atau tidak terhadap keputusan atau perlakuan orang tuanya Ali Asrori, 2010, hlm. 102.
C. Remaja
Remaja atau adolescence Inggris, berasal dari bahasa latin adolescere yang berarti tumbuh ke arah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya
kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologis. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12-24 tahun. Menurut Depkes RI adalah antara 10-19 tahun dan
belum kawin. Menurut BKKBN adalh 10-19 tahun Widyastuti, Rahmawati Purnamaningrum, 2009, hlm. 10-12.
Masa remaja, menurut Mappiare 1982, dalam Ali Asrori, 2010, hlm. 9, berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 samapai
dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dibagi dua bagian, yaitu usia 1213 tahun sampai dengan 1718 tahun adalah remaja awal, dan usia 1718 tahun sampi
dengan 2122 tahun adalah remaja akhir. Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja kita sangat perlu mengenal
perkembangan remaja serta ciri-cirinya. Berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya, masa rentang waktu remaja ada tiga tahap, yaitu :
a. Masa remaja awal 10-12 tahun
1. Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya.
2. Tampak dan merasa ingin bebas.
3. Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai
berpikir yang khayal abstrak. b.
Masa remaja tengah 13-15 tahun
Universitas Sumatera Utara
1. Tampak dan ingin mencari identitas diri.
2. Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis.
3. Timbul perasaan cinta yang mendalam.
4. Kemampuan berpikir abstrak berkhayal makin berkembnag.
5. Berkhayal dengan hal-hal yang berkaitan dengan seksual.
c. Masa remaja akhir 16-19 tahun
1. Menampakkan pengungkapan kebebasan diri.
2. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.
3. Memiliki citra gambaran, keadaan, peranan terhadap dirinya.
4. Dapat mewujudkan perasaan cinta.
5. Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak
Widyastuti, Rahmawati Purnamaningrum, 2009, hlm. 10-12.
D. Kesehatan Reproduksi 1. Pengertian Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya Depkes, 2001:3, dalam Widyastuti, Rahmawati Purnamaningrum, 2009, hlm. 5.
2. Aspek-Aspek Sikap Remaja Putri tentang Kesehatan Reproduksi
Menurut Muadz 2008:19, secara garis besar ruang lingkup substansiisu kesehatan reproduksi remaja adalah seksualitas, HIV dan AIDS serta NAPZA Narkotika, alkohol,
Universitas Sumatera Utara
psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Ketiga substansi tersebut biasa dikenal dengan sebutan triad KRR yang mempunyai kaitan sebab akibat antara satu dengan lainnya.
a. Seksualitas 1 Pengertian
Seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut dan sikap berkaitan dengan perilaku seksual maupun orientasi seksual. Kata seksualitas berasal dari kata dasar seks,
yang memiliki beberapa arti, yaitu: a Jenis kelamin
Jenis kelamin merupakan keadaan biologis manusia yang membedakan laki-laki dan perempuan.
b Reproduksi seksual Reproduksi seksual merupakan proses dimana bagian-bagian tubuh tertentu laki-laki
maupun perempuan bias menghasilkan bayi dengan kondisi-kondisi tertentu. Bagian tubuh itu disebut alat atau organ reproduksi. Organ reproduksi laki-laki berbeda
dengan perempuan karena mempunyai fungsi yang berbeda Muadz, 2008, hlm. 49. c Organ reproduksi
Secara umum organ reproduksi wanita dibagi atas dua bagian yaitu: 1
Organ reproduksi bagian luar : a
Mons veneris Mons veneris disebut juga gunung venus, menonjol ke bagian depan
menutup tulang kemaluan. b
Labia myora bibir besar Labia mayora berasal dari mons veneris, bentuknya lonjong menjurus ke
bawah dan bersatu di bagian bawah, bagian luar labia mayora terdiri dari
Universitas Sumatera Utara
kulit berambut, kelenjar lemak, dan kelenjar keringat, bagian dalamnya tidak berambut dan mengandung kelenjar lemak, bagian ini mengandung banyak
ujung saraf sehingga sensitif saat hubungan seks. c
Labia minora bibir kecil Labia minora merupakan lipatan kecil di bagian dalam labia mayora. Bagian
depannya mengelilingi klitoris. Kedua labia ini mempunyai pembuluh darah sehingga dapat menjadi besar saat keinginan seks bertambah.
