F. Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk memperoleh hasil penelitian yang valid dan reliabel perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada instrumen penelitian. Dalam penelitian ini dilakukan
pengujian validitas konstruk. Kuesioner diujicobakan kepada 30 responden berbeda yang memiliki karakteristik yang sama. Selanjutnya setiap pernyataan dianalisis dengan
program komputer dengan metode korelasi pearson product moment. Kemudian dapat diketahui apakah pernyataan-pernyataan dalam kuesioner valid atau tidak. Jika nilai
korelasi pernyataan kurang dari 0,361 n=30 dan taraf signifikan 5 maka pernyataan tersebut tidak valid. Untuk kuesioner pola asuh orang tua, 30 pernyataan dinyatakan
valid dan untuk kuesioner sikap remaja putri tentang kesehatan reproduksi 24 pernyataan valid dan 6 pernyataan tidak valid Suyanto Salamah, 2008, hlm.53-54.
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama
dengan menggunakan alat pengukuran yang sama pula. Uji reliabilitas dilakukan pada 30 pernyataan pola asuh orang tua dan 24 pernyataan sikap yang valid, diolah
menggunakan program komputer dengan mencari nilai reliabilitas cronbach’s alfa. Apabila nilai cronbach’s alfa lebih dari 0,6, maka dinyatakan reliabel. Untuk kuesioner
pola asuh orang tua didapat nilai cronbach’s alfa 0,895, maka dinyatakan reliabel dan untuk kuesioner sikap nilai cronbach’s alfa 0,866 maka dinyatakan reliabel Suyanto
Salamah, 2008, hlm. 53-54.
Universitas Sumatera Utara
G. Prosedur Pengumpulan Data
Pada tahap awal peneliti akan mengajukan permohonan izin palaksanaan penelitian pada institusi pendidikan Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara, kemudian permohonan izin yang diperoleh akan dikirimkan ke tempat penelitian SMA Negeri 18 Medan. Setelah mendapat izin dari
kepala sekolah SMA Negeri 18 Medan, peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian. Peneliti menentukan responden sesuai dengan kriteria yang dibuat
sebelumnya. Apabila peneliti menemukan calon responden yang memneuhi kriteria cukup banyak maka peneliti memilih calon responden secara acak sistematis. Setelah
mendapatkan calon responden, selanjutnya peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian serta proses pengisian kuesioner. Kemudian calon responden yang bersedia a
diminta untuk menandatangani surat persetujuan sebagai responden dalam penelitian ini. Setelah itu responden diminta mengisi kuesioner yang akan diberikan oleh peneliti.
Responden diberikan kesempatan untuk bertanya selama pengisian kuesioner bila ada yang tidak dimengerti sehubungan dengan pertanyaan yang ada dalam kuesioner.
Setelah semua responden mengisi kuesioner tersebut, maka seluruh data dikumpulkan
untuk dianalisis. H. Analisis Data
Setelah seluruh data terkumpul, maka analisa data akan dilakukan melalui pengolahan data yang mencakup antara lain kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Editing
Pada tahap ini dilakukan pemeriksaanmeneliti data yang diperoleh untuk dilakukan pembetulan data yang kelirusalah dan melengkapi data yang kurang.
Universitas Sumatera Utara
2. Tabulating
Pada tahap ini peneliti memindahkan data dari daftar pertanyaan ke dalam tabel-tabel yang telah dipersiapkan
3. Processing
Pda tahap ini peneliti akan memindahkan data dari kuesioner ke dalam program computer.
4. Cleaning
Pada tahap ini peneliti memeriksa atau mengecek kembali data yang telah dimasukkan entry untuk mengetahui ada kesalahn atau tidak.
5. Analisis Data
a. Univariat
Data demografi disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Sedangkan data hasil analia pola asuh orangtua serta analisa sikap remaja putri tentang
kesehatan reproduksi juga akan disajikan dalam bentuk frekuensi dan persentase. Sikap remaja putri tentang kesehatan reproduksi dianalisa dalam bentuk skala ordinal, yaitu
skor data hasil kuesioner akan didistribusikan ke dalam dua kategori yaitu positif dan negatif.
Untuk analisa pola asuh authoritarian otoriter dengan rentang sebesar 20 dan jumlah kategori sebanyak 2 maka diperoleh panjang kelas sebesar 10. Dengan P=10 dan
nilai terendah = 0 sebagai batas bawah kelas interval pertama, pemberian skor adalah sebagai berikut:
Authoritarian = 11-20 Tidak authoritarian = 0-10
Universitas Sumatera Utara
Untuk analisa pola asuh authoritative demokratis dengan rentang sebesar 20 dan jumlah kategori sebanyak 2 maka diperoleh panjang kelas sebesar 10. Dengan P=10 dan
nilai terendah = 0 sebagai batas bawah kelas interval pertama, pemberian skor adalah sebagai berikut:
Authoritative = 11-20 Tidak Authoritative = 0-10
Untuk analisa pola asuh permessive dengan rentang sebesar 20 dan jumlah kategori sebanyak 2 maka diperoleh panjang kelas sebesar 10. Dengan P=10 dan nilai terendah =
0 sebagai batas bawah kelas interval pertama, pemberian skor adalah sebagai berikut: Permessive = 11-20
Tidak permessive = 0-10 Untuk analisa sikap remaja putri tentang kesehatan reproduksi, diperoleh nilai
terendah 24 dan nilai tertinggi 96 jadi, semakin tinggi skor semakin baik sikap remaja putri tentang kesehatan reproduksi. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan rumus
menurut Hidayat 2007, hlm. 104-106. P = rentangbanyak kelas
Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang sebesar 72 selisih nilai tertinggi dengan nilai terendah. Banyak kelas adalah 2 kelas sikap positif dan negative maka
didapat panjang kelas sebesar 36, dengan menggunakan P=36 dan 24 sebagai batas interval pertama maka sikap remaja dapat dikategorikan atas interval sebagai berikut :
24-59 memiliki sikap positif dan 60-96 memiliki sikap negatif Riduwan, 2010, hlm.69- 70.
Universitas Sumatera Utara
b. Bivariat
Statistik Bivariat adalah suatu prosedur yang digunakan untuk menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel Arikunto, 2006, hal. 271. Pengujian data dilakukan
dengan menggunakan uji statistik chi-square x
2
, dengan nilai kemaknaan α = 0,05. Apabila nilai x
2
hitung x
2
tabel atau nilai probabilitas p 0,05, maka Ho ditolak, yaitu ada hubungan antara variabel bebas dan terikat. Apabila nilai x
2
hitung x
2
tabel atau nilai probabilitas p 0,05, maka Ho diterima yaitu tidak ada hubungan antara
pola asuh orang tua dengan sikap remaja putri tentang kesehatan reproduksi.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN