commit to user 56
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Kelompok Data
Z p
Posttest Pretest
1,225 0,728
0,100 0,665
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa uji normalitas terhadap pretest maupun posttest menghasilkan nilai z
hitung
yang terletak di antara –1,96 dan 1,96 atau menghasilkan nilai signifikansi p 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semua data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal.
E. Hasil Uji Beda Pretest dan Posttest Pengetahuan tentang KMS
Analisis komparasi dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest dengan skor posttest
pengetahuan tentang KMS. Rumusan hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
H :
tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dengan skor posttest
H
a
: ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dengan skor
posttest Perbedaan didefinisikan sebagai selisih yang diperoleh dari skor
posttest dikurangi skor pretest. Hasil pengujian disajikan dalam tabel berikut.
commit to user 57
Tabel 4.8 Hasil Uji Beda Skor Pretest dan Skor Posttest Mean Posttest – Pretest
t df
p Posttest
Pretest 5,683
10,283 40
0,000
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa rata-rata selisih skor posttest dikurangi skor pretest bernilai positif yaitu sebesar 5,683, sehingga dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan skor dari sebelum ke sesudah pendidikan kesehatan. Uji statistik terhadap peningkatan skor tersebut
menghasilkan nilai t
hitung
t
tabel
10,283 2,021 atau p 0,05 dengan derajat kebebasan df sebesar 40 dan pada taraf signifikansi 5maka diputuskan
bahwa H ditolak atau H
a
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan peningkatan yang signifikan antara skor pretest dengan
skor posttest, atau dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan tentang KMS dapat meningkatkan pengetahuan kader posyandu
tentang KMS.
commit to user 58
BAB V PEMBAHASAN
Penelitian tentang pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan kader tentang KMS dilaksanakan di Posyandu Desa Kadilangu Sukoharjo dimana
kegiatan rutin di Posyandu Desa Kadilangu dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama untuk penyuluhan kader oleh tenaga kesehatan. Pertemuan
kedua digunakan untuk kegiatan posyandu. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pretes dan pendidikan kesehatan pada pertemuan pertama dan
melakukan posttes pada pertemuan kedua. Kendala dalam penelitian ini adalah ketika dilaksanakan postets setelah selesainya kegiatan posyandu sehingga kader
mengerjakan kuesioner secara terburu-buru bahkan ada yang mengerjakan kuesioner posttest dirumah kader sehingga peneliti harus mengambil hasil posttest
di rumah kader.
A. Karakteristik Responden