d Klitoris
Klitoris merupakan bagian yang erektil, seperti penis pada pria, mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sehingga sensitif saat hubungan seks.
e Vestibulum
Bagian kelamin ini dibasahi oleh kedua labia kanan-kiri dan bagian atas oleh klitoris serta bagian belakang pertemuan labia minora. Pada bagian
vestibulum terdapat muara vagina liang senggama, saluran kencing, kelenjar bartholin dan kelenjar sken kelenjar-kelenjar ini akan
mengeluarkan cairan pada saat permainan pendahuluan dalam hubungan seks sehingga memudahkan penetrasi penis.
f Himen selaput dara
Himen merupakan selaput tipis yang menutupi sebagian lubang vagina luar. Pada umumnya himen berlubang sehingga menjadi saluran aliran darah
menstruasi atau cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar rahim dan kelenjar endometrium lapisan dalam rahim. Pada saat hubungan seks pertama
himen akan robek dan mengeluarkan darah.
Universitas Sumatera Utara
2 Ogan reproduksi bagian dalam :
a Vagina saluran senggama
Vagina adalah saluran yang menghubungkan uterus dengan alat reproduksi bagian luar. Dinding depan vagina berukuran ± 9 cm dan dinding
belakangnya ±11 cm yang bersifat elastis dengan berlipat-lipat. Vagina saluran senggama mempunyai fungsi penting sebgai jalan lahir bagian
lunak, sebagai sarana hubungan seksual, saluran untuk mengalirkan lendir dan darah menstruasi.
b Uterus rahim
Yaitu tempat calon bayi dibesarkan, bentuknya seperti buah pir dan berat normalnya antar 30-50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih
sebesar telur ayam kampung. c
Cerviks leher rahim Yaitu bawah rahim bagian luar yang ditetapkan sebagai batas penis masuk
ke dalam vagina. Pada saat persalinan tiba, leher rahim membuka sehingga bayi dapat keluar.
d Tuba fallopii
Yaitu saluran di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh ovum dari indung telur menuju rahim. Ujungnya adalah fimbrae.
e Fimbrae
Dapat dianalogikan dengan jari-jari tangan. Umbai-umbai ini berfungsi menangkap ovum yang dikeluarkan oleh indung telur.
Universitas Sumatera Utara
f Ovarium indung telur
Indung telur merupakan sumber hormonal wanita yang paling utama, sehingga mempunyai dampak kewanitaan dalam pengatur proses menstruasi.
Indung telur mengeluarkan telur ovum setiap bulan silih berganti kanan dan kiri. Pada saat telur ovum dikeluarkan wanita disebut dalam masa subur.
Pada masa menopause semua telur menghilang. Manuaba, 2009, hlm. 49-52.
d Hubungan seks Hubungan seks HUS terjadi bila dua individu saling merasa terangsang satu sama
lain sampai organ seks satu sama lain bertemu dan terjadi penetrasi. e Orientasi seksual adalah kecenderungan seseorang mencari pasangan seksualnya
berdasarkan jenis kelamin. Ada tiga orientasi seksual : 1 Heteroseksual tertarik pada jenis kelamin yang berbeda.
2 Homoseksual tertarik pada jenis kelamin yang sama: gay pada laki-laki, lesbian pada perempuan.
3 Biseksual tertarik pada dua jenis kelamin : laki-laki dan perempuan. Muadz, 2008, hlm. 49.
2 Menstruasi a
Pengertian -
Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan dalamendometrium yang banyak mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina.
- Menstruasi dimulai kira-kira umur 9 tahun paling lambat 19 tahun dan
berhenti sesaat waktu hamil atau menyusui dan berakhir saat menopause.
