya hidup yang berkenan di hadapan
Allah, seperti sikap orang-orang yang mau melayani meskipun keadaan susah atau senang, selalu ingin berdamai, menjadi saluran berkat bagi orang lain di sekitarnya, dan ikut serta
memelihara lingkungan hidup. Sebab perubahan sikap hidup tidak hanya sekadar perubahan relasi antara manusia terhadap Allah, tetapi juga terhadap sesamanya dan lingkungannya,
sebagaimana semua hal yang ada di alam semesta ini merupakan satu keutuhan ciptaan Tuhan yang selayaknya hidup harmonis.
G. Judul Buku
Judul Buku pelajaran Pendidikan Agama Kristen SD kelas V adalah “Allah Penyelamatku”, artinya Allah yang berpedan dalam proses penyelamatan manusia dari kuasa dosa, menjadi
manusia baru yang memiliki cara hidup baru yang berkenan di hadapan Allah. Judul ini mau mengatakan bahwa Allah berkuasa atas manusia yang dikasihi-Nya dan karena itu Ia tidak
akan pernah meninggalkan manusia ciptaan-Nya.
Bab 5 Rumusan Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD di SD Kelas V
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1.Menerima, menjalankan, dan meng- hargai ajaran agama yang dianutnya.
1.1Menerima bahwa manusia berdosa sehingga perlu bertobat
1.2Menerima dan mensyukuri karya penyelamatan Allah melalui Yesus
Kristus 1.3Meyakini peran Roh Kudus dalam
proses pertobatan 1.4Menerima cara hidup manusia baru
sebagai perilaku orang yang sudah bertobat