Proses Kematian Murni TINJAUAN PUSTAKA

�[ | 0 = ] = − −�� −�� = � − 1 4 Ragam diperoleh dari turunan kedua persamaan 3 pada = 0 dikurangi kuadrat dari turunan pertama persamaan 3 pada = 0, �� { | 0 = } = ′′ − ′ = + + 1 − = + + − = + = 1 + = � − −�� � −�� �1 + � − −�� � −�� � = � � − 1�1 + � − 1 = � � − 1. 5 Dari hasil yang diperoleh terlihat bahwa populasi akan semakin meningkat seiring bertambahnya waktu t dengan keragaman yang semakin bervariasi.

2.2 Proses Kematian Murni

Proses kematian murni adalah proses di mana ada individu yang pergi mati dari suatu sistem populasi dan tidak pernah ada yang datang lahir ke sistem tersebut. Proses ini menyebabkan banyaknya populasi yang ada mengalami penurunan. Diasumsikan peluang suatu individu akan mati pada interval waktu , + δ adalah µδ , dengan δ yang cukup kecil dan µ yang menunjukkan laju kematian, maka peluang dari seluruh populasi yang terdiri atas individu pada saat dengan interval waktu , + δ adalah µ δ + δ . Laju perubahan peluang pada saat ada sebanyak individu, dapat dirumuskan sebagai persamaan diferensial orde satu sebagai berikut � � = µ + + − µ . 6 Persamaan tersebut didapat dengan menentukan peluang dari banyaknya individu pada interval waktu , + δ adalah individu. + � = + � = = = , + � − = 0 + = + 1, + � − − 1 + ∑ = + , + � − = − = = = � − 0 = 0 + = + 1 � − 0 = −1 + � = � + + − � + � = �1 − µ � + � � + + �µ + 1� + � � = − µ � + − �µ − 1� + � � Kedua ruas dibagi dengan � , maka + � − � = + µ + 1� + � − µ � � + � − � = + λ + 1 − µ + � � Setelah dilimitkan dengan δt → 0, diperoleh persamaan 6. Nilai awal 0 = { 0 = } = � 1, = 0, ≠ , dengan 0 yang menunjukkan banyaknya populasi awal yang diberikan. Solusi dari persamaan 6 untuk = adalah = −µ , untuk , ambil = − 1, sehingga diperoleh − = −µ − 1 − −µ . 7 Nilai ≤ diambil karena pada proses kematian, banyaknya populasi semakin menurun dari waktu ke waktu. Selanjutnya persamaan 7 dibuat dalam bentuk kombinasi, sehingga − = � − � −µ − 1 − −µ − − . Untuk = − , diperoleh − = � − � −µ − 1 − −µ − − . Bentuk umumnya adalah, = � � −µ 1 − −µ − . 8 Persamaan 8 merupakan sebaran binom, berarti banyaknya populasi pada sebarang waktu t memiliki sebaran binom dan mempunyai fungsi pembangkit momen = 1 − , dengan = −µ . 9 Turunan pertama persamaan 3 pada = 0 adalah : ′ = + 1 − − ′ 0 = + 1 − − = Turunan keduanya pada = 0 adalah: ′′ = − 1 + 1 − −2 + + 1 − −1 = − 1 + 1 − − + + 1 − − . ′′ 0 = − 1 + 1 − − + + 1 − − . = − 1 + . = − + . Nilai harapan diperoleh dari turunan pertama persamaan 9 pada = 0, sehingga �[ | 0 = ] = −µ Ragam diperoleh dari turunan kedua persamaan 9 pada = 0 dikurangi kuadrat dari turunan pertama persamaan 5 pada = 0, �� { | 0 = } = ′′ − ′ = − + − = − = 1 − = −µ 1 − −µ . 10 Terlihat bahwa banyaknya populasi dan ragamnya menurun secara eksponensial seiring bertambahnya waktu. Dapat diprediksikan populasi akan punah setelah waktu yang lama. Definisi-definisi yang diperlukan dalam pembahasan ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder dan merupakan data jumlah penduduk yang ada di Indonesia. Data yang diambil adalah data hasil sensus BPS tahun 1990, 2000, 2010 dan data hasil supas BPS tahun 1995, 2005, serta data hasil proyeksi BPS selama lima belas tahun, dari tahun 2011-2025. Sumber data diambil dari hasil Sensus dan Supas BPS Indonesia http:www.datastatistik- indonesia.comproyeksi dan http:www.bps.go.id.

3.2 Prosedur Penelitian

1. Mengkaji teori proses kelahiran dan kematian. 2. Mengkaji model proses kelahiran dan kematian dengan migrasi, dengan memasukkan unsur varian. 3. Mengevaluasi model pada data penduduk Indonesia berdasarkan data tahun 1990 terhadap data BPS 1995, 2000, 2005 dan 2010. 4. Selanjutnya berdasarkan data tahun 2000 akan di kembangkan untuk proyeksi penduduk sampai tahun 2025 dan membandingkannya dengan data hasil proyeksi BPS untuk memperoleh selang kepercayaan. 5. Berdasarkan data BPS tahun 2010, akan buat proyeksi penduduk sampai tahun 2035.

BAB IV MODEL KELAHIRAN DAN KEMATIAN

4.1 Model Kelahiran Murni

Model ini hanya mempertimbangkan jumlah kelahiran saja dan mengabaikan jumlah kematian, dengan jumlah awal populasi pada waktu adalah , ≥ 0 dan λ menyatakan laju kelahiran. Karena = [ | 0 = ] maka akan didapatkan persamaan diferensial yang dipenuhi oleh . Sebelum mencari nilai harapan dari , sebagai awalan harus diingat bahwa: + ℎ = � + 1 , dengan peluang λ ℎ + ℎ , dengan peluang 1 − λ ℎ + ℎ [ + ℎ| ] = + 1�λ ℎ + ℎ� + � ��1 − λ ℎ + ℎ� = λℎ + λ ℎ + − λℎ + ℎ = + λ ℎ + ℎ Karena [ ] = , sehingga: [ + ℎ| ] = ℎ + λ ℎ + ℎ + ℎ = + λℎ + ℎ = + λℎ + ℎ Mengurangkan kedua ruas dengan + ℎ − = λℎ + ℎ Ruas kanan dan kiri dibagi dengan ℎ, menghasilkan � +ℎ− � ℎ = λℎ + ℎ ℎ Dilimitkan dengan ℎ→0, maka di peroleh ′ = λ � ′ � = λ Kemudian diintegralkan, sehingga ∫ � ′ � = ∫ λ = λ + ′ = λ + = λ , dengan =