lingkungan, budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar, motivasi dan perhatian. Dengan demikian kedua
faktor tersebut sangat mempengaruhi hasil belajar seseorang. Oleh karena itu kedua faktor tersebut harus saling mendukung dalam belajar anak.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian terdapat penelitian-penelitian untuk memperkuat penelitian ini. Beberapa penelitian yang mendukung penelitian ini meliputi :
1 Penelitian yang dilakukan oleh Rikani Astuti dan Djiha Hisyam yang
berjudul “Hubungan Kemandirian Belajar dan Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan kemandirian belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar. Penelitian ini bersifat kuantitatif karena dimaksudkan untuk
mengetahui hubungan kemandirian belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1
terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi
sebesar 0,492, 2 terdapat hubungan positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi yang ditunjukkan koefisien korelasi
sebesar 0,737, 3 terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemandirian belajar dan perhatian orang tua secara bersama-bersama
dengan prestasi belajar yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi ganda sebesar 0,742.
2 Penelitian yang dilakukan oleh T. Jumaisyaroh, dkk yang berjudul
“Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa SMP melalui Pembelajaran Berbasis Masalah
”. Tujuan penelitian adalah mengetahui: 1 perbedaan peningkatan kemampuan
berpikir kritis matematis siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang diberi pembelajaran langsung; 2 interaksi
pembelajaran dengan
kemampuan awal
matematika terhadap
peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa;3 perbedaan peningkatan kemandirian belajar siswa yang diberi pembelajaran berbasis
masalah dengan siswa yang diberi pembelajaran langsung. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas VIII SMP Swasta Ar-rahman Percut.Hasil
penelitian adalah: 1 peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi daripada
yang diberi pembelajaran langsung; 2 tidak terdapat interaksi antara pembelajaran
dengan kemampuan
awal matematika
terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis; 3 peningkatan
kemandirian belajar siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi daripada yang diberi pembelajaran langsung.
3 Penelitian yang dilakukan oleh Endar Aditria Kurniawan, dkk dari
Universitas Muhammadyah Purworejo yang berjudul “Pengaruh Kemandirian Belajar dan Sikap Ilmiah dalam Metode Eksperimen
Berbasis Verifikasi terhadap Hasil Belajar IPA Fisika Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N 2 Wonosobo Tahun Pelajaran 20122013
”.
Penelitian ini guna mengungkap tentang, 1 pengaruh kemandirian belajar dalam metode eksperimen berbasis verifikasi terhadap hasil
belajar IPA Fisika kelas VII semester genap SMP N 2 Wonosobo, 2 pengaruh sikap ilmiah dalam metode eksperimen berbasis verifikasi
terhadap hasil belajar IPA Fisika kelas VII semester genap SMP N 2 Wonosobo, 3 pengaruh kemandirian belajar dan sikap ilmiah dalam
metode eksperimen berbasis verifikasi terhadap hasil belajar IPA Fisika kelas VII semester genap SMP N 2 Wonosobo. Sampelnya adalah 33
siswa dari kelas VII E. Hasil peneitian ini disimpulkan bahwa ada pengaruh kemandirian belajar dalam metode eksperimen berbasis
verifikasi terhadap hasil belajar IPA Fisika kelas VII semester genap SMP N 2 Wonosobo dan memberikan sumbangan mandiri sebesar
47,0, ada pengaruh sikap ilmiah dalam metode eksperimen berbasis verifikasi terhadap hasil belajar IPA Fisika kelas VII semester genap
SMP N 2 Wonosobo dan memberikan sumbangan mandiri sebesar 59,9, ada pengaruh kemandirian belajar dan sikap ilmiah dalam metode
eksperimen berbasis verifikasi terhadap hasil belajar IPA Fisika kelas VII semester genap SMP N 2 Wonosobo secara bersama-sama dan
memberikan sumbangan mandiri sebesar 62,3. 4
Penelitian yang lain dilakukan oleh Huri Suhendri dengan judul “Pengaruh Kecerdasan Matematis Logis dan Kemandirian Belajar
terhadap Hasil Belajar Matematika ”. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh data empiris dan menganalisis pengaruh kecerdasan
matematis logis, dan belajar mandiri dari hasil belajar matematika. Variabel terdiri dari: kecerdasan matematika logis independen variabel
dan belajar mandiri, variabel dependen adalah hasil dari pembelajaran matematika. Penelitian ini dilakukan di kelas X SMK di Jakarta Selatan
kota kabupaten Jagakarsa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan analisis korelasi. sampel berjumlah 120 siswa.
Berdasarkan pengujian hipotesis untuk kesimpulan: 1 Ada yang signifikan efek positif kecerdasan matematis logis pada hasil belajar
matematika, dimana nilai koefisien korelasi sederhana adalah positif, signifikan korelasi dengan uji Sig. 0,05, dan menguji koefisien regresi
dengan Sig. 0,05. 2 Tidak ada pengaruh positif yang signifikan terhadap hasil belajar mandiri untuk belajar matematika. Dimana nilai
koefisien korelasi sederhana adalah positif, signifikan korelasi dengan uji Sig. 0,05, dan menguji koefisien regresi dengan Sig. 0,05. 3 Ada
pengaruh positif yang signifikan kecerdasan matematika-logis dan kemandirian belajar pada matematika hasil belajar. Dimana nilai
beberapa koefisien korelasi positif, hubungan yang signifikan dengan uji Sig. 0,05, dan menguji koefisien regresi dengan Sig. 0,05. Model
regresi bebas dari multikolinieritas atau tidak ada hubungan antara variabel independen.
