Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                LAMPIRAN
Lampiran 1  Definisi-definisi
Definisi 1  Sensus Penduduk Sensus Penduduk adalah suatu   proses pengumpulan, pengolahan, dan penyajian
data kependudukan termasuk ciri-ciri sosial ekonominya yang dilaksanakan dalam suatu  waktu tertentu terhadap semua orang dalam suatu negara  atau suatu
teritorial tertentu. [Lembaga Demografi FE UI  2010]
Definisi 2  Survei Survei adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan suatu metode
pengumpulan data. Dalam bidang kependudukan, survei dilakukan untuk memperoleh data yang terperinci dan spesifik serta untuk memenuhi kebutuhan
antar sensus Survei Penduduk Antar Sensus atau SUPAS. [Lembaga Demografi FE UI  2010]
Definisi 3  Percobaan Acak Dalam suatu percobaan seringkali dilakukan pengulangan, yang biasanya
dilakukan dalam kondisi yang sama. Walaupun dapat mengetahui semua kemungkinan hasil yang akan muncul, tetapi hasil pada percobaan berikutnya
tidak dapat  diduga dengan tepat. Percobaan yang dapat diulang dalam kondisi yang sama semacam ini, disebut percobaan acak.
[Hogg ,  Mc Kean  Craig  2005]
Definisi 4  Ruang Contoh dan Kejadian Himpunan dari semua kemungkinan hasil dari suatu percobaan acak disebut ruang
contoh, dinotasikan dengan Ω..  Suatu kejadian A adalah himpunan bagian dari
ruang contoh Ω.
[Grimmet  Stirzaker  2001]
Definisi 5  Medan- σ dan Peubah Acak
Medan- σ adalah suatu himpunan Ƒ yang anggotanya terdiri atas himpunan bagian
ruang contoh Ω, serta memenuhi kondisi berikut:
1. φ  ∈ Ƒ.
2. Jika A
1
, A
2
, …
�
Ƒ maka
∞ =
�
Ƒ
.
3. Jika A
�
Ƒ, maka A
c
∈ Ƒ. Suatu peubah acak X  adalah   suatu  fungsi X :
Ω  →  R  dengan    sifat  bahwa {
∈ Ω; Xw ≤ x} ∈ Ƒ, untuk setiap  ∈ [Grimmet  Stirzaker  2001]
Definisi 6  Ukuran Peluang Ukuran peluang adalah suatu fungsi
: Ƒ → [0,1] pada Ω, Ƒ yang memenuhi:
1. ∅ = 0, Ω = 1
2. Jika  A
1
, A
2
, … ∈ Ƒ  adalah himpunan saling lepas, yaitu  ∩
= ∅  untuk
setiap pasangan i≠j, maka
�
∞ =1
�
=
∑
∞ =1
.
Pasangan
Ω, Ƒ,
disebut ruang peluang. [Grimmet  Stirzaker  2001]
Definisi 7  Kejadian Saling Bebas Kejadian  A  dan  B  dikatakan saling bebas jika
∩  =      . Secara umum, himpunan kejadian
{ ,
∈ �}  dikatakan saling bebas jika  �
��
� = ∏
∈�
, untuk setiap himpunan bagian berhingga J dari I. [Grimmet  Stirzaker  2001]
Definisi 8  Peubah Acak Diskret Jika himpunan nilai semua kemungkinan dari peubah acak
X  adalah himpunan yang dapat dicacah, maka
X disebut peubah acak diskret. [Bain  Engelhardt  2001]
Definisi 9  Peubah Acak Kontinu Suatu peubah acak
X  disebut kontinu jika fungsi sebarannya dapat dinyatakan sebagai
= ∫
−∞
, ∈ ,  dengan   : → [0, ∞ adalah fungsi yang
terintegralkan. Fungsi f disebut fungsi kepekatan peluang dari peubah acak X.
[Grimmet  Stirzaker  2001]
Definisi 10  Fungsi Kerapatan Peluang Fungsi kerapatan peluang dari peubah acak diskret
X  adalah fungsi  : → [0,1]
yang diberikan oleh =  = .
