16
R’ ∞ =
Jika ketebalan lapisan material besar, maka reflektan akan menjadi R ∞,
sehingga persamaan diatas dapat disusun kembali sebagai FR
∞ = dimana nilai FR
∞ adalah faktor Kubelka-Munk Wiley, 1998: 192-193.
Nilai energi celah pita dapat diperoleh dari grafik hubungan antara hv eV vs F
∞hv
½
, dimana nilai hv eV diperoleh dari persamaan: Eg = hv=
Energi celah pita semikonduktor adalah besarnya hv pada saat F ∞hv
½
= 0 Wiley, 1998: 192-193.
B. Penelitian yang Relevan
Preparasi dan karakterisasi fotokatalis komposit CuO-zeolit alam untuk fotodegradasi congo red menggunakan sinar ultraviolet yang akan
dilakukan didasarkan pada penelitian yang ada. Firmansyah, Mirzan Prismawiryanti 2015 melakukan uji aplikasi TiO
2
-Zeolit untuk mendegradasi zat warna Tartrazin secara fotokatalitik. Bahan
semikonduktor yang digunakan sebagai fotokatalis adalah TiO
2
karena memiliki kemampuan fotoaktivitas dan kestabilan yang tinggi.
Penambahan zeolit dimaksudkan untuk memperbesar kemampuan dari fotokatalis. Zeolit dipilih karena memiliki pori-pori yang dapat ditempati
oleh TiO
2
. Hasil menunjukkan konsentrasi optimum TiO
2
-Zeolit untuk mendegradasi zat warna Tartrazin adalah 100mg.
17
Komposit CuO-Fe
2
O
3
digunakan untuk mendegradasi zat warna EBT oleh Ayu Azhari 2012 dengan sumber sinar tampak maupun tidak.
Hasil menunjukkan degradasi zat warna EBT menggunakan fotokatalis komposit CuO-Fe
2
O
3
dengan adanya sinar tampak memberikan presentase degradasi zat warna EBT lebih besar terhadap degradasi menggunakan
fotokatalis komposit CuO-Fe
2
O
3
tanpa adanya sinar tampak. Yusni Nurdani 2009 melakukan penelitian terhadap CuO-
Bentonit sebagai fotokatalis untuk mendegradasi zat warna congo red. Bentonit mengandung komponen utama montmorillonit. Bentonit
memiliki luas permukaan yang besar sehingga mungkin untuk mengunakannya sebagai adsorben. Sintesis CuO-Bentonit dilakukan
dengan metode hidrotermal. Hasil menunjukkan komposit CuO-Bentonit dapat bertindak sebagai fotokatalis aktif untuk degradasi zat warna congo
red.
C. Kerangka Berfikir Teoritis
Limbah dari hasil industri yang mengandung berbagai polutan dapat membahayakan lingkungan apabila dibuang tanpa diolah terlebih
dahulu. Perkembangan industri yang begitu pesat menyebabkan semakin besarnya pembuangan limbah ke lingkungan yang menyebabkan rusaknya
ekosistem alam. Salah satu sumber pencemaran adalah limbah tekstil yang mengandung berbagai zat warna yang sulit terdegradasi. Berbagai metode
terus dikembangkan untuk mengatasi persoalan pengolahan limbah, salah satunya adalah adsorpsi. Namun metode ini memiliki kekurangan yaitu
18
senyawa yang diadsorbsi akan terakumulasi sehingga menimbulkan permasalahn yang baru.
Fotodegradasi merupakan metode untuk mendegradasi limbah dengan katalis dan bantuan sinar. Fotokalis yang biasa digunakan adalah
bahan semikonduktor seperti TiO
2
, Fe
2
O
3
, dan CuO. Peningkatan fotokatalis dapat dilakukan dengan mengembankan bahan fotokatalis
kedalam adsorben. Adsorben yang dapat digunakan adalah zeolit alam karena memiliki pori dan permukaan yang luas. Material CuO-zeolit alam
diharapkan mempunyai kemampuan adsorben dan aplikasinya sebagai fotokatalis yang berguna untuk menyerap dan mendegradasi zat warna
congo red.
19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subjek penelitian : komposit CuO-zeolit alam
2. Objek penelitian : degradasi zat warna congo red oleh CuO-zeolit
alam di bawah sinar ultraviolet
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
: berat CuO-zeolit alam, waktu penyinaran degradasi zat warna congo red
2. Variabel terikat
: degradasi zat warna congo red oleh CuO- zeolit alam di bawah sinar ultraviolet
3. Variabel moderator
: asal dan jenis zeolit alam 4.
Variabel kontrol : ukuran zeolit alam dan suhu kalsinasi CuO-
zeolit alam 5.
Variabel random : pH CuO-zeolit alam
6. Variabel penghubung
: proses fotodegradasi zat warna congo red
C. Alat dan Bahan Penelitian