Universitas Sumatera Utara
Ketika seorang perempuan berumur sekitar 40-50 tahun. Di Indonesia menopause terjadi rata-rata di atas usia 50 tahun.
b Proses Menstruasi Dalam satu siklus dinding rahim menebal sebagai persiapan jika terjadi
kehamilan akibat produksi hormon-hormon oleh ovarium. Sel telur yang matang akan berpotensi untuk dibuahi oleh sperma dalam waktu 3x24 jam. Bila
ternyata tidak terjadi pembuahan maka sel telur akan mati dan terjadilah perubahan pada komposisi kadar hormon yang akhirnya membuat dinding rahim
tadi akan luruh disertai perdarahan, inilah yang disebut menstruasi Muadz, 2008:53.
3 Hubungan Seks Pranikah
a Pengertian hubungan seks pranikah Hubungan seks pranikah adalah hubungan seks yang terjadi sebelum adanya
ikatan pernikahan di mana dua individu saling merasa terangsang satu sama lain sampai organ seks satu sama lain bertemu dan terjadi penetrasi.
b Konsekwensi hubungan seks pranikah 1 Kehamilan Tak Diinginkan KTD
a Pengertian KTD Kehamilan yang tak diinginkan KTD adalah kehamilan yang tidak
diinginkan atau tidak diharapkan oleh salah satu atau kedua-duanya calon orangtua bayi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
b Resiko KTD
- Resiko fisik Kehamilan pada usia dini bisa menimbulkan kesulitan dalam persalinan
seperti perdarahan, bahkan bisa sampai pada kematian. - Resiko psikis dan psikologis
Ada kemungkinan pihak perempuan menjadi ibu tunggal karena pasangannya tidak mau menikahinya atau mempertanggungjawabkan
perbuatannya. Kalau mau menikah, hal ini bisa juga mengakibatkan perkawinan bermasalah dan penuh konflik karena sama-sama belum
dewasa dan belum siap memikul tanggung jawab sebagai orang tua.Selain itu pasangn muda terutama pihak perempuan akan dibebani
oleh berbagai perasaan tidak nyaman seperti dihantui rasa malu terus- menerus, rendah diri, bersalah atau berdosa, depresi atau tertekan,
pesimis, dll. Bila tidak ditangani dengan baik maka perasaan tersebut bisa menjadi gangguan kejiwaan yang lebih parah.
- Resiko sosial Salah satu risiko sosial adalah berhentiputus sekolah atau kemauan
sendiri dikarenakan rasa malu atau cuti melahirkan. Kemungkinan lain dikeluarkan dari sekolah. Hingga saat ini masih banyak sekolah yang
tidak mentolerir siswi yang hamil. Risiko sosial lain adalah menjadi obyek pembicaraan, kehilangan masa remaja yang seharusnya dinikmati
dan dianggap buruk karena melahirkan anak di luar nikah. Di Indonesia, melahirkan anak di luar nikah masih sering menjadi beban orang tua.
Universitas Sumatera Utara
- Resiko ekonomi Merawat kehamilan, melahirkan dan membesarkan bayianak
membutuhkan biaya besar. 2 Aborsi
a Pengertian Aborsi Aborsi adalah usaha pengguguran yang disengaja.
b Resiko melakukan aborsi: - Resiko fisik
Perdarahan dan komplikasi lain merupakan salah satu resiko aborsi. Aborsi yang berulang selain mengakibatkan komplikasi juga bisa
menyebabkan kemandulan. Aborsi yang dilakukan secara tidak aman bisa berakibat fatal yaitu kematian.
- Resiko psikis Pelaku aborsi seringkali mengalami perasaan-perasaan takut, panik,
tertekan atau stres, trauma mengingat proses aborsi dan kesakitan. Kecemasan karena rasa bersalah atau dosa akibat aborsi bisa berlangsung
lama. Selain itu pelaku aborsi juga sering kehilangan kepercayaan diri. - Resiko sosial
Ketergantungan pada pasangan seringkali menjadi lebih besar karena perempuan merasa tidak perawan, pernah mengalami kehamilan yang
tidak diinginkan atau aborsi. Selanjutnya remaja perempuan lebih sulit menolak ajakan seksual pasangannya. Resiko lain adalah pendidikan
menjadi terputus atau masa depan terganggu.