[Grimmet  Stirzaker  2001]
Definisi 11  Nilai Harapan Jika
X adalah peubah acak diskret dengan fungsi kerapatan peluang , maka
nilai harapan dari X  adalah:
�[ ] = ∑ dengan syarat jumlahnya
konvergen. Jika X  adalah peubah acak kontinu dengan fungsi kepekatan peluang
, maka nilai harapan dari X  adalah: �[ ] = ∫
∞ −∞
, dengan syarat integral tersebut konvergen mutlak.
[Bain   Engelhardt  2001]
Definisi 12  Fungsi Sebaran Bersama Dua Peubah Acak Misalkan
X  dan  Y  adalah peubah acak, fungsi sebaran bersama dari X  dan  Y adalah
,  = ≤ , ≤  .
[Grimmet  Stirzaker  2001] Definisi 13  Fungsi Kepekatan Peluang
Misalkan X  dan  Y  adalah peubah acak diskret dengan fungsi kepekatan peluang
bersama , , maka fungsi kerapatan peluang bersyarat dari X dengan syarat
Y=y adalah
|
|  =
,
,
, dengan syarat 0.
[Grimmet  Stirzaker  2001]
Definisi 14  Fungsi Kepekatan Peluang Bersyarat Misalkan
X dan Y  adalah peubah acak kontinu dengan fungsi kepekatan peluang bersama
, , maka fungsi peluang bersyarat dari X  dengan syarat Y=y adalah
|
|  =
,
,
, dengan syarat     0. [Grimmet  Stirzaker  2001]
Definisi 15  Nilai Harapan Bersyarat Misalkan
X  dan  Y  adalah peubah acak kontinu dan
|
|   adalah fungsi kepekatan peluang bersyarat dari
X    dengan syarat  Y  =y. Nilai harapan dari X dengan syarat
Y=y  adalah [ | = ] =
∫
|
| .
∞ −∞
Jika X  dan  Y
adalah peubah acak diskret dengan , , adalah fungsi kerapatan peluang
bersyarat dari X  dengan Syarat Y=y, maka nilai harapan dari X dengan syarat Y=y
adalah   [ | = ] =
∑
|
| . [Hogg ,  Mc Kean  Craig  2005]
Definisi 16  Fungsi Pembangkit Suatu barisan bilangan real
� = {� , = 0, 1, 2, … } berisi banyak informasi. Cara singkat untuk menceritakan semua informasi yang ada pada bilangan-bilangan
tersebut secara bersamaan dinyatakan dalam suatu fungsi pembangkit. Fungsi pembangkit dari barisan
�  adalah fungsi
�
yang  didefinisikan  oleh
�
= ∑
� ,
∞ =
untuk ∈   jika jumlahnya konvergen. Barisan �  dapat
dibentuk dari fungsi
�
, dengan membuat � =
�
� �
, dimana fungsi
�
adalah turunan ke   dari fungsi
. [Grimmett  Stirzaker  2001]
Definisi 17  Varian Varian dari peubah acak
X    adalah nilai harapan dari kuadrat selisih antara X dengan     nilai    harapannya.     Secara      matematis    dinyatakan    sebagai
��    = [ −   ]. [Bain  Engelhardt  2001]
Definisi 18  Fungsi Pembangkit Momen Jika    adalah peubah acak, maka
= [ ]  disebut fungsi pembangkit
momen dari    jika nilai harapannya ada untuk semua nilai    pada suatu interval −ℎ   ℎ dengan ℎ  0.
[Bain  Engelhardt  2001]
Definisi 19  Fungsi Pembangkit Peluang Misalkan    adalah peubah acak diskret yang nilainya berupa bilangan bulat tak
negatif {0,1,2, … }  dan fungsi kerapatan peluangnya diberikan oleh
=  = . Fungsi pembangkit peluang dari peubah acak    didefinisikan oleh
= , dengan
= ∑
=  = ∑
∞ =
∞ =
. [Grimmett  Stirzaker  2001]
Definsi 20  Sebaran Eksponensial Peubah acak    disebut memiliki sebaran Eksponensial, jika fungsi kepekatan
peluangnya adalah =
λ
−λ
dengan λ    0, 0         ∞.