5 Penelitian yang dilakukan Wisma Arora dengan judul “Hubungan antara
Perlakuan Orang Tua dengan Keman dirian Siswa dalam Belajar”.
Independensi belajar adalah proses pemindahan kekuasaan dari individu
yang belajar untuk memindahkan potensi dirinya dalam penelitian tanpa tekanan atau pengaruh asing dari di luar. Faktor eksternal yang
mempengaruhi kemandirian anak adalah budaya dan orang tua pada anak-anak. Bahkan di sekolah siswa yang pasif dalam belajar dan siswa
tidak mampu melakukan tugas-tugas mereka sendiri ditugaskan oleh guru, karena orang tua tidak memberikan perawatan yang tepat untuk
anak-anak, terutama dalam revisi di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan dengan pengobatan diri dari orang tua
dengan kemandirian siswa dalam belajar di SMA N 1 Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
jenis korelasi. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI dan XII SMA N 1 Lembah Gumanti, Kabupaten Solok.
6 Penelitian yang dilakukan oleh Pratistya Nor Aini dan Abdullah Taman
dengan judul “Pengaruh Kemandirian Belajar dan Lingkungan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA
Negeri 1 Sewon Bantul Tahun Ajaran 20102011 ”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui: 1 pengaruh Kemandirian Belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1
Sewon Bantul tahun ajaran 20102011, 2 pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri
1 Sewon Bantul tahun ajaran 20102011, 3 pengaruh kemandirian belajar dan lingkungan belajar siswa secara bersama-sama terhadap
prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sewon
Bantul tahun ajaran 20102011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kemandirian belajar terhadap
prestasi belajar akuntansi. 7
Penelitian yang dilakukan oleh Ridaul Inayah, dkk yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar Siswa, dan Faktor Belajar
terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lasem Jawa Tengah Tahun Pelajaran 20112012”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung positif 8
Penelitian yang dilakukan oleh Marian Sinika dan Aurelia Traistaru dengan judul “
Self-Directed Learning In Economic Education
”. Penelitian ini termasuk dalam pedagogi berorientasi ekonomi dan
bertujuan untuk membuat klasifikasi fitur khusus untuk belajar mandiri di bidang ekonomi. Metode yang digunakan adalah meta analisis,
argumentatif, logis, psikologis, pendidikan dan ekonomi. Dapat disimpulkan bahwa belajar mandiri dalam pendidikan ekonomi adalah
proses di mana inisiatif milik individu yang mampu menentukan kebutuhan belajar mereka sendiri, mengidentifikasi baik keterampilan
yang tersedia dan yang mereka harus memiliki dan yang diperlukan oleh situasi, memahami motivasi mereka sendiri dan emosional. Mekanisme
dan disengaja pada strategi untuk mendukung tujuan dikejar. belajar mandiri secara ketat berorientasi pada peserta didik: ia membuat itu
dengan inisiatif sendiri; waktu yang digunakan untuk pembelajaran yang fleksibel dan jadwal adalah variabel; otonomi sangat penting dalam
menstabilkan tujuan belajar mandiri; tematik. Isi biasanya dipilih secara bebas keputusan milik orang yang belajar; hasil belajar yang didirikan
oleh self-assessment. Jadi, unsur penting adalah akuntabilitas 9
Penelitian yang dilakukan oleh W. Monty Jones yang berjudul “
How teachers learn: the roles of formal, informal, and independent learning
”. Sementara penelitian tentang formal, informal dan mandiri pembelajaran
guru ada, dengan teknologi sering disebutkan sebagai potensi dukungan untuk masing-masing dari tiga mode ini, ini pendekatan belum dianggap
bersama-sama sebagai bagian saling bergantung dari sistem holistik yang sama untuk belajar guru atau memiliki teknologi cara mungkin merajut
mode pembelajaran guru bersama-sama telah membayangkan sebagai bagian dari sistem itu.
10 Penelitian yang dilakukan Dua O. Maani yang berjudul “
Exploring Creative Design: Concepts and Definitions
”. Desain sebagai tindakan yang berkaitan dengan memproduksi jawabansolusi dipandang sebagai
proses kreatif
di mana
solusinya adalah
dibangun dengan
mengembangkan dan menyempurnakan kedua masalah dan ide-ide bersama-sama, dan sesuai, mentransfer desain dari menjadi desain rutin
untuk satu non rutin. Dalam hal ini, desain tidak terbatas pada hasil akhir tetapi juga menyangkut bagaimana hasilnya tercapai. Kita dapat
mengatakan, oleh karena itu, desain yang tidak hanya tindakan merancang atau desain produk-mewakili kedua kondisi, dan bagaimana
mereka dikandung. Namun, salah satu masalah utama dengan kreativitas
adalah definisinya, yang telah dikembangkan dan berkembang selama beberapa dekade. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik dari kreativitas, selain menunjukkan perannya sebagai
komponen alami dari proses desain
agar untukmeningkatkan kemampuan desain
2.3 KERANGKA BERFIKIR