41
0534 ,
5 1836
, 295
= n
⇒ =
412871 ,
58 n
dibulatkan menjadi 59 Jadi sampel minimal dalam penelitian ini adalah 59 sampel.
3.6.3 Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel teknik sampling dalam penelitian ini adalah simple random sampling
yaitu pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalalm populasi itu, langkah
selanjutnya adalah memilih sampel berdasarkan kriteria yang ditetapkan yaitu Kepala Keluarga yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi, yaitu sebagai berikut
: 3.6.3.1
Kriteria Inklusi 1
Kepala Keluarga yang mempunyai taraf ekonomi rendah dengan pendapatan kurang dari Rp. 710.000.
2 Kepala keluarga yang mempunyai tingkat pendidikan dasar dari SMP kebawah
atau tidak sekolah. 3.6.3.2
Kriteria Eklusi 1
Kepala Keluarga yang mempunyai taraf ekonomi rendah dengan pendapatan kurang dari Rp. 710.000.
2 Kepala keluarga yang mempunyai tingkat pendidikan dasar dari SMP kebawah
atau tidak sekolah. 3
Kepala keluarga yang tidak bersedia dimasukkan ke dalam penelitian.
3.7 Sumber Data Penelitian
3.7.1 Data primer
42
Yaitu materi atau kumpulan fakta yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti pada saat penelitian berlangsung. Data primer yang di ambil adalah data tentang
pengetahuan dan sikap kepala keluarga mengenai demam berdarah dengue DBD serta perilaku pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue PSN
DBD. 3.7.2
Data sekunder Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh
peneliti dan tidak diperoleh langsung dari sumbernya. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data dari buku, internet, data dari Puskesmas Bendan dan
data monografi dari Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.
3.8 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi pertanyaan umur, status pekerjaan, pendidikan, pengetahuan dan sikap
tentang demam berbarah dengue DBD. Dan lembar observasi untuk mengetahui perilaku pemberantasan sarang nyamuk PSN kepala keluarga.
3.9 Validitas dan Reabilitas
3.9.1 Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur Soekidjo Notoatmodjo, 2002:129-131. Cara
mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu di uji dengan uji korelasi antara skor nilai
tiap-tiap pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut. Apabila kuesioner
43
tersebut telah memiliki validitas konstruk, berarti semua pertanyaan yang ada di dalam kuesioner itu mengukur konsep yang kita ukur. Uji validitas dilakukan pada
20 responden di RW yang memiiki karakteristik yang sama dengan RW I. Hasil uji pengetahuan, sikap dan perilaku didapatkan bahwa semua item soal valid.
Pengukuran validitas menggunakan rumus product moment :
{ }
{ }
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
2 2
2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
Keterangan : N : Jumlah responden
X : Skor faktor penentu Y : Skor total
r : Validitas vektor Cara untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu
signifikan, maka perlu di lihat pada tabel nilai product moment. Bila harga hitung lebih besar dari r tabel, maka signifikan pertanyaan diterima.
3.9.2 Reabilitas
Instrumen yang realibel berarti intrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama Sugiono,
2004:267. Uji reabiltas dilakukan pada 20 responden di RW yang memiiki karakteristik yang sama dengan RW I. Hasil uji pengetahuan, sikap dan perilaku
didapatkan bahwa semua item soal reliabel. Pengukuran validitas menggunakan rumus alfa cronbach :
44
⎪⎭ ⎪
⎬ ⎫
⎪⎩ ⎪
⎨ ⎧
− −
=
∑
2 1
2 11
1 1
σ σ b
k k
r
Keterangan :
11
r : Reliabilitas
k : Banyaknya butir soal
∑
b
2
σ : Jumlah varians butir
2 1
σ : Varians total r
r
11
maka instrumen tersebut reliabel
3.10 Teknik Pengambilan Data