[Hogg ,  Mc Kean  Craig  2005]
Definisi 21  Sebaran Bernoulli Suatu  percobaan  acak  yang  hanya menghasilkan dua kemungkinan sukses dan
gagal disebut percobaan Bernoulli. Peubah acak    disebut mempunyai sebaran Bernoulli jika    merupakan  peubah  acak  pada  percobaan  Bernoulli  dengan
= �
1, jika sukses 0, jika gagal
. Jika
menyatakan peluang sukses, maka   mempunyai fungsi kerapatan peluang =
1 −
−
, = 0, 1.
[Hogg ,  Mc Kean  Craig  2005]
Definisi 22  Sebaran Binom Jika percobaan Bernoulli diulang   kali, dan setiap percobaan saling bebas, maka
peubah acak    yang menyatakan banyaknya sukses dari    kali percobaan Bernoulli, disebut peubah acak Binom. Jika    menyatakan peluang sukses dari
setiap percobaan Bernoulli, maka fungsi kerapatan peluang dari   adalah =
� � 1 −
−
dengan   = 0, 1, 2, … [Hogg ,  Mc Kean  Craig  2005]
Definisi 23  Sebaran Binom Negatif Sebaran Binom Negatif diperoleh dari percobaan Bernoulli yang dilakukan terus
menerus sampai    sukses tercapai. Jika peubah acak    menyatakan banyaknya percobaan sampai r sukses tercapai, maka    disebut  memiliki  sebaran Binom
Negatif. Jika   menyatakan peluang sukses dari setiap percobaan Bernoulli, maka fungsi kerapatan peluang dari    adalah
=  =  = �
− −
� 1 −
−
. [Hogg ,  Mc Kean  Craig  2005]
Definisi 24  Proses Stokastik Proses Stokastik
{  ,
�
}  adalah suatu himpunan dari peubah acak yang memetakan suatu ruang contoh
Ω ke ruang state  . [Ross 1996]
Definisi 25  Rantai Markov dengan Waktu Diskret Proses Stokastik
{ ,   =  0, 1, 2, … }  dengan ruang state {0, 1, 2, … }, disebut
rantai markov dengan waktu diskret   jika untuk setiap =   {0, 1, 2, … } berlaku
+ 1 =  | =   ,
− 1 =   − 1, … , =    =
+
=    | = .
[Ross 1996] Definisi 26  Rantai Markov dengan Waktu Kontinu
Suatu proses Stokastik dengan waktu kontinu {  ,
≥0},  dengan ruang state diskret
{0, 1, 2, … }, disebut rantai markov dengan waktu kontinu  jika untuk setiap t
,  0  dan  , ,
�
{0, 1, 2, … }, 0 ≤         berlaku      ,  =  |    =
,   =    ;  0 ≤         =     +  =    |    = .
[Ross 1996]
Definisi 27  Proses Pencacahan Suatu proses stokastik
{  , ≥0}  disebut proses pencacahan jika
menyatakan banyaknya kejadian yang telah terjadi sampai waktu .
[Ross 1996]
Definisi 29  Proses Poisson Suatu proses stokastik
{  , ≥0} disebut proses Poisson dengan laju λ, λ≥0, jika
memenuhi syarat berikut: i
0 = 0 ii
Memiliki inkremen bebas dan inkremen stationer. iii
Banyaknya kejadian pada sembarang interval waktu    memiliki sebaran Poisson dengan nilai harapan
λ . [Ross  1996]
Definisi 28  Persamaan Diferensial Biasa Suatu persamaan yang melibatkan variabel x dengan suatu fungsi tak bebas y dan
turunan-turunannya , ,
, , … disebut persamaan diferensial biasa.
