BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD
Menurut Ditjen PPM PL 2001 dalam Fathi. et al. 2005, penyakit Demam Berdarah Dengue DBD adalah penyakit akibat
infeksi virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak yang disertai manifestasi
perdarahan dan mempunyai tendensi untuk menimbulkan renjatan shock.
Menurut Departemen Kesehatan RI 2005 dalam Pratiwi D.S. 2009, kasus DBD ini cenderung meningkat dan penyebarannya
semakin luas sejak tahun 1968. Keadaan ini sangat berhubungan dengan mobilitas penduduk, juga disebabkan hubungan tranportasi
yang semakin lancar serta virus Dengue dan nyamuk penularnya yang semakin tersebar luas di seluruh wilayah di Indonesia. Selain itu,
tempat bagi nyamuk untuk bersarang semakin bertambah disebabkan produksi sampah yang meningkat oleh karena kepadatan penduduk.
2.2 Penularan Penyakit DBD
Aedes aegypti sering dikaitkan dengan tempat tinggal manusia. Larva vektor ini kebanyakan ditemukan di dalam wadah buatan yang
bisa menampung air misalnya ban-ban buangan, pasu-pasu bunga, kolam terbiar, dan longkang, namun bisa juga dijumpai di tempat
penampungan air alamiah misalnya di dalam lubang pohon, tempurung kelapa yang dibuang, daun pisang, pelepah daun keladi, dan
sebagainya. Nyamuk dewasa biasanya gemar berada di tempat-tempat
Universitas Sumatera Utara
gelap yang tertutup seperti di dalam lemari dan di bawah tempat tidur. Spesies Aedes aegypti ini selalunya aktif pada siang hari dengan waktu
puncaknya ketika awal pagi atau lewat siang. Nyamuk tersebut dikatakan terinfeksi apabila ia menghisap darah dari orang yang
darahnya mengandung virus Dengue dan nyamuk tersebut menjadi infeksius setelah periode inkubasi ekstrinsik obligatori selama 10
hingga 12 hari. Setelah menjadi infeksius, nyamuk itu bisa menularkan virus Dengue dengan menghisap darah atau hanya dengan menggigit
kulit orang yang rentan Perez J.G.R. et al., 1998.
2.3 Faktor Risiko Terjadinya Peningkatan Kasus DBD