Pemalsuan Visa PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

144 Dirjen Keimigrasian, sehingga birokrasinya tidak terla- lu rumit supaya dari pihak keimigrasian mempunyai power sepenuhnya dalam pengeluaran dokumen dan juga dalam pengontrolan. Sehingga masalah legal structure dalam pemberian visa kerja bagi warga negara asing tidak menjadi sebuah masalah dan menjadi portal bagi terjadinya pelanggaran hukum keimigrasian di Timor Leste.

d. Pemalsuan Visa

Pemalsuan visa dilihat dari data sangat sedikit tapi tingkat penyelesaian dalam sistem peradilan tidak jalan disebabkan dalam undang-undang No 92003 tidak mangatur khusus tentang pemalsuan dokumen. Oleh sebab itu budaya penyelesaian kasus pemalsuan visa mulai dari tahun 2008 hingga 2012 belum ada keputusan pidana. Kasus pemalsuan visa dari pihak keimigrasian sudah mengajukan semua ke jaksa penuntut tapi dalam realitanya para pelaku yang melakukan pemalsuan tetap bebas. Dari 20 kasus yang ditangani oleh pihak imigrasi sampai sekarang belum ada putusan dari pengadilan karena pihak imigrasi hanya sebagai penyidik pembantu. Dari segi materi hukum UU keimigrasian hanya memberikan sanksi kepada warga asing yang ikut berpartisipasi atau ikut serta dalam pemalsuan visa yaitu melaku- kan deportasi terhadap warga asing. Dalam budaya pada umunya masyarakat mempunyai karakter yang 145 menyimpan perilaku dari norma hukum itu sendiri. Padahal dalam kitab hukum pidana: Barang siapa yang melakukan pemalsuan terha- dap dokumen Negara akan dihukum dengan ancaman hukum dipidana 3 tahun penjara atau dengan pidana denda Usar qualquer dos documentos ou notações técnicas referidos nas alíneas anteriores, fabricado ou falsificado ou emitido por outrem; é punido com pena de prisão até 3 anos ou multa. Begitupun yang berpartisipasi dalam perlakuan dan memberikan fasilitas terhadap warga asing yang melakukan tindakan tersebut akan tetap dipidana. Akan tetapi pada pasal 79 tidak diterapkan oleh aparat penegak hukum dengan baik yaitu immigration crime dengan mengatakan bahwa: Aid to Illegal Immigration 1 All persons who, through any means, assist or facilitate the illegal entry or stay of a foreigner in the national territory shall be punished by imprisonment of not more than 3 years or fewer than 30 days. 2 If the acts referred to in the previous item were committed for profit, the penalty shall be imprisonment of not more than 4 years or fewer than 12 months. 3 Attempted offences shall be punished with the same sentences applicable to committed offences.

2. Legal Substance

Yang dimaksud dengan substansi hukum adalah aturan atau norma yang merupakan pola perilaku manusia dalam masyarakat yang berada dalam sistem hukum tersebut. Legal substance berbicara mengenai ketentuan atau isi suatu peraturan perundang- 146 undangan yang mengatur mengenai suatu hal. Untuk menghasilkan legal substance yang baik, maka yang harus diperhatikan adalah, apakah peraturan perun- dang-undangan tersebut sudah dibentuk berdasarkan kebutuhan masyarakat atau bukan.

a. Ilegal Crossing