[ Farlow  2006]
Definisi 29 Persamaan Diferensial Biasa Linear Jika persamaan diferensial dapat dituliskan dalam bentuk
+ =
, dimana P dan Q merupakan fungsi dalam x, maka persamaan tersebut disebut persamaan
diferensial linear orde satu. [Farlow  2006]
Definisi 30  Persamaan Diferensial Parsial PDP Adalah suatu persamaan yang memiliki bentuk sebagai berikut:
, , … ,
, , , … ,
, ,
, …  = 0 yaitu   persamaan yang   menghubungkan   nilai-nilai  variabel  bebas
, = 1, … ,   ,    fungsi
, … , dan turunan-turunan parsialnya.
[Farlow  2006]
Definisi 31  PDP Linear dan Quasi linier PDP adalah linier jika hubungan antara sebuah fungsi dan turunan-turunannya
adalah linear. Suatu PDP berorde k disebut Quasi Linear jika turunan parsial ke k adalah linear
[Farlow 2006]
Lampiran 2 Hasil simulasi model kelahiran murni tahun 1990-2010 berdasarkan data tahun 1990
Z
hitung
= 1,96
λ
1990
= 0,0257
µ
1990
= θ
1990
= Tahun
Jumlah Jumlah
Batas bawah Batas atas
|Error| Penduduk
penduduk Data BPS
Model 1990
179.378.946      179.378.946      179.378.946      179.378.946 1991
184.048.735      184.044.444      184.053.025 1992
188.840.092      188.833.907      188.846.278 1993
193.756.184      193.748.460      193.763.908 1994
198.800.257      198.791.164      198.809.350 1995
194.754.808      203.975.642      203.965.277      203.986.008 4,73
1996 209.285.759      209.274.181      209.297.336
1997 214.734.114      214.721.363      214.746.865
1998 220.324.307      220.310.408      220.338.207
1999 226.060.030      226.044.997      226.075.063
2000 205.132.458      231.945.072      231.928.913      231.961.231
13,07 2001
237.983.319      237.966.037      238.000.602 2002
244.178.761      244.160.353      244.197.169 2003
250.535.489      250.515.950      250.555.029 2004
257.057.703      257.037.024      257.078.382 2005
218.868.791      263.749.710      263.727.880      263.771.540 20,51
2006 270.615.930      270.592.936      270.638.925
2007 277.660.900      277.636.726      277.685.074
2008 284.889.272      284.863.900      284.914.643
2009 292.305.821      292.279.233      292.332.408
2010 237.641.326      299.915.445      299.887.621      299.943.269
26,21 |
| =
�ℎ � � ���−
�ℎ �ℎ
� � ���
100 Sumber :
Data BPS [http:www.datastatistik-Indonesia.comproyeksi dan http:bps.go.id
]
Lampiran 3 Hasil simulasi model kelahiran dan kematian tanpa migrasi tahun 1990-2010 berdasarkan data tahun 1990
Z
hitung
= 1,96
λ
1990
= 0,0257
µ
1990
= 0,007
θ
1990
= Tahun
Jumlah Jumlah
Batas bawah Batas atas
|Error| Penduduk
penduduk Data BPS
Model 1990
179.378.946      179.378.946      179.378.946      179.378.946 1991
182.764.892      182.760.078      182.769.706 1992
186.214.751      186.207.847      186.221.656 1993
189.729.730      189.721.154      189.738.306 1994
193.311.057      193.301.014      193.321.100 1995
194.754.808      196.959.985      196.948.597      196.971.372         1,13 1996
200.677.790      200.665.138      200.690.441 1997
204.465.771      204.451.912      204.479.631 1998
208.325.255      208.310.228      208.340.282 1999
212.257.590      212.241.424      212.273.756 2000
205.132.458      216.264.152      216.246.868      216.281.435         5,43 2001
220.346.341      220.327.955      220.364.727 2002
224.505.585      224.486.107      224.525.063 2003
228.743.339      228.722.776      228.763.903 2004
233.061.085      233.039.439      233.082.730 2005