Universitas Sumatera Utara
- Resiko ekonomi Biaya aborsi cukup tinggi. Bila terjadi komplikasi maka biaya akan
semakin tinggi. Widyastuti, Rahmawati, Purnamaningrum, 2009, hlm. 152-153.
3 Infeksi Menular Seksual IMS a Pengertian Infeksi Menular seksual IMS
Infeksi menular seksual IMS merupakan salah satu infeksi saluran reproduksi ISR yang ditularkan melalui hubungan kelamin. Kuman penyebab
infeksi tersebut dapat berupa jamur, virus, dan parasit. Perempuan lebih mudah terkena ISR dibanding laki-laki, karena saluran reproduksi perempuan lebih
dekat ke anus dan saluran kencing b Jenis-Jenis Infeksi Menular Seksual IMS
Di antara ISR, Infeksi menular seksual IMS merupakan infeksi yang paling sering ditemukan dan ditularkan melalui hubungan kelamin. Termasuk di dalam
kelompok IMS adalah gonorhoe, sifilis, ulkus molle, kondiloma akuminata, herpes genital. Macam-macam Infeksi menular seksual:
a Gonorhoe GOKencing Nanah
1 Penyebab
Penyebabnya adalah bakteri Nisseria Gonnoreae dengan masa inkubasi antara 2-10 hari setelah masuk ke dalam tubuh.
2 Gejala
Gejala dan tanda-tanda pada wanita : - Keputihan kental berwarna kekuningan.
Universitas Sumatera Utara
- Rasa nyeri di rongga panggul. - Rasa sakit waktu haid
3 Komplikasi Komplikasi yang dapat timbul :
- Radang panggul.
- Kemandulan.
- Infeksi mata pada bayi yang baru dilahirkan dan dapat
mengakibatkan kebutaan. -
Rentan terhadap penyakit HIV. b
Sifilis Raja Singa 1 Penyebab
Penyebabnya kuman Treponema Pallidum dengan masa tanpa gejala antara 3-4 minggu. Bahkan terkadang sampai 3 bulan sesudah kuman
masuk dalam tubuh. 2 Gejala :
- Primer: luka pada kemaluan tanpa nyeri. - Sekunder: bintil, bercak merah pada tubuh.
- Kelainan saraf, jantung, pembuluh darahkulit. 3 Komplikasi:
- Jika tidak diobati dapat menimbulkan kerusakan berat pada otak dan jantung.
- Bayi dalam kandungan dapat tertular, keguguran atau lahir cacat. - Memudahkan penularan HIV.
Universitas Sumatera Utara
c Herpes genitalis
1 Penyebab Penyebabnya berupa virus Herpes Simplex dengan masa inkubasi antar 4-
7 hari setelah virus berada dalam tubuh. Pada perempuan seringkali menjadi kanker mulut rahim setelah beberapa tahun kemudian, infeksi ini
belum ada obatnya yang benar-benar mujarab. Dengan pengobatan antivirus dapat mengurangi rasa sakit dan lamanya episode infeksi.
2 Gejala dan tanda infeksi tahap awal : - Bintil-bintil berair dan nyeri pada kemaluan.
- Luka akibat pecahnya bintil-bintil. - Dapat muncul lagi seperti gejala awal, karena stres, haid,
makanminum beralkohol, hubungan seks yang berlebihan. 3 Komplikasi :
- Rasa nyeri berasal dari saraf. - Dapat menular pada bayi dan terlihat saat lahir berupa bintil-bintil
berair. - Infeksi berat abortus, dan kematian janin.
- Memudahkan penularan HIV. d
Trichomoniasis vaginalis 1 Penyebab
Penyebabnya semacam protozoa disebut Trichomonas Vaginalis yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Universitas Sumatera Utara
2 Gejala dan tanda-tanda : - Keputihan encer, berwarna kekuning-kuningan, berbusa dan berbau
busuk. - Vulva agak membengkak, kemerahan, gatal dan mengganggu.
