Formulasi Masalah dalam Model Simpleks

2.6 Metode Simpangan Mutlak Terkecil

Metode Simpangan Mutlak Terkecil juga bisa disebut dengan istilah least absolute deviations LAD, least absolute errors LAE, least absolute value LAV, atau juga masalah L 1 norm. Namun untuk mempermudah dalam penulisan karya ilmiah ini, maka untuk selanjutnya penulis akan menggunakan istilah LAD. Metode Simpangan Mutlak Terkecil mencari suatu model estimasi dari suatu gugus data dengan meminimumkan jumlah simpangan mutlak sum of absolute error atau SAE antara titik-titik dalam fungsi model estimasi dengan titik-titik pada data. Misalkan suatu gugus data yang terdiri dari , i i x y dengan 1, 2, , i n =  . Akan dicari suatu fungsi f sehingga i i f x y ≈ Untuk menduga bentuk fungsi f sejumlah parameter perlu diketahui. Sebagai contoh dalam fungsi linear i i f x a bx = + dengan a dan b parameter yang belum diketahui. Kemudian akan dicari nilainya dengan meminimalkan jumlah simpangan mutlaknya yang dapat dituliskan dalam bentuk 1 min n i i i S y f x = = − ∑ . 7 Metode simpangan mutlak terkecil memanfaatkan fakta bahwa garis regresi simpangan mutlak terkecil melewati setidaknya 2 titik data. Kemudian akan didapatkan garis yang terbaik dari semua garis titik data tersebut. Garis yang terbaik ini yang disebut dengan garis regresi simpangan mutlak terkecil.

2.7 Metode Penyelesaian Simpangan Mutlak Terkecil

Untuk menyelesaikan persamaan 7 sudah banyak metode yang dipergunakan antara lain: metode Modifikasi Simpleks, metode Iteratif Kuadrat Terkecil. Walaupun ide dasar dari metode Simpangan Mutlak Terkecil sekilas terlihat lebih mudah dari metode Kuadrat Terkecil, namun ternyata tidak mudah untuk menghitungnya secara efisien. Hal ini dikarenakan metode Simpangan Mutlak Terkecil tidak memiliki metode penyelesaian secara analitik. Oleh sebab itu pendekatan secara iteratif dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Terdapat beberapa teknik penyelesaian metode Simpangan Mutlak Terkecil antara lain: 1. Metode Modifikasi Simpleks dengan algoritme Barrodale-Roberts. 2. Metode Iteratif Kuadrat Terkecil Terboboti Iteratively Re-weighted Least Squares. 3. Metode Turunan Langsung Wesolowsky Wesolowsky’s Direct Descent Method. 4. Metode Pendekatan Maximum Likelihood Li-Arce Li-Arce’s Maximum Likelihood Approach. [Pfeil 2006] Pada penulisan ini akan digunakan penyelesaian yang pertama yaitu dengan menggunakan metode modifikasi simpleks.

2.8 Metode Modifikasi Simpleks Simpangan Mutlak Terkecil

Metode Modifikasi Simpleks efisien untuk komputasi Simpangan Mutlak Terkecil, termasuk gugus data yang melibatkan banyaknya data yang besar. Metode ini telah diimplementasikan pada paket Software R. Formulasi dan algoritma metode Modifikasi Simpleks sebagai berikut

2.8.1 Formulasi Masalah dalam Model Simpleks

Misalkan terdapat model regresi linear Y X e α β = + + . Akan dicari nilai dugaan dari koefisien α dan β dengan metode Simpangan Mutlak Terkecil. Dalam metode Simpangan Mutlak Terkecil, nilai pendugaan α  dan β  dipilih sedemikian sehingga jumlah dari nilai mutlak dari sisaan i e ∑  sekecil mungkin. Dengan demikian nilai dugaan dari Simpangan Mutlak Terkecil α  dan β  adalah nilai dari a dan b yang meminimumkan persamaan 8. Selisih dari i i y a bx − + disebut simpangan dari titik x i ,y i dari garis Y a bX = +  . Barrodale dan Roberts 1973 melakukan pendekatan untuk menduga garis regresi dengan memisalkan , i i y L A x =  dan i i i y f x f = = yang dapat dituliskan dengan suatu persamaan , i i i f L A x e − = 8 yang akan meminimumkan i e . Agar dapat dihitung dengan menggunakan metode simpleks maka i e akan dimisalkan sebagai i i u v − . Dengan demikian maka persamaan 8 dapat dituliskan kembali sebagai , i i i i f L A x u v − = − 9 Dalam tulisannya Barrodale dan Roberts 1973 merumuskan secara umum untuk 1 , n i j ji j L A x a ϕ = = ∑ dengan 1, 2, , i m =  . Dengan demikian dalam Barrodale dan Roberts 1973 rumus umumnya dituliskan dalam bentuk 1 n i j ji i i j f a u v ϕ = − = − ∑ 10 dengan 1, 2, , i m =  dan j j j a b c = − untuk 1, 2, , j n =  . Selanjutnya akan dicari suatu solusi optimal dari suatu permasalahan linear 1 min m i i i u v = + ∑ dengan kendala , 1 n i j j j i i i j f b c u v ϕ = = − + − ∑ , 1, 2, , i m =  dan , , , j j i i b c u v ≥ . [Barrodale Roberts 1973] Bentuk di atas adalah bentuk umum sedangkan untuk bentuk linear sederhana dapat dituliskan dalam bentuk 1 min m i i i u v = + ∑ dengan kendala 1 n i j j i j i i f b c x b c x u v = = − + − + − ∑ 1, 2, , i m =  dan , , , j j i i b c u v ≥ dengan b c x − adalah a yang merupakan suatu konstanta yang nilainya tetap karena x selalu bernilai 1. Selanjutnya akan dituliskan dalam bentuk tabel simpleks secara lengkap, sebagai berikut Tabel 1 Tabel simpleks lengkap untuk masalah linear sederhana. Basis R b b 1 c c 1 u 1 u 2  u m v 1 v 2  v m u 1 y 1 x x 1 -x -x 1 1 1 u 2 y 2 x x 2 -x -x 2 1 1               u m y m x x m -x -x m 1 1 marginal cost 1 m i i y = ∑ 1 m i x = ∑ 1 m i i x = ∑ 1 m i x = − ∑ 1 m i i x = − ∑

2.8.2 Algoritme Simpleks