218.868.791      237.460.332      237.437.605      237.483.058         8,49 2006
241.942.619      241.918.810      241.966.427 2007
246.509.513      246.484.619      246.534.407 2008
251.162.612      251.136.628      251.188.596 2009
255.903.542      255.876.462      255.930.622 2010
237.641.326      260.733.962      260.705.778      260.762.146         9,72 |
| =
�ℎ � � ���−
�ℎ �ℎ
� � ���
100 Sumber :
Data BPS [http:www.datastatistik-Indonesia.comproyeksi dan http:bps.go.id
]
Lampiran 4  Hasil simulasi model kelahiran dan kematian dengan migrasi tahun 1990-2010 berdasarkan data tahun 1990
Z
hitung
= 1,96
λ
1990
= 0,0257
µ
1990
= 0,007
θ
1990
= -0,0051
Tahun Jumlah
Jumlah Batas bawah
Batas atas |Error|
Penduduk penduduk
Data BPS Model
1990 179.378.946      179.378.946      179.378.946      179.378.946
1991 182.764.892      182.760.078      182.769.706
1992 186.214.751      186.207.847      186.221.656
1993 189.729.730      189.721.154      189.738.306
1994 193.311.057      193.301.014      193.321.100
1995 194.754.808      196.959.985      196.948.597      196.971.372
1,13 1996
200.677.790      200.665.138      200.690.441 1997
204.465.771      204.451.912      204.479.631 1998
208.325.255      208.310.228      208.340.282 1999
212.257.590      212.241.424      212.273.756 2000
205.132.458      216.264.152      216.246.868      216.281.435 5,43
2001 220.346.341      220.327.955      220.364.727
2002 224.505.585      224.486.107      224.525.063
2003 228.743.339      228.722.776      228.763.903
2004 233.061.085      233.039.439      233.082.730
2005 218.868.791      237.460.332      237.437.605      237.483.058
8,49 2006
241.942.619      241.918.810      241.966.427 2007
246.509.513      246.484.619      246.534.407 2008
251.162.612      251.136.628      251.188.596 2009
255.903.542      255.876.462      255.930.622 2010
237.641.326      260.733.962      260.705.778      260.762.146 9,72
| | =
�ℎ � � ���−
�ℎ �ℎ
� � ���
100 Sumber :
Data BPS [http:www.datastatistik-Indonesia.comproyeksi dan http:bps.go.id
]
Lampiran 5 Proyeksi penduduk tahun 2001-2025 berdasarkan data tahun 2000 Z
hitung
= 1,96
λ
1990
= 0,0257
µ
1990
= 0,007
θ
1990
= Tahun
Jumlah Jumlah
Batas bawah Batas atas
|Error| Penduduk
penduduk Proyeksi
_ BPS
Model 2000
206.264.595 206.264.595
206.264.595 206.264.595
2001 207.927.000
209.088.956 209.082.297
209.095.614 0,56
2002 210.736.300
211.951.990 211.942.508
211.961.471 0,57
2003 213.550.500
214.854.227 214.842.535
214.865.920 0,61
2004 216.381.600
217.796.205 217.782.610
217.809.800 0,65
2005 219.204.700
220.778.467 220.763.161
220.793.772 0,71
2006 222.051.300
223.801.564 223.784.681
223.818.448 0,78
2007 224.904.900
226.866.057 226.847.693
226.884.422 0,86
2008 227.779.100
229.972.511 229.952.740
229.992.282 0,95
2009 230.632.700
233.121.502 233.100.383
233.142.621 1,07
2010 233.447.400
236.313.612 236.291.192
236.336.032 1,21
2011 236.331.300
239.549.431 239.525.748
239.573.113 1,34
2012 239.174.300
242.829.557 242.804.644
242.854.470 1,51
2013 242.013.800
246.154.598 246.128.481
246.180.715 1,68
2014 244.814.900
249.525.169 249.497.869
249.552.468 1,89
2015 247.572.400
252.941.892 252.913.429
252.970.355 2,12
2016 250.342.100
256.405.400 256.375.789
256.435.011 2,36
2017 253.088.900
259.916.334 259.885.588
259.947.080 2,63
2018 255.792.900
263.475.342 263.443.472
263.507.213 2,92
2019 258.437.000
267.083.084 267.050.098
267.116.070 3,24
2020 261.005.000
