Litter Size Lahir Pengaruh Perlakuan terhadap Penampilan Reproduksi Induk Babi
terhadap litter size lahir total dan hidup. Hal ini mungkin terjadi karena taraf penambahan TTB dalam ransum dan waktu pemberiannya pada W1 dan W2
tidak lagi berpengaruh tehadap jumlah fetus karena fetus jauh sebelumnya sudah terbentuk didalam uterus induk babi, sedangkan Amrik dan Bilkei 2004
menyatakan, bahwa pemberian ekstrak daun bangun-bangun pada hari ke-110 kebuntingan akan meningkatkan litter size lahir hidup anak babi.
Rataan litter size lahir hidup yang diperoleh Hutapea 2009 dengan pemberian hingga 3.75 tepung daun bangun-bangun dalam ransum induk babi
adalah 11.29 ± 3.75 ekor dan hasil penelitian Simorangkir 2008 dengan pemberian ekstrak daun katuk rataanlitter size lahir hidup 11.38 ± 2.11 ekor
lebih tinggi daripada penelitian ini. Litter size lahir hidup di CV Adi Farm oleh Herawaty 2006 adalah 9.43 ± 2.34 ekor lebih rendah daripada penelitian ini
dan hasil penelitian Kurniawan 2006 menyatakan litter size lahir hidup adalah 10.16 ekor. Tabel 21 memperlihatkan, bahwa litter size lahir total dan hidup anak
babi pada induk babi yang diberi ransum perlakuan pada W1 10.67 ± 3.05 dan 10.17 ± 3.33 ekorlitter sedikit lebih banyak daripada W2 10.42 ± 2.67 dan 9.67
± 2.67 ekorlitter. Tepung tanaman bangun-bangun mengandung senyawa aktif carvacrol
Laboratorium Department of Chemistry, Gorakhpur University, 2006. Senyawa carvacrol yang dikenal sebagai senyawa antiinfeksi dan antiinflamasi Burfield
2001 dan dalam penelitian Isley et al. 2004 terungkap bahwa penggunaan carvacrol dalam suatu campuran ekstrak tanaman sebagai suplemen dalam
ransum ternak babi menghasilkan litter size lahir lebih tinggi dibanding babi tanpa suplementasi dalam ransumnya, tetapi didalam penelitian ini taraf
penambahan TTB dalam ransum dengan waktu pemberian yang berbeda serta interaksi keduanya tidak berpengaruh terhadap litter size lahir total dan hidup.