Hasil Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Analisis Data

1. Pengujian Asumsi Klasik Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Agar hasil regresi harus memenuhi 4 asumsi klasik, yaitu Normalitas, autokorelasi, multikolinieritas, heteroskedastisitas . a. Uji Normalitas Uji normalitas menggunakan metode grafik. Hasiluji normalitas dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Gambar IV.1. Uji Normalitas Berdasarkan grafik normal probability plots diatas terlihat titik- titik menyebar berhimpit di sekitar garis diagonal dan hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal. perpustakaan.uns.ac.id commit to user b. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas terindikasi apabila terdapat hubungan linier diantara variabel independen yang digunakan dalam model. Metode untuk menguji adanya multikolinieritas dilihat dari nilai tolerance value atau Variance Inflation Factor VIF. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai VIF variabel independen dibawah nilai 10 dan tolerance value diatas 0,10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi sehingga model tersebut dapa digunakan sebagai dasar analisis. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.3 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Kesimpulan DIR BOD AUDCOM RISCOM RENCOM 0,774 0,961 0,640 0,595 0,480 1,292 1,041 1,562 1,680 2,084 Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas Sumber: Data diolah c. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika perpustakaan.uns.ac.id commit to user berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas di dalam penelitian ini menggunakan dengan melihat pola diagram pencar residual. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada diagram 4.1 dibawah ini. Diagram 4.1 Uji Heteroskedastisitas Pada diagram 4.1 di atas diketahui bahwa diagram pencar tidak membentuk pola atau acak, maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas d. Uji Autokorelasi Untuk mendeteksi adanya autokorelasi , dapat dilihat dari nilai Durbin Watson DW . perpustakaan.uns.ac.id commit to user Tabel IV.4 Hasil Uji Autokorelasi Model DW dl Du 4-du 4-dl Keterangan Regresi Model 1,990 1,38 1,72 2,28 2,62 Bebas autokorelasi Dengan nilai DW sebesar 1,990 dimana angka tersebut berada diantara d U – 4-d U 1,72 ≤ 1,990 ≤ 2,28, maka dapat disimpulkan bebas autokorelasi dari model regresi tersebut. Berdasarkan uji asumsi klasik normalitas, autokorelasi, multikolinieritas, heteroskedastisitas diperoleh bahwa dalam model yang digunakan sudah tidak terjadi penyimpangan asumsi klasik, artinya model regresi pada penelitian dapat digunakan sebagai dasar analisis.

2. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi Berganda Berdasarkan pengujian data, hasil regresi berganda untuk menguji pengaruh corporate governance , dalam hal ini kepemilikan ukuran direksi DIR, ukuran dewan komisaris BOD, komite audit AUDCOM, komite pemantau resiko RISCOM, komite remunerasi dan nominasi RENCOM terhadap kinerja perusahaan, ditunjukkan pada tabel berikut: perpustakaan.uns.ac.id commit to user Tabel IV.5 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Variabel Koefisien Regresi t hitung Signifikansi Konstanta DIR BOD AUDCOM RISCOM RENCOM 4,256 0,003 -0,378 0,094 0,025 -0,070 0,018 -3,127 0,631 1,767 -3,355 0,986 0,003 0,531 0,084 0,002 F hitung F Prob R 2 Adjusted R 2 5,262 0,001 0,354 0,287 Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel IV.5, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: ROA = 4,256+0,003DIR-0,378BOD +0,094 AUDCOM - 0,025RISCOM –0,070RENCOM a. Konstanta sebesar 4,256 menunjukkan bahwa jika faktor, DIR, BOD, AUDCOM, RISCOM, RENCOM konstan maka besarnya kinerja Bank Pembangunan Daerah sebesar 4,256. b. Koefisien regresi DIRb 1 bernilai positif yaitu 0,003 hal ini menunjukkan bahwa ukuran dewan direksi mempunyai pengaruh positifterhadap kinerja Bank Pembangunan Daerah. c. Koefisien regresi BOD b 2 bernilai negatif yaitu 0,003, hal ini menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris independen mempunyai pengaruh negatif terhadap kinerja Bank Pembangunan Daerah. d. Koefisien regresi AUDCOM b 4 bernilai positif yaitu 0,094, hal ini menunjukkan bahwa komite audit mempunyai pengaruh positif commit to user terhadap kinerja Bank Pembangunan Daerah. e. Koefisien regresi RISCOM b 4 bernilai positif yaitu 0,025, hal ini menunjukkan bahwa banyaknya jumlah rapat komite pemantau resiko mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja Bank Pembangunan Daerah. f. Koefisien regresi RENCOM b 5 bernilai negatif yaitu -0,070, hal ini menunjukkan bahwa jumlah rapat komite pemantau remunerasi dan nominasi mempunyai pengaruh negatif terhadap kinerja Bank Pembangunan Daerah, artinya semakin banyak rapat komite remunerasi dan nominasi akan menurunkan kinerja Bank Pembangunan Daerah. b. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing- masing variabel independen secara individu. Pengujian regresi digunakan pengujian dua arah two tailed test dengan menggunakan α = 5 yang berarti bahwa tingkat keyakinan adalah sebesar 95. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: commit to user Tabel IV.7 Hasil uji t Variabel t-hitung Sign t-tabel Kesimpulan DIR BOD AUDCOM RISCOM RENCOM 0,018 -3,127 0,631 1,767 -3,355 0,986 0,003 0,531 0,084 0,002 1,960 1,960 1,960 1,960 1,960 Tidak signifikan Signifikan Tidak signifikan Signifikan Signifikan Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa t hitung untuk variabel BOD dan RENCOM mempunyai signifikansi dibawah 0,05, hal ini berarti BOD dan RENCOM berpengaruh signifikan terhadap Kinerja perusahaan pada taraf signifikansi 5. Nilai t hitung RISCOM mempunyai signifikansi lebih kecil dari 0,10, ini berarti RISCOM berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan pada taraf signifikansi 10. Sedangkan nilai t hitung DIRdan AUDCOM mempunyai signifikansi lebih besar dari 0,10, ini berarti DIR dan AUDCOM tidak berpengaruh signifikan terhadap Bank Pembangunan Daerah. c. Uji F Uji F adalah untuk menguji ketepatan model regresi, apakah ukuran direksi DIR, ukuran dewan komisarisindependen BOD, komite auditor independen AUDCOM, komite pemantau resiko RISCOM, komite remunerasi dan nominasi RENCOM sudah tepat dalam mengukur kinerja perusahaan ROA. Berdasarkan data yang diolah bahwa nilai F hitung 5,262 dengan signifikansi 0,001 lebih kecil perpustakaan.uns.ac.id commit to user dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan dari ukuran direksi DIR, ukuran dewan komisaris BOD, komite audit AUDCOM, komite pemantau resiko RISCOM, komite remunerasi dan nominasi RENCOM secara bersama-sama terhadap kinerja Bank Pembangunan Daerah, hal ini menunjukkan bahwa variabel independen sudah tepat dalam mengukur variabel dependennya sehingga model regresi sudah fit. d. Koefisien Determinasi R 2 Hasil perhitungan untuk nilai R 2 dengan bantuan program SPSS, dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi yang disesuaikan atau adj R 2 sebesar 0,287. Hal ini berarti 28,7 variasi perubahan kinerja Bank Pembangunan Daerah dijelaskan oleh variasi ukuran direksi DIR, ukuran dewan komisaris BOD, komite audit AUDCOM, komite pemantau resiko RISCOM, komite remunerasi dan nominasi RENCOM. Sementara sisanya sebesar 71,3 diterangkan oleh faktor lain yang tidak ikut terobservasi.

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJAKEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

1 15 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJAKEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

0 3 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

0 1 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

0 2 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Di Indonesia.

0 2 12

CORPORATE GOVERNANCE DAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN DAERAH DI INDONESIA.

0 0 15

Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Bank Pembangunan Daerah di Indonesia IMG 20160219 0001

0 0 1

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KINERJA RENTABILITAS DAN PERMODALAN TERHADAP SKOR KESEHATAN BANK PEMBANGUNAN DAERAH DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KINERJA RENTABILITAS DAN PERMODALAN TERHADAP SKOR KESEHATAN BANK PEMBANGUNAN DAERAH DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 1 21

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KINERJA RENTABILITAS DAN PERMODALAN TERHADAP SKOR KESEHATAN BANK PEMBANGUNAN DAERAH DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 14