270.740.226 270.706.132
270.774.320 3,60
2021 263.585.500
274.447.445 274.412.249
274.482.642 3,96
2022 266.102.800
278.205.427 278.169.132
278.241.721 4,35
2023 268.564.100
282.014.866 281.977.477
282.052.255 4,77
2024 270.917.600
285.876.468 285.837.986
285.914.949 5,23
2025 273.219.200
289.790.946 289.751.373
289.830.519 5,72
| | =
�ℎ � � ���−
�ℎ �ℎ
� � ���
100 Sumber :
Data BPS [http:www.datastatistik-Indonesia.comproyeksi dan http:bps.go.id
]
Lampiran 6 Proyeksi penduduk tahun 2001-2035 berdasarkan data tahun 2010 Z
hitung
= 1,96
λ
1990
= 0,0184
µ
1990
= 0,0063
θ
1990
= 0,0001
Tahun Jumlah
Batas bawah Batas atas
Penduduk Model
2010 237.641.326
237.641.326 237.641.326
2011 240.534.253
240.527.483 240.541.023
2012 243.462.397
243.452.764 243.472.030
2014 249.426.056
249.412.266 249.439.847
2015 252.462.445
252.446.931 252.477.958
2016 255.535.796
255.518.697 255.552.896
2017 258.646.562
258.627.977 258.665.146
2018 261.795.196
261.775.204 261.815.188
2019 264.982.160
264.960.822 265.003.498
2020 268.207.921
268.185.287 268.230.554
2021 271.472.950
271.449.061 271.496.839
2022 274.777.726
274.752.617 274.802.836
2023 278.122.733
278.096.432 278.149.035
2024 281.508.461
281.480.992 281.535.930
2025 284.935.404
284.906.789 284.964.020
2026 288.404.066
288.374.321 288.433.811
2027 291.914.953
291.884.094 291.945.812
2028 295.468.580
295.436.620 295.500.540
2029 299.065.467
299.032.418 299.098.517
2030 302.706.141
302.672.011 302.740.271
2031 306.391.135
306.355.932 306.426.337
2032 310.120.987
310.084.718 310.157.256
2033 313.896.246
313.858.916 313.933.575
2034 317.717.462
317.679.076 317.755.848
2035 321.585.196
321.545.757 321.624.634
Sumber : Data BPS [http:www.datastatistik-Indonesia.comproyeksi dan
http:bps.go.id ]
ABSTRACT
SITI MARIA ULFA
. Population Projection with Birth and Death Process. Under
supervision of HADI SUMARNO and ALI KUSNANTO.
A  population  projection  is  a  scientific  calculation  based  on  certain assumptions  of  births,  deaths,  and  migration.  These  three  components  determine
the  size  of  the  population  in  the  future.  The  aims  of  this  study  are  to  develop population projection model using birth and death process and to apply the model
to  Indonesian  population  data.    This  study  uses  four  steps  of  modelling  process. First, we develop a model of birth and death process with migration. Second, we
verify  the  model  using  1990  Indonesian  population  data  and  compare  the  result with the real data. Third, using the model we estimate  population projection for
the  years  2000-2025  based  on  Indonesian  population  data  of  the  year  2000  and compare  the  result    with  population  projection  for  years  2000-2025  by  BPS.
Finally,  we  estimate  population  projection  for  years  2010-2035  based  on Indonesian population data of the year 2010. The advantage of this model is that
we  can  give  the  confidence  interval  of  the  estimate  besides  the  value  of estimation. The difference between our projection based on 1990 Indonesian data
and the real data is below 10,  and the difference between our projection based on Indonesian data of the year 2000 and projection by BPS is less than 6.
Keywords: population projection, birth and death process.
RINGKASAN SITI MARIA ULFA.
Proyeksi Penduduk dengan Proses kelahiran dan Kematian.
Dibimbing oleh HADI SUMARNO dan ALI KUSNANTO.
