Efektivitas Pemberian Permainan Tradisional Gobag Sodor Terhadap Penyesuaian Sosial

106

C. Efektivitas Pemberian Permainan Tradisional Gobag Sodor Terhadap Penyesuaian Sosial

Efektivitas adalah suatu tindakan yang akan efektif apabila telah mencapai tujuan yang telah ditentukan Bernard dalam Gunawan, 2003. Menurut Gunawan 2003 kata kunci efektivitas adalah efektif, karena pada akhirnya keberhasilan sesuatu diukur dengan konsep efektivitas. Pengertian efektivitas mempunyai arti yang berbeda bagi setiap orang, tergantung kepada kerangka acuan yang dipakainya. Pengertian efektivitas berdasarkan penelitian ini adalah keberhasilan permainan tradisionalgobag sodor dalam meningkatkan penyesuaian sosial kelompok eksperimen. Keberhasilan ini ditunjukkan dengan skor rata-rata penyesuaian sosial kelompok eksperimen setelah permainan tradisional gobag sodor lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Kualitas dari pertemanan seperti penerimaan diri dalam suatu kelompok merupakan indikator yang signifikan dalam penyesuaian Chen dan Rubin, 1997. Menurut teori kedekatan Howess dkk, 2000 penyesuaian sosial anak mempunyai hubungan dengan interaksi sosial terhadap temannya. Melalui interaksi tersebut anak dapat merasakan apakah anak diterima dalam kelompok atau tidak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Boivin dan Hymel 1997 menyatakan bahwa pengalaman yang diperoleh anak selama berhubungan dengan teman sebaya akan membantu anak melakukan penyesuaian sosial. Hal ini berkaitan apakah anak akan diterima atau ditolak oleh teman sebayanya. Menurut Hurlock 2002, orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik mempelajari berbagai ketrampilan sosial seperti kemampuan untuk menjalin hubungan secara 107 diplomatis dengan orang lain, baik teman maupun orang yang tidak dikenal sehingga sikap orang lain terhadap mereka menyenangkan. Sepanjang masa kanak-kanak, bermain sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial. Saat anak mencapai usia sekolah kebanyakan permainan mereka adalah sosial, seperti terlihat dalam kegiatan kerja sama, asal saja mereka telah diterima dalam kelompok dan bersamaan dengan itu timbul kesempatan belajar bermain secara sosial Hurlock, 2002. Seseorang yang tidak bisa mengembangkan ketrampilan sosialnya kelak akan mengalami hambatan dalam bersosialisasi Boeree dalam Utami dkk, 2005. Dharmamulya dalam Siagawati dkk, 2006 menyatakan bahwa permainan tradisional merupakan sarana untuk mengadakan hubungan atau kontak sosial dan memainkan peran sosial dalam masyarakat. Menurut Raharjani 1993 suatu permainan yang memberi kesempatan anak untuk berkembang secara sosial adalah permainan yang banyak melibatkan interaksi dengan kelompok teman sebayanya. Permainan tradisional semacam ini di Indonesia tidak asing lagi karena hampir seluruh permainan tradisional dimainkan secara kelompok Raharjani, 2004. Menurut Purwaningsih 2006 gobag sodor merupakan salah satu permainan yang dimainkan secara berkelompok. Melalui permainan tradisional gobag sodor seorang anak dapat berinteraksi dengan teman sekelompoknya dan meningkatkan sosialisasinya. Mereka juga berbagi pengalaman dalam permainan tersebut. Penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa permainan tradisonal gobag sodor mempunyai pengaruh terhadap penyesuaian sosial anak. Hal ini 108 dikarenakan permainan tradisional gobag sodor ini dimainkan secara berkelompok sehingga antara individu terjalin proses sosialisasi. Melalui permainan itu, anak dapat meningkatkan kemampuan interaksi dengan teman sebaya. Hal ini berkaitan dengan apakah anak diterima atau ditolak oleh teman sebayanya tersebut. Jika seorang anak bisa menyesuaikan kemampuan sosialnya terhadap teman-temannya maka ia akan merasa diterima dalam lingkungan teman sebayanya. Tetapi jika ia tidak bisa menyesuaikan kemampuan sosialnya maka ia akan menjadi penyendiri, tidak bisa bergaul dengan teman sebayanya.

D. Kerangka Pemikiran