Polivinil Alkohol PVA Film Indikator Warna Daun Erpa (Aerva sanguinolenta) Sebagai Kemasan Cerdas untuk Produk Rentan Suhu dan Cahaya
bekas patahan daun erpa menjadi tempat keluar zat warna ketika daun erpa dicuci Dianawati 2001. Daun erpa yang telah dicuci kemudian dikering anginkan
sebentar lalu ditimbang berdasarkan kebutuhan. Daun erpa kemudian dihaluskan dengan blender dan dilakukan penambahan akuades sebanyak 1:2, 1:3, 1:4 dan 1:5
erpa:airgmL sebagai pengekstrak. Daun erpa yang sudah dihaluskan kemudian diekstraksi dengan menggunakan akuades pada suhu 80
o
C selama 3 menit. Kemudian bahan disaring sehingga didapatkan ekstrak pewarna. Proses
pembuatan ekstrak daun erpa dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Proses ekstraksi pewarna daun erpa Ekstrak pewarna daun erpa terbaik yang didapatkan kemudian diukur pH dan total
antosianin dengan metode berikut : i Analisis pH
Nilai pH dihitung dengan pH meter, alat dihidupkan dan dibiarkan sebentar hingga jarum menunjukkan angka yang tepat. pH meter distandarkan
dengan larutan buffer = 7 dan buffer = 4. Nilai pH diukur dengan cara mencelupkan elektroda pH meter kedalam larutan sampai menunjukan pH yang
stabil. Sebelum pencelupan elektroda dibilas dengan akuades dan dilap dengan kapas atau tisu kering. Pengukuran dilakukan minimal 3 kali untuk larutan sampel
yang sama.
ii Konsentrasi Total Antosianin Less dan Francis 1972
Konsentrasi antosianin diukur dengan teknik spektrofotometri. Sebanyak 1 ml filtrat hasil ekstraksi diencerkan hingga 100 mL dengan etanol 95 : HCl 1.5
Pengecilan ukuran dengan blender
Ekstraksi suhu 80
o
C selama 3 menit Daun Erpa
Pencucian Pengeringan diangin-anginkan
Penyaringan Ampas
Daun erpa : akuades bv 1:1 1:2,
1:3, 1:4, 1:5
Ekstrak pewarna Pengukuran pH dan total
antosianin ekstrak terbaik
N 85:15. Filtrat kemudian diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 535 nm Dianawati 2001.Total antosianin kemudian dihitung
dengan rumus :
g W
2 .
98 100
f i
Absorbans =
sampel g
mL100 antosianin
Total
sampel p
........ Persamaan 3 Dimana : f
p
= faktor pengenceran Faktor 98.2 =
nilai ε serapan molar dari pigmen antosianin dalam pelarut etanol 95 : HCl 1.5 N 85:15, yang merujuk
pada absorbansi antosianin dalam etanol asam yang di ukur dalam celah selebar 1 cm pada panjang gelombang
535 nm dalam konsentrasi 1 vv.
W
sampel
= berat sampel