Dalam  rangka  perencanaan  pembangunan  di  segala  bidang,  diperlukan informasi  mengenai  keadaan  penduduk  seperti  jumlah  penduduk,  persebaran
penduduk,  dan  susunan  penduduk  menurut  umur.  Hampir  semua  rencana pembangunan  perlu  ditunjang  dengan  data  jumlah  penduduk.  Data  yang
diperlukan  tidak  hanya  menyangkut  keadaan  pada  waktu  rencana  itu  disusun, tetapi  juga  informasi  masa  lampau  dan  yang  lebih  penting  lagi  adalah  informasi
perkiraan pada waktu yang akan datang. Data penduduk pada waktu yang lalu dan waktu  kini  sudah  dapat  diperoleh  dari  hasil-hasil  survey  dan  sensus,  sedangkan
untuk  memenuhi  kebutuhan  data  penduduk  pada  masa  yang  akan  datang  perlu dibuat  proyeksi  penduduk.  Proyeksi  penduduk  merupakan  suatu  perhitungan
ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian dan perpindahan migrasi. Ketiga komponen
inilah  yang  menentukan  besarnya  jumlah  penduduk  di  masa  yang  akan  datang. Salah satu proses stokastik yang bisa di gunakan untuk proyeksi penduduk adalah
proses  kelahiran  dan  kematian,  dimana  model  tersebut  dapat  digunakan  untuk memprediksi laju pertumbuhan penduduk pada suatu negara.
Tujuan  yang  ingin  dicapai  dalam  penelitian  ini  adalah    mengkaji  model kelahiran  dan  kematian  tanpa  dan  dengan  migrasi  serta  mempertimbangkan
varian.  Selanjutnya  mengaplikasikan  model  tersebut  pada  data  penduduk Indonesia tahun 1990-2010. Untuk melihat validitas dan realibilitas hasil proyeksi,
model  dibandingkan  denga  data  riil  tahun  1995,  2000,  2005  dan  2010  serta dibandingkan  dengan  data  hasil  proyeksi  BPS  tahun  2000-2025.  Selanjutnya
model  tersebut  digunakan  untuk  memproyeksikan  penduduk  Indonesia  sampai dengan tahun 2035 berdasarkan data tahun 2010.
Penelitian  ini  menggunakan  data  sekunder,  yaitu  data  jumlah  penduduk Indonesia  tahun  1990-2010.  Nilai  awal  yang  digunakan  untuk  membandingkan
dengan  data  riil  adalah  data  tahun  1990  yaitu  CBR  Angka  Kelahiran  Kasar sebesar  0,0257,  CDR  Angka  Kematian  Kasar  sebesar  0,007  dan  angka  migrasi
sebesar -0.0015. Sedangkan nilai awal untuk  membandingkan  dengan data hasil proyeksi BPS adalah data tahun 2000, yaitu CBR angka kelahiran kasar sebesar
0,0184; CDR angka kematian kasar sebesar 0,00637 dan angka migrasi sebesar 0,0001.
Model  ini  memberikan  tingkat  kesalahan  di  bawah  10  dibandingkan dengan  data  riil.  Hasil  Proyeksi  Penduduk  Indonesia  sampai  tahun  2025
berdasarkan  data  tahun  2000  memberikan  selisih  di  bawah  6  dibandingkan dengan proyeksi dari BPS.
Dengan  demikian  secara  umum  dapat  disimpulkan  bahwa  hasil  proyeksi model ini tidak jauh berbeda dengan proyeksi BPS maupun kondisi riil. Kelebihan
dari  model  kelahiran  dan  kematian  dibandingkan  dengan  model  deterministik adalah  telah  dipertimbangkannya  pengaruh  acak  antar  individu  sehingga  dapat
dihitung  selang  kepercayannya.  Dari  hasil  proyeksi  juga  dapat  dilihat  bahwa
seiring  dengan  bertambahnya  waktu,  lebar  dari  selang  kepercayaannya  semakin meningkat.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  ketelitian  hasil  proyeksi  semakin
menurun dengan bertambahnya waktu proyeksi.
Kata kunci: proyeksi penduduk, proses kelahiran dan kematian
                