21
f Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk
belajar bersama selama proses belajarnya, dan g
Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
2.3.5 Keuntungan dari model pembelajaran kooperatif
Keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif adalah :
a Siswa mempunyai tanggung jawab dan terlibat secara aktif dalam
pembelajaran, b
Siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, c
Meningkatkan ingatan siswa, dan d
Meningkatkan kepuasan siswa terhadap materi pembelajaran.
2.3.6 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Terdapat 6 langkah utama yang digunakan untuk pembelajaran kooperatif yang berhubungan dengan perlakuan pendidik akan langkah-langkah tersebut.
Langkah-langkah tersebut seperti yang terdapat dalam tabel 2.1 berikut : Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkah Laku Pendidik
Fase Ke-1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi peserta didik Pendidik menyampaikan semua tujuan
pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi peserta didik belajar
22
Fase Ke-2 Menyajikan Informasi
Pendidik menyajikan informasi kepada peserta didik dengan jalan demonstrasi atau lewat
bahan bacaan. Fase Ke-3
Mengorganisasikan Peserta Didik ke dalam Kelompok-
Kelompok Belajar Pendidik menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar
melakukan transisi secara efisien. Fase Ke-4
Membimbing Kelompok Bekerja dan Belajar
Pendidik membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
mereka Fase Ke-5
Evaluasi Pendidik mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase Ke-6 Memberikan Penghargaan
Pendidik mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok.
2.4 Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Dalam era global, teknologi telah menyentuh segala aspek pendidikan. dengan informasi yang lebih mudah diperloleh, hendaknya siswa lebih aktif
berpartisipasi sedemikian rupa agar mampu melibatkan intelektual dan emosionalnya didalam proses belajar. Keaktifan disini berarti keaktifan mental
walaupun untuk maksud ini sedapat mungkin dipersyaratkan keterlibatan