23 Tanaman perlakuan konsentrasi kolkisin 0.04 dengan perendaman 24
jam memiliki 46.7 daun dan tanaman perlakuan tanpa kolkisin dengan perendaman 72 jam memiliki 44.5 daun. Tanaman perlakuan tanpa kolkisin
dengan perendaman 72 jam memiliki jumlah tunas yang lebih sedikit dibanding perlakuan konsentrasi kolkisin 0.02 dengan perendaman 48 jam, tetapi
memiliki jumlah daun yang lebih banyak. Hal ini dapat disebabkan tunas yang terbentuk dari perlakuan tanpa kolkisin dengan perendaman 72 jam memiliki
jumlah buku tunas yang lebih banyak. Jumlah daun yang lebih banyak juga dapat disebabkan perbedaan letak daun pada tanaman hasil perlakuan kolkisin.
Tunas kontrol memiliki dua daun per buku tunas, tetapi sebagian tunas yang mendapat perlakuan kolkisin memiliki tiga daun per buku tunas. Tanaman
yang memiliki jumlah daun paling sedikit dihasilkan dari perlakuan konsentrasi 0.06 dengan perendaman 48 jam, yaitu sebanyak 9.6 daun. Jumlah daun
meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah tunas. Tanaman perlakuan konsentrasi kolkisin 0.06 dengan perendaman 48 jam memiliki jumlah tunas
yang paling sedikit sehingga jumlah daunnya pun sedikit. Tabel 7. Interaksi antara tingkat konsentrasi dan lama perendaman terhadap
jumlah daun Pogostemon cablin Benth. selama 8 MST secara in vitro
Perlakuan Rata-rata jumlah daun pada minggu ke- MST
Konsentrasi kolkisin
Lama perendaman jam
1 6
7 8
2.0 8.3
11.9 17.1
24 2.1
a 15.0 abc
20.8 abc
32.7 abc 48
1.9 a
12.2 bcd 13.4
bcd 19.9 bc
72 2.0
a 20.3 ab
29.9 a
44.5 a
0.02 24
1.7 ab
17.2 abc 26.7
ab 40.2 ab
0.02 48
1.6 abc
15.4 abc 27.2
ab 41.5 ab
0.02 72
0.9 d
11.2 cde 16.9
abcd 25.7 abc
0.04 24
1.8 a
22.8 a 30.6
a 46.7 a
0.04 48
1.8 ab
4.5 de
8.4 cd
17.9 bc 0.04
72 1.2
bcd 11.1 cde
18.2 abcd
32.0 abc 0.06
24 1.9
a 10.8 cde
17.6 abc
28.3 abc 0.06
48 0.8
d 2.9
e 4.9
d 9.6
c
0.06 72
1.1 cd
13.6 bc 22.3
abc 38.5 ab
Uji F KK
24.81 41.34
48.07 45.32
Keterangan: tn
: tidak berbeda nyata pada uji F taraf 5 KK
: Koefisien Keragaman
Jum lahDaun
24 Chulalaksananukul dan Chimnoi 1999 melaporkan pegagan Centella
asiatica poliploid hasil aplikasi kolkisin memiliki jumlah daun yang lebih
banyak,hingga tiga kali lipat, dibanding tanaman diploidnya. Gambar 2 menunjukkan pada perlakuan perendaman 24 jam, jumlah
daun terus meningkat dengan peningkatan konsentrasi kolkisin hingga 0.04 . Perlakuan konsentrasi 0.06 dengan perendaman 24 jam menyebabkan
penurunan jumlah daun. Perlakuan 48 jam perendaman memiliki jumlah daun maksimal dengan konsentrasi kolkisin 0.02 . Perlakuan 72 jam perendaman
menunjukkan kecenderungan yang berbeda dengan perlakuan perendaman lainnya. Perendaman dengan larutan kolkisin 0.02 menyebabkan penurunan
jumlah daun, tetapi jumlah daun semakin meningkat pada perlakuan 0.04 dan 0.06 .
50 45
40 35
30 25
20 15
Lama perendaman kolkisin
48 jam 24 jam
72 jam 10
5 0,00
0,02 0,04
0,06 0,08
Konsentrasi Kolkisin
Gambar 2. Interaksi tingkat konsentrasi kolkisin dengan lama perendaman terhadap jumlah rata-rata daun Pogostemon cablin Benth pada
umur 8 MST Berdasarkan hasil analisis regresi, perlakuan konsentrasi kolkisin
memiliki respon linier. Pengaruh konsentrasi kolkisin dengan waktu perendaman selama 24 jam ditunjukkan oleh persamaan Y=38.0+33X dengan
nilai R
2
=0.011. Pengaruh konsentrasi kolkisin dengan waktu perendaman selama 48 jam mempunyai Y=25.9+65X dan memiliki nilai R
2
=0.064. Pengaruh konsentrasi kolkisin dengan waktu perendaman selama 72 jam
ditunjukkan dengan persamaan Y=36.9-58X dengan nilai R
2
=0.034. Ketiga
persamaan regresi tersebut memiliki nilai R yang sangat kecil. Hal ini