xxxiii pembelajaran bahasa, siswa dapat menceritakan secara lisan hasil pengamatan
maupun pengalamannya dari berbagai sumber. Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan pembelajaran bercerita
untuk siswa SD merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak melalui pendengaran dan menuturkannya kembali dengan
kata-kata dan kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia.
h. Manfaat Pembelajaran Bercerita Bagi Siswa SD
Kegiatan bercerita dapat memperluas wawasan dan cara berpikir anak, sebab dalam kegiatan bercerita anak mendapatkan tambahan pengalaman yang
baru atau jika seandainya bukan merupakan hal yang baru tentu akan mendapatkan kesempatan untuk mengulang kembali ingatan akan hal yang
pernah dilaluinya. Tambahan pengalaman tersebut akan memperluas wawasan anak. Sementara secara berfikir juga bertambah dengan pengenalan dan
penambahan logiki-logika melalui cerita yang didengarnya. Bachtiar S Bachri 2005 : 11
Burhan Nurgiyantoro dalam Yuni Susilowati 2008:7 menjelaskan bercerita merupakan salah satu cara untuk mengembangkan keterampilan
berbicara secara pragmatis. Untuk itu siswa harus menguasai dua hal yaitu unsur linguistik bagaimana cara bercerita, bagaimana memilih bahasa dan
unsur apa yang di ceritakan. Siswa dianggap mampu berbicara dapat terindikasi dari ketepatan, kelancaran dan kejelasan cerita. Oleh karena itu
keterampilan berbicara perlu ditingkatkan melalui pelatihan bercerita secara teratur, sistematis dan berkesinambungan.
Berdasarkan hal tersebut, keterampilan bercerita yang merupakan bagian dari kompetensi berbicara perlu diajarkan kepada siswa SD. Sebagai
mana tercantum dalam KTSP yang mulai diberlakukan pada tahun pelajaran 2007 2008, kegiatan berbicara di SD untuk kelas III difokuskan pada
mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan dengan bertelepon dan bercerita Depdiknas, 2006 : 36. Bercerita dapat berupa cerita
pengalaman, cerita berdasarkan gambar, cerita sastra, seperti donggeng, cerita
xxxiv rakyat dan cerita binatang. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan oleh guru
bahwa pembelajaran cerita harus dikaitkan dengan pembelajaran keterampilan lainnya Puji Santosa, dalam Yuni Susilowati, 2008 : 6
Mook Soon Sang 1993:107 dalam Abdul Samat Banin menggariskan delapan manfaat pembelajaran bercerita, antara lain :
1 Memotivasi minat belajar siswa untuk untuk blajar dalam suasana
yanga menggembirakan; 2
Pembelajaran yang berjalan melalui cerita lebih bermakna, oleh karena itu nilai-nilai murni boleh diterapkan ke dalam cerita-cerita
tersebut; 3
Melalui cerita, siswa dapat dilibatkan secara aktif. Dengan itu bercerita boleh menjadi strategi pembelajaran yang berpusat
kepada siswa; 4
Cerita yang bertema moral dapat membantu siswa menghayati nilai-nilai murni, hal ini disebabkan siswa belajar melalui
penokohan watak- watak baik yang ditonjolkan dalam cerita; 5
Secara tidak langsung cerita dapat mengurangi masalah disiplin, disebabkan siswa tertarik kepada cerita ingin mendengar dengan
teliti sehingga masalah disiplin tidak akan timbul; 6
Bercerita dapat memperluas pengalaman siswa yang dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari;
7 Bercerita dapat meningkatkan kemampuan mendengar dan
kreativitas siswa; 8
Bercerita dapat melatih siswa menyusun ide secara teratur baik secara lisan maupun tertulis;
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, kegiatan bercerita dapat memberikan hiburan dan merangsang imajinasi siswa,
menambah ilmu pengetahuan dan memperluas pengalaman.
xxxv
i. Penilaian Keterampilan Berbicara