xxvii gagasan dan perasaan dalam kegiatan berkomunikasi dengan orang lain
sehingga maksud kita dapat diterima oleh mitra bicara dan dapat menjalin hubungan, dan berinteraksi dengan mitra bicara kita.
Berbicara penting dalam pendidikan, baik dalam keluarga maupun lingkungan masyarakat. Baik dalam tata krama, adat kebiasaan, dan norma-
norma yang berlaku sering diajarkan secara lisan yang menuntut agar kita mampu terampil berbicara.
c. Pengertian Keterampilan Berbicara
Aldo Samosir dalam http:aldosamosir
. files. worspress. comYahoo. com yang diakses 5 maret 2009 menyatakan bahwa “speaking skills were the
capacity to reveal the opinion or thoughts and the feeling to someone or the group in an oral manner, good face to face or with the long distance”, yang
artinya keterampilan berbicara adalah kemampuan mengungkapkan pendapat
atau pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara berhadapan ataupun dengan jarak jauh .Sedangkan, Wilkin 2002
menyatakan bahwa “speaking skills were the capacity to compile sentences because communication happened through sentences to put forward the
difference of the behaviour that varied from the different community”, yang artinya keterampilan berbicara adalah kemampuan menyusun kalimat-kalimat
karena komunikasi terjadi melalui kalimat-kalimat untuk menampilkan perbedaan tingkah laku yang bervariasi dari masyarakat yang berbeda.
http:aldosamosir . files. worspress. comYahoo. com diakses 5 maret 2009.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara adalah kemampuan seseorang dalam mengungkapkan ide atau
gagasan secara lisan.
d. Pengertian Keterampilan Berbicara dalam Bahasa Indonesia
Menurut Subarti Akhidah, M.K, dkk. 1991:87 keterampilan berbicara bahasa Indonesia di SD dalam pembelajaran tidak dilakukan secara terpadu.
xxviii Yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pembelajaran keterampilan ber
bicara antara lain : 1.
Pelafalan bunyi. Lafal bahasa Indonesia sampai saat ini memang belum dibakukan
namun sudah diusahakan. Ucapan baku dalam bahasa Indonesia adalah ucapan yang bebas dari ciri-ciri lafal daerah.
2. Penempatan tekanan, nada, jangka intonasi dan ritme
Penempatan tekanan, nada, jangka intonasi dan ritme yang sesuai merupakan daya tarik tersendiri dalam berbicara, bahkan merupakan salah
satu faktor penentu dalam penilaian berbicara 3.
Penggunaan kata dan kalimat. 4.
Aspek kebahasaan yang mencakup a. kenyaringan, b kelancaran, c. sikap bicara, d. gerak gerik dan
mimik muka, e. penalaran dan f. santun berbicara.
e. Tujuan Berbicara