55
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Hubungan antara Pengetahuan Kepala Keluarga tentang Demam
Berdarah Dengue DBD dengan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue PSN DBD
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh p_value sebesar 0,003 p0,05 berarti Ho ditolak, atau dapat dikatakan terdapat hubungan antara Pengetahuan
Kepala Keluarga tentang Demam Berdarah Dengue DBD dengan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue PSN DBD di RW I
Kelurahan Medono Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan dengan koefisien kontingensi sebesar 0,361 kekuatan hubungan rendah. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Anif Budiyanto 2005 bahwa ada hubungan antara pengetahuan kepala keluarga dengan perilaku Pemberantasan
Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue PSN DBD dengan p_value sebesar 0,000 dengan OR=2,25.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang
Soekidjo Notoatmodjo, 2003:121. Dengan pengetahuan yang baik seseorang akan bertindak, berpraktik atau berperilaku baik pula.
Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan Soekidjo Notoatmodjo, 2003:121. Dengan pengetahuan yang
56
dimiliki oleh responden diharapkan dapat berpengaruh pada perilaku responden yang lebih positif dan langgeng.
Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh responden seperti penyebab, gejala, cara penularan, nyamuk penular dan tempat penularan serta tujuan dan
manfaat Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue PSN DBD bagi kesehatan keluarga, serta bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan apabila
tidak melaksanakannya, maka hal ini akan mendorong responden untuk lebih meningkatkan perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah
Dengue PSN DBD. Dengan melaksanakan perilaku PSN DBD berarti seseorang telah melaksanakan perilaku pencegahan preventif yang merupakanaspek dari
perilaku pemeliharaan kesehatan health maintenance dan pelaksanaan perilaku kesehatan lingkungan Soekidjo Notoatmodjo, 2003:121.
Berdasarkan wawancara dan observasi diketahui bahwa pengetahuan responden mayoritas sudah baik 28 responden tetapi dalam melakukan perilaku
sehari-hari belum mendukung terciptanya lingkungan yang sehat. Hal tersebut disebabkan karena masih banyak responden yang kondisi rumah yang kotor 28
responden, kebiasaan menguras bak mandi 2 minggu sekali 24 responden, tidak menutup tempat penampungan air 17 responden, membuang kaleng-kaleng
bekas sembarangan 57 responden, menggantungkan baju 57 responden, tidak memakai kain kasa 56 responden, kondisi tempat penampungan air yang kotor
31 responden, pencahayaan rumah yang gelap 18 responden, dan masih adanya keberedaan jentik nyamuk 3 responden, tidak memakai kelambu 56 responden.
57
5.2 Hubungan antara Sikap Kepala Keluarga tentang Demam Berdarah