3 Komplikasi : - Lecet pada kulit sekitar vulva.
- Kelahiran prematur. - Dapat menularkan HIV.
e Chancroid
1 Penyebab Disebabkan oleh bakteri Haemophillus Ducreyi yang menular karena
hubungan seksual. 2 Gejala dan tanda-tanda :
- Luka-luka dan nyeri, tanpa radang jelas. - Benjolan mudah pecah dilipatan paha disertai sakit.
3 Komplikasi : - Luka dan infeksi hingga mematikan jaringan disekitarnya.
- Memudahkan penularan HIV. f
Klamidia 1 Penyebab
Penyebabnya adalah Chlamidia Trachomatis. 2 Gejala :
- Keputihan encer berwarna putih kekuningan. - Nyeri di rongga panggul.
- Pendarahan setelah hubungan seksual.
Universitas Sumatera Utara
3 Komplikasi : - Penyakit radang panggul.
- Kemandulan. - Kehamilan di luar kandungan.
- Infeksi mata berat. - Radang paru-paru pada bayi baru lahir.
- Memudahkan penularan HIV. g
Kondiloma Akuiminata Penyebabnya adalah virus Han Papilloma dengan gejala spesifik
timbulnya kutil di sekitar kemaluan yang dapat membesar dan dapat menyebabkan kanker mulut rahim Manuaba, 2009:49-51.
b. HIVAIDS
1 Pengertian HIVAIDS HIV adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia.
Virus HIV akan masuk ke dalam sel darah putih dan merusaknya, sehingga sel darah putih yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap
infeksi akan menurun jumlahnya. Akibatnya sistem kekebalan tubuh akan menjadi lemah dan penderita akan mudah terkena berbagai penyakit.
Kondisi ini disebut AIDS. AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul karena
rendahnya daya tahan tubuh. Pada awalnya penderita HIV positif sering menampakkan gejala sampai bertahun-tahun 5-10 tahun. Sekitar 89
penderita HIV akan berkembang menjadi AIDS. Semakin lama menderita akan semakin lemah dan akhirnya akan berakhir dengan kematian, karena
Universitas Sumatera Utara
saat ini belum ditemukan obat untuk mencegah atau menyembuhkan HIVAIDS.
2 Penularan dan Penyebaran HIVAIDS: Syarat utama yang harus dipenuhi dalam penularan HIV untuk
bisa masuk ke dalam tubuh melalui aliran darah, bisa berbentuk luka, pembuluh darah maupun lewat membran mukosa selaput lendir. Media
penularannya ada pada : a
Darah b
Cairan sperma c
Cairan vagina 3 Beberapa kegiatan yang dapat menularkan HIV yaitu:
a Hubungan seksual yang tidak aman tidak menggunakan kondom
dengan orang yang telah terinfeksi HIV b
Penggunaan jarum suntik, tindik, tato yang dapat menimbulkan luka dan tidak disterilkan, dipergunakan secara bersama-sama dan
sebelumnya telah digunakan oleh orang yang terinfeksi HIV. c
Ibu hamil yang terinfeksi HIV pada anak yang dikandungnya pada saat:
- Antenatal yaitu saat bayi masih berada di dalam rahim, melalui plasenta.
- Intranatal yaitu saat proses persalinan, bayi terpapar darah ibu atau cairan vagina.
- Postnatal yaitu setelah proses persalinan, melalui air susu ibu.
Universitas Sumatera Utara
- Kenyataannya 25-35 dari semua bayi yang dilahirkan oleh ibu yang sudah terinfeksi di negara berkembang tertular HIV, dan
90 bayi dan anak yang tertular HIV tertular dari ibunya. 4 Pencegahan Penularan HIV:
- A : Abstinence-memilih untuk tidak melakukan hubungan seks beresiko tinggi, terutama seks pranikah.
- B : Be faithful-saling setia dengan pasangannya - C : Condom-menggunakan kondom secara konsisten dan benar
- D : Drugs-tolak penggunaan napza - E : Equipment-jangan pakai jarum suntik bersama.
c. NAPZA 1 Pengertian NAPZA
NAPZA Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Zat Additive lainnya adalah zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral melalui
mulut, dihirup melalui hidung. Kata lain yang sering dipakai adalah narkoba Narkotika, psikotropika dan bahan-bahan berbahaya lainnya.
2 Narkotika Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Universitas Sumatera Utara
Pecandu adalah orang yang menggunakanmenyalahgunakan narkotika dan dalam keadaan ketergantungan pada narkotika baik secara fisik maupun
psikis. Ketergantungan narkotika adalah gejala dorongan untuk menggunakan
narkotika secara terus menerus. Rehabilitas medis adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu
untuk membebaskan pecandu dari ketergantungan narkotika. Jenis narkotika adalah opioid atau opiad yang berasal dari kata opium.
Opiad alami adalah heroin diacethylmorphine, kodein 3-methoxymorphine, dan hydromorphone dialudid.
Efek samping yang ditimbulkan adalah mengalami perlambatan dan kekacauan pada malam hari, mengalami kerusakan pada liver dan ginjal,
peningkatan risiko terkena virus HIV dan hepatitis dan penyakit infeksi lainnya melalui jarum suntik dan penurunan hasrat dalam hubungan seks, kebingungan
dalam identitas seksual, kematian karena overdosis. Adapun jenis narkotika adalah opioid opiad yang sering disalahgunakan adalah candu.
3 Alkohol
Alkohol terdapat dalam minuman keras MIRAS. Minuman keras terbagi dalam 3 tiga golongan yaitu:
- Gol. A berkadar alkohol 1-5
- Gol. B berkadar alcohol 5 -20
- Gol. C berkadar alcohol 20-50
Beberapa jenis minuman beralkohol dan kadar yang terkandung di dalamnya:
Universitas Sumatera Utara
- Bir, Green Sand 1-5
- Martini, Wind anggur 5-20
- Whisky, Brandy 20-55
Efek samping yang ditimbulkan adalah dalam jumlah kecil, alkohol menimbulkan perasaan relax, dan pengguna akan lebih mudah mengekspresikan
emosi, seperti rasa senang, rasa sedih dan kemarahan. Bila dikonsumsi lebih banyak lagi, akan muncul efek sebagai berikut : merasa lebih bebas lagi
mengekspresikan diri tanpa ada perasaan terhambat menjadi lebish emosional sedih, senang, marah secara berlebihan.
Pemabuk atau pengguna alcohol yang berat dapat terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang usus, penyakit liver, dan kerusakan otot.
4 Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika, bersifat atau berkhasiat psiko aktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan tingkah laku.
Zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak dan merangsang system saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku disertai dengan timbulnya
halusinasi menghayal, ilusi, gangguan cara berfikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi
merangsang bagi para pemakainya. Psikotropika terbagi dalam 4 golongan yaitu, psikotropika golongan I,
golongan II, golongan III dan golongan IV. Psikotropika yang sekarang sedang popular dan banyak disalahgunakan adalah psikotropika golongan I, yang
Universitas Sumatera Utara
diantaranya yang dikenal dengan ekstasi dan psikotropika golongan II yang dikenal dengan nama shabu-shabu.
6. Tahapan Pengguna
a. Pemakai coba-coba
Biasanya untuk memenuhi rasa ingin tahu atau agar diakui oleh kelompoknya. b.
Pemakai sosial atau rekreasi Biasanya untuk bersenang-senang, pada saat rekreasi atau santai, umumnya
dilakukan dalam kelompok. c.
Pemakai situasional Biasanya untuk menghilangkan rasa ketegangan, kesedihan, atau kekecewaan.
d. Pemakai ketergantungan
Biasanya sudah tidak dapat melalui hari tanpa mengkonsumsi NAPZA. 7.
Dampak Penyalahgunaan a.
Fisik 1
Gangguan pada system saraf neurologis, seperti kejang-kejang. Halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan saraf.
2 Gangguan pada jantung dan pembuluh darah kardiovaskuler, seperti
infeksi akut otot jantung dan gangguan pembuluh darah. 3
Gangguan pada kulit dermatologist, seperti: adanya nanah, bekas suntukan atau sayatn dan alergi.
4 Gangguan pada paru-paru, seperti: kesukaran bernafas, pengerasan
jaringan paru-paru, dan penggumpalan benda asing yanmg terhirup. 5
Gangguan pada darah: pembentukan sel darah terganggu.
Universitas Sumatera Utara
6 Gangguan pencernaan: mencret, radang lambung, dan kelenjar ludah
perut, hepatitis, perlemakan hati, pengerasan dan pengecilan hati. 7
Gangguan sistem reproduksi: gangguan fungsi seksual sampai kemandulan, gangguan fungsi reproduksi, ketidakteraturan menstruasi,
serta cacat bawaan yang dikandung. 8
Gangguan pada otot dan tulang, seperti peradangan otot akut, penurunan fungsi otot.
9 Terinfeksi virus Hepatitis B dan C, serta HIV.
10 Kematian akibat pemakaian berlebihan over dosis.
b. Psikologis
1 Ketergantungan fisik dan psikologis kadangkala sulit dibedakan karena
pada akhirnya ketergantungan psikologis lebih mempengaruhi. 2
Ketergantungan pada NAPZA menyebabkan orang tidak lagi dapat berpikir dan berperilaku normal. Perasaan, pikiran dan prilakunya
dipengaruhi oleh zat yang dipakainya. 3
Berbagai gangguan psikis dan kejiwaan yang sering di alami oleh mereka yang yang menyalahgunakan NAPZA antara lain adalah: depresi,
paranoid, percobaan bunuh diri, melakukan tindak kekerasan, dll. 4
Gangguan kejiwaan ini bias bersifat sementara tetapi juga bias permanent karena kadar ketergantungan pada NAPZA yang semakain tinggi.
5 Gangguan psikologis yang paling nyata ketika pengguna berada pada
tahap compulsive yaitu berkeinginan sangat kuat dan hamper tidak bias mengendalikan dorongan untuk menggunakan NAPZA. Dorongan
Universitas Sumatera Utara
psikologis untuk memakai dan memakai ulang ini sangat nyata pada pemakai yang sudah kecanduan.
6 Banyak pengguna sudah mempunyai masalah psikologis sebelum
memakai NAPZA dan penyalahgunaan NAPZA menjadi pelarian atau usaha untuk mengatasi permasalahan tersebut.
7 NAPZA tertentu justru memperkuat perasaan depresi pada pengguna
tertentu. 8
Gejala psikologis yang biasa dialami para pengguna NAPZA antara lain: a
Keracunan Intoksikasi Adalah suatu keadaan ketika zat-zat yang digunakan sudah mulai
meracuni darah pemakai dan mempengaruhi perilaku pemakainya; misalnya tidak lagi bisa berbicara normal, berpikir lambat, dd.
b Peningkatan Dosis Toleransi
Yaitu istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang membutuhkan jumlah zat yang lebih banyak untuk memperoleh efek
yang sama setelah pemakaian berulang kali. Dalam jangka waktu lama, jumlah atau dosis yang digunakan akan meningkat. Toleransi
akan hilang jika gejala putus obat hilang. c
Gejala Putus Obat Adalah keadaan dimana pemakai mengalami berbagai gangguan fisik
dan psikis karena tidak memperoleh zat yang biasa ia pakai. Gejalanya antara lain gelisah, berkeringat, kesakitan, mual-mual. Gejala putus
obat menunjukkan bahwa tubuh membutuhkan zat atau bahan yang biasa dipakai. Gejala putus obat akan hilang ketika kebutuhan akan zat
Universitas Sumatera Utara
dipenuhi kembali atau bila pemakai sudah terbebas sama sekali dari ketergantungan pada zatobat tertentu. Perlu diketahui bahwa
menangani gejala putus obat bukan berarti menangani ketergantungannya pada obat. Gejala putus obatnya selesai, belum
tentu ketergantungan pada obatnya juga selesai. d
Ketergantungan Adalah keadaan di mana seseorang selalu membutuhkan zatobat
tertentu agar dapat berfungsi secara wajar, baik fisik maupun psikologis. Pemakai tidak bisa lagi hidup wajar tanpa zatobat-obat
tersebut. Muadz, 2008:90-91.
E. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Sikap Remaja Putri tentang Kesehatan Reproduksi
Menurut Stephen R. Covey 1989, dalam Ali Asrori, 2010, hal. 142, teori determinasi yang diterima secara luas untuk menjelaskan sikap manusia, yaitu
determinasi psikis psychic determinism yang berpandangan bahwa sikap individu merupakan hasil dari perlakuan, pola asuh, atau pendidikan orangtua yang diberikan
pada anaknya. Menurut Albert Bandura persepsi remaja terhadap kehidupan keluarganya yang
terbentuk melalui pola asuh orang tua mempengaruhi sikap remaja. Adapun suatu rangsangan itu dipersepsi oleh remaja kemudian diberi makna berdasarkan struktur
kognitif yang telah dimilki. Jika sesuai, rangsangan itu dihayati dan terbentuklah sikap. Sikap inilah yang secara kuat memberikan bobot kepada prilaku individu. Oleh karena
Universitas Sumatera Utara
itu, sikap diartikan sebagai kecenderungan untuk berperilaku Ali Asrori, 2010, hal.95.
Keluarga mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan remaja karena keluarga merupakan lingkungan sosial pertama, yang meletakkan dasar-dasar
kepribadian remaja. Pola asuh orang tua sangat besar pengaruhnya bagi sikap dan prilaku remaja. Pola asuh otoriter, permisif maupun demokratis memberikan dampak
yang berbeda-beda bagi remaja. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor diantaranya adalah latar belakang pendidikan orangtua, informasi yang didapat orangtua
tentang cara mengasuh anak, kultur budaya, kondisi lingkungan sosial dan ekonomi Soetjaningsih, 2010:152.
Walaupun pola asuh yang sangat otoriter berpengaruh buruk pada prilaku anak, ada bukti-bukti bahwa, dalam bentuk yang kurang keras, pola asuh otoriter menunjang
sosialisasi anak. Ini dapat terjadi karena anak yang dikendalikan orangtua atau guru dengan keras, belajar bersikap dengan cara yang disetujui sosial. Akhirnya mereka lebih
diterima oleh teman sebaya dan orang dewasa daripada anak yang dibiarkan berbuat sesuka hatinya Hurlock, 2007, hal. 94.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk merespon masalah remaja, antara lain melalui program di sekolah, masyarakat, keluarga dan kelompok sebaya. Dari berbagai upaya
tersebut, keluarga terutama pola asuh orangtua, telah diidentifikasi sebagai pengaruh yang sangat penting dalam membentuk sikap dan perilaku remaja tentang kesehatan
reproduksi. Proses pola asuh orangtua meliputi kedekatan orangtua - remaja, pengawasan orangtua dan komunikasi orangtua - remaja tentang topik seksualitas,
HIVAIDS dan NAPZA. Di antara proses pola asuh tersebut, komunikasi orangtua - remaja telah diketahui merupakan pengaruh yang paling penting dan signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara
sikap dan perilaku remaja tentang kesehatan reproduksi Nuranti, dalam Hutchinson Montgomery, 2007.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan pustaka, pada penelitian ini variabel pola asuh yang akan diteliti adalah authoritarian otoriter, authoritative demokratis dan permessive.
Sedangkan variabel sikap remaja putri tentang kesehatan reproduksi yang akan diteliti meliputi seksualitas, HIVAIDS dan NAPZA.
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
B. Definisi Operasional
1. Variabel Independen
Yang menjadi variable independen dari penelitian ini adalah pola asuh orangtua meliputi pola asuh authoritarian otoriter, authoritative demokratis dan permissive.
Pola Asuh Orangtua -
authoritarian otoriter -
authoritative demokratis -
permessive. Sikap
Remaja Putri tentang Kesehatan Reproduksi
Universitas Sumatera Utara