Penerapan GCG di Bank Pembangunan Daerah

2. Penerapan GCG di Bank Pembangunan Daerah

Bank Pembangunan Daerah sebagai bank umum yang mengemban misi sebagai penggerak dan pendorong laju pertumbuhan perekonomian daerah, sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance dan menyadari pentingnya penerapan prinsip-prinsip tersebut dalam setiap langkah usaha Bank demi kepentingan stakeholders seperti para nasabah, investor , para pemegang saham serta masyarakat umum, termasuk pegawai serta pihak lainnya. Pelaksanaan Good Corporate Governance pada industri perbankan harus senantiasa berlandaskan pada 5 lima prinsip dasar sebagai berikut : a. Transparansi transparancy yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan; b. Akuntabilitas accountability yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan ertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif; c. Pertanggungjawaban responsibility yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengelolaan Bank yang sehat; perpustakaan.uns.ac.id commit to user d. Independensi independency yaitu pengelolaan Bank secara profesional tanpa pengaruhtekanan dari pihak manapun; dan e. Kewajaran fairness yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Pencantuman prinsip utama Good Corporate Governance GCG dalam KUDT bertujuan untuk mewujudkan keseragaman, kesatuan bahasa, kesamaan pandangan dan kesatuan gerak langkah operasional serta memastikan bahwa seluruh jajaran bank BPD akan selalu berpedoman pada Good Corporate Governance GCG dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari. Dalam rangka meningkatkan penerapan praktik Good orporate Governance GCG secara menyeluruh di bank BPD seperti yang diisyaratkan oleh Bank Indonesia, bank BPD telah merancang dan menyempurnakan pedoman kebijakan serta panduan implementasi Good Corporate Governance GCG sesuai ketentuan Bank Indonesia yang diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 912DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance GCG bagi Bank Umum yang telah diubah menjadi Surat Edaran Bank Indonesia Nomor commit to user 1515DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance GCG bagi Bank Umum. Penerapan Good Corporate Governance GCG harus melakukan penilaian sendiri self assessment secara berkala meliputi 11 sebelas faktor penilaian pelaksanaan GCG, yaitu : a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi; c. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite; d. Penerapan benturan kepentingan; e. Penerapan fungsi kepatuhan; f. Penerapan fungsi audit intern; g. Penerapan fungsi audit ekstern; h. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern; i. Penyediaan dana kepada pihak terkait related party dan penyediaan dana besar large exposures ; j. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal; dan k. Rencana strategis Bank. Penilaian terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance GCG yang dikelompokkan dalam suatu governance system yaitu : a. Governance structure; b. Governance process; dan perpustakaan.uns.ac.id commit to user c. Governance outcome. Pelaksanaan Good Corporate Governance GCG di bank BPD berlandaskan pada komitmen bersama dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan untuk tunduk dan patuh pada seluruh peraturan dan perundangan yang berlaku. Hal ini dimulai dari puncak kepengurusan bank BPD yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi yang independen dan profesional. Secara umum, kegiatan perbankan dilakukan oleh Komisaris dan Direksi. Komisaris mengkaji kebijakan- kebijakan dan melaksanakan pengawasan serta memberikan saran terhadap pengelolaan Bank, sedangkan Direksi memimpin pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan sehari-hari. Dewan Komisaris wajib membentuk paling kurang Komite Audit, Komite Pemantau Risiko,

Dokumen yang terkait

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJAKEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

1 15 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJAKEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

0 3 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

0 1 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

0 2 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Di Indonesia.

0 2 12

CORPORATE GOVERNANCE DAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN DAERAH DI INDONESIA.

0 0 15

Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Bank Pembangunan Daerah di Indonesia IMG 20160219 0001

0 0 1

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KINERJA RENTABILITAS DAN PERMODALAN TERHADAP SKOR KESEHATAN BANK PEMBANGUNAN DAERAH DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KINERJA RENTABILITAS DAN PERMODALAN TERHADAP SKOR KESEHATAN BANK PEMBANGUNAN DAERAH DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 1 21

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KINERJA RENTABILITAS DAN PERMODALAN TERHADAP SKOR KESEHATAN BANK PEMBANGUNAN DAERAH DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 14