Pengertian Pembelajaran HAKIKAT PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Modul Model Pembelajaran PAUD Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tenga h 2013 8

BAB III HAKIKAT PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

A. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi anak didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar Depdiknas – UU Sisdiknas, 2003: 4. Pembelajaran menurut behaviorisme adalah upaya pendidik untuk membantu anak didik melakukan kegiatan belajar sehingga menghasilkan perubahan perilaku pada anak didik Tulus Tu’u, 2004: 64. Dari definisi tersebut, jika dihubungkan dengan pendidikan usia dini maka kita dapat mengatakan bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi anak usia dini dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar untuk membantu membimbing anak belajar dengan baik sesuai dengan tahap perkembangnnya sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Pembelajaran di PAUD pada dasarnya menerapkan esensi bermain karena bermain merupakan dunia kerja anak usia prasekolah. Menurut Anggani Sudono 2000: 1 bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak. Melalui bermain, anak dapat memetik berbagai manfaat bagi semua aspek perkembangan. Akan tetapi, prinsip bermain sambil belajar yang diterapkan dalam pembelajaran di PAUD seringkali disalah artikan, dengan menganggap bahwa pembelajaran di PAUD isinya hanya bermain-main saja tanpa tujuan yang jelas. Sesungguhnya, kegiatan pembelajaran di kelompok bermain didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan anak belajar dengan tetap mencerminkan jiwa bermain, yaitu senang, bebas, merdeka, voluntir, dan demokratis. Oleh karena itu, kegiatan bermain yang dapat mengembangkan semua aspek perkembangan pada diri anak baik fisik motorik, kognitif, bahasa, seni, sosial emosional yang didesain dalam pembelajaran di PAUD. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Smith et al; Garvey; Rubin, Fein Vandenberg dalam Johnson et al, 1999, ada beberapa ciri kegiatan bermain yaitu : 1. Dilakukan berdasarkan motivasi internal yaitu anak ikut bermain berdasarkan keinginannya sendiri serta untuk kepentingannya sendiri. 2. Kegiatan bermain diwarnai oleh perasaan emosi positif. Modul Model Pembelajaran PAUD Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tenga h 2013 9 3. Fleksibilitas yang ditandai dengan mudahnya beralih kegiatan dari satu aktivitas ke aktivitas yang lain 4. Lebih menekankan proses yang berlangsung daripada hasil akhir. Saat bermain, perhatian anak lebih terpusat pada kegiatan yang berlangsung daripada tujuan yang ingin dicapai tidak memiiki tujuan eksternal yang ditetapkan sebelumnya. Misalnya anak bermain kartu huruf, ia tidak memiliki tujuan untuk belajar mengenal huruf atau membuat kata. Jika setelah bermain anak mampu mengembangkan kosa kata interaksi dengan huruf, itu adalah persoalan lain. Partisipasi bermain lebih penting daripada tujuan bermain. 5. Bebas memilih kegiatan main 6. Memiliki kualitas pura-pura karena memungkinkan anak bereksperimen dengan hal-hal baru. Pendidik PAUD harus kreatif dan inovatif dalam mendesain lingkungan main bagi anak agar esensi bermain mewarnai kegiatan belajar anak. Sebagai contoh untuk mengembangkan kemampuan mengenal warna, guru dapat menata lingkungan main dengan beberapa pilihan kegiatan seperti mewarnai gambar, finger painting, mencap, melukis dengan kelereng, membatik dan menjumput, melukis cermin, ataupun melukis dengan benang. Dengan demikian berarti guru telah memberikan kebebasan pada anak untuk memilih, adanya fleksibilitas untuk beralih dari satu jenis kegiatan ke kegiatan lainnya, dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir, selama proses bereksperimen dengan warna pada kegiatan yang dipilih anak pun mampu mengenal warna.

B. Prinsip-Prinsip Pembelajaran