27
5 Spatial Orientation Orientasi Keruangan
Orientasi keruangan adalah kemampuan untuk mencari pedoman sendiri secara fisik atau mental di dalam ruang, atau berorientasi dan seseorang di dalam situasi
keruangan yang istimewa. Proses mental dari tipe ini adalah dinamis. Contoh
Suatu bangun ruang dilihat dari berbagai arah melalui kamera 1,2,3 dan 4. siswa dapat menggambarkan benda ruang sesuai dengan yang nampak di
dalam masing-masing kamera.
Gambar 5 Model untuk melatih unsur Spatial Orientation Kompetensi dasar yang diharapkan dari Kemampuan Keruangan ini
khususnya bagi mahasiswa calon guru matematika adalah memahami kelima unsur kemampuan keruangan, yang meliputi: Spatial Perception, Spatial
Visualization, Mental Rotation, Spatial Relations, dan Spatial Orientation.
E. Kajian Kegiatan yang Melibatkan Kemampuan Penguasaan Materi Geometri Ruang
Untuk mengetahui kemampuan penguasaan materi geometri ruang, mahasiswa diharapkan sudah menguasai materi geometri ruang sesuai dengan
28
yang tercantum pada pada Kurikulum 2004 standar kompetensi mata pelajaran matematika SMA dan MA, sebagai berikut :
Standar kompetensi : 3. Menggunakan sifat dan aturan geometri dalam
menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang; jarak; sudut; dan volum.
Aspek :
Geometri KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR MATERI POKOK
3.1. Memahami komponen, menggambar, dan
menghitung volum dari benda ruang.
• Menentukan
kedudukan titik, garis, dan bidang, dalam ruang.
• Menentukan volum
benda-benda ruang. •
Menghitung perbandingan volum dua
benda dalam suatu bangun ruang.
• Menjelaskan bidang
frontal,sudut surut, dan perbandingan proyeksi
dalam menggambarkan bangun ruang.
Ruang Dimensi Tiga
3.2.Menggunakan abstraksi ruang untuk menggambar
dan menghitung jarak dan sudut antara
• Menggambar dan
menghitung jarak titik ke garis dan titik ke bidang.
• Menggambar dan
menghitung jarak dua garis bersilangan pada
benda ruang.
29
• Menggambar dan
menghitung jarak dua bidang sejajar pada
benda ruang. •
Menggambar dan menghitung sudut antara
garis dan bidang. •
Menggambarkan dan menghitung sudut antara
dua bidang. •
Menggambar irisan suatu bidang dengan
benda ruang. Sumber: Kurikulum 2004, Depdiknas 2003:32.
Hal tersebut di atas dapat dikelompokkan ke dalam 10 kelompok materi sebagai berikut.
1. Kedudukan titik, garis, dan bidang:
1.1 titik dengan garis 1.2 titik dengan bidang
1.3 garis dengan garis 1.4 garis dengan bidang
1.5 bidang dengan bidang. 2.
Ketegaklurusan: 2.1 garis tegaklurus garis
2.2 garis tegaklurus bidang.
30
3. Jarak:
3.1 titik dan titik 3.2 titik dan garis
3.3 titik dan bidang 3.4 dua garis sejajar
3.5 dua garis bersilangan 3.6 garis yang sejajar bidang
3.7 dua bidang sejajar. 4.
Proyeksi: 4.1 titik pada garis
4.2 titik pada bidang 4.3 garis pada bidang.
5. Sudut, antara:
5.1 dua garis bersilangan
5.2 garis dan bidang
5.3 dua bidang.
6. Melukis bidang:
6.1 melalui tiga titik yang tidak segaris 6.2 melalui sebuah garis dan sebuah titik di luar garis
6.3 melalui dua garis yang berpotongan. 7.
Irisan antara bidang dan bangun ruang. 8.
Bentuk dan luas daerah bangun datar: 8.1 bentuk bangun datar
31
8.2 luas daerah bangun datar. 9. Volum dan perbandingan volum dua benda ruang:
9.1 volum benda ruang 9.2 perbandingan volum dua benda ruang.
10. Melukis bangun ruang dengan syarat: frontal, sudut surut, dan perbandingan
proyeksi.
F. Kajian Kegiatan yang Melibatkan Sikap terhadap Pembelajaran